William Yani Wea Hadiri Konferensi Serikat Pekerja Internasional di Fiji: Solidaritas Global untuk Perubahan

- Jurnalis

Jumat, 17 Oktober 2025 - 13:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fiji, NTTPedia.id,- Ketua Umum Serikat Pekerja Informal Migran Pekerja Profesional Indonesia (IMPPI), William Yani Wea, menghadiri kegiatan International Trade Union Confederation–Asia Pacific (ITUC–AP) yang berlangsung di Nadi, Fiji pada 15–16 Oktober 2025. Dari Indonesia ada 2 delegasi yaitu William Yani Wea dari SP IMPPI KSPSI AGN dan Elly Rosita Nababan dari KSBS

 

Di tengah kesibukan studinya sebagai mahasiswa doktoral di IPDN Cilandak, William Yani Wea Kandidat Doktor William terbang dari Singapura menuju Fiji bertemu beberapa PMI ( Pekerja Migran Indonesia ) yang kan bekerja di kapal nelayan di Fiji .

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

“Ternyata Fiji cukup menarik bagi pelaut Indonesia,” kata William.

 

Forum internasional ini mempertemukan berbagai organisasi serikat pekerja dari kawasan Asia Pasifik untuk memperkuat solidaritas global dalam memperjuangkan demokrasi, keadilan sosial, dan pekerjaan yang layak bagi seluruh pekerja di dunia.

 

Dalam sesi sidang yang penuh semangat, para delegasi menyampaikan pernyataan solidaritas global untuk perubahan, menegaskan kembali pentingnya komitmen dunia terhadap hak-hak pekerja dan demokrasi yang sejati.

“Harapan kita terletak pada ketegasan ILO dalam menerapkan Pasal 33 konstitusinya. ITUC berdiri bersama rakyat Myanmar dalam perjuangan terbesar mereka untuk menolak pemilu palsu dan memulihkan pemerintahan demokratis yang sejati,” tegas William Yani Wea.

Baca Juga :  Wagub NTT Positif Covid-19

 

William juga menyoroti pentingnya suara generasi muda yang semakin vokal menuntut perubahan, serta menekankan bahwa perlawanan terhadap ketidakadilan adalah tanda kuat dari generasi yang menolak menyerah pada masa depannya sendiri.

“Kita bukan sekadar sebuah gerakan, kita adalah kekuatan global untuk perubahan,” ujar William menutup pernyataannya.

 

“Mari kita rebut kembali demokrasi, mari kita tuntut keadilan, dan mari kita wujudkan masa depan yang lebih baik bagi semua pekerja di seluruh dunia,” tambahnya.

 

Dalam forum terhormat itu, William Yani Wea juga berbicara tentang acara May Day di Indonesia yang berjalan sangat baik dan dihadiri oleh Presiden Indonesia Prabowo untuk menambah semaraknya acara May Day di Monas, Jakarta

 

Sementara itu, Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka, menegaskan kembali komitmen pemerintahnya untuk menegakkan hak-hak pekerja sebagai hal yang tidak dapat dinegosiasikan. Ia menyerukan kerja sama yang lebih erat antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja sebagai fondasi untuk membangun masyarakat yang adil dan inklusif.

Baca Juga :  RIPPP Bisa Mempecepat Kesejahteraan Papua dalam Dua Dekade ke Depan

 

Rabuka juga menekankan bahwa hak-hak buruh adalah hak asasi manusia, dan mengaitkan mandat pemerintah koalisinya dengan upaya memulihkan persatuan nasional, kepercayaan publik, serta nilai-nilai moral yang berlandaskan pada iman, kebaikan, dan kasih.

 

“Sejumlah reformasi ketenagakerjaan tengah dijalankan di Fiji, termasuk peninjauan dan pencabutan undang-undang perburuhan yang represif, revitalisasi Wages Council, serta perubahan pada Undang-Undang FNPF (Fiji National Provident Fund) guna memulihkan perwakilan pekerja,” jelasnya.

 

Selain itu, Undang-Undang Hubungan Ketenagakerjaan (Employment Relations Act) juga sedang dikaji ulang agar selaras dengan konvensi Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), terutama dalam menjamin kebebasan berserikat dan perundingan kolektif.

 

Menyoroti perlakuan terhadap pekerja migran, Rabuka menegaskan bahwa seluruh pekerja Migran baik lokal maupun migran harus mendapatkan perlindungan yang setara serta bebas dari intimidasi.

 

“Fiji tengah berinvestasi pada pelatihan keterampilan, pemberdayaan perempuan dan generasi muda, serta peningkatan layanan kesehatan, perumahan, dan kesejahteraan masyarakat pedesaan,” ujarnya.(*)

Berita Terkait

Prabowo-Gibran Diminta Pulihkan Kepercayaan Dunia Usaha lewat Regulasi yang Pasti
Prabowo Tidak Pandang Bulu Berantas Korupsi Selama Setahun Jadi Presiden
Komdigi Catat Rp17 Triliun Uang Mengalir ke Judi Online dalam Enam Bulan Pertama 2025
Wamen Bima Arya Nilai DPMPTSP Kota Kupang Jadi Contoh Pelayanan Publik Humanis di Indonesia
Kecerdasan Buatan Jadi Penentu Arah Transformasi Sektor Pertambangan
Tokoh GP Ansor NTT Nilai Tayangan Trans7 Lecehkan Kiai dan Pondok Pesantren
HUT Ke-9 PAAI: Lompatan Besar Agen Asuransi di Era Artificial Intelligence (AI)
Sabu Raijua dan Tiga Kabupaten di NTT Jadi Sentra Pengembangan Garam oleh Gubernur Melki

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:08 WIB

Prabowo-Gibran Diminta Pulihkan Kepercayaan Dunia Usaha lewat Regulasi yang Pasti

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:07 WIB

Prabowo Tidak Pandang Bulu Berantas Korupsi Selama Setahun Jadi Presiden

Selasa, 21 Oktober 2025 - 19:15 WIB

Komdigi Catat Rp17 Triliun Uang Mengalir ke Judi Online dalam Enam Bulan Pertama 2025

Jumat, 17 Oktober 2025 - 13:26 WIB

William Yani Wea Hadiri Konferensi Serikat Pekerja Internasional di Fiji: Solidaritas Global untuk Perubahan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:38 WIB

Wamen Bima Arya Nilai DPMPTSP Kota Kupang Jadi Contoh Pelayanan Publik Humanis di Indonesia

Berita Terbaru