CEO Marungga Foundation, Anton Jawamara mengatakan fokus respon Marungga adalah kebutuhan pangan para korban yaitu memastikan logistik di dapur umum selalu tersedia. Selain itu, kami juga fokus untuk mendistribusikan165 paket peralatan kebersihan diri berupa sabun mandi, sabun cuci, sampo, sikat gigi dan pasta gigi. Untuk anak-anak kami memberikan layanan psikososial dan pelayanan makanan tambahan (PMT) berupa bubur kacang hijau.”
Lebih lanjut, Anton mengatakan bahwa Marungga Foundation juga membangun kolaborasi dan jejaring dari beberapa lembaga kemanusian dari luar NTT seperti Yayasan IBU, Tawa Semesta, AMP, CIMSA, SBSM.Lembaga-lembaga tersebut memiliki sumber daya dalam hal layanan kesehatan, psikososial dan logistik. Karena dalam dampak ikutan dari bencana banjir adalah wabah penyakit, ini yang kita antisipasi selain itu juga masyarakat mengalami stres karena pengalaman tidak menyenangkan saat banjir dan kehilangan harta benda. Marungga Foundation akan melakukan asesmen di beberapa wilayah lain seperti di desa Manusak dan Kelurahan Naibonat.(Fdz)