“Sejak terbentuknya Kabupaten Sabu Raijua, Bapa Nik (Nikodemus Rihi Heke) sebagai Wakil Bupati. Secara pribadi saya memandang beliau benar-benar memiliki figur kebapaan. Sejak menjadi Wakil Bupati Ia sangat menghargai Bupatinya. Mereka tidak pernah berkonflik,” kata Pendeta Imanuel Wadu, Pimpinan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Nada, Desa Eimau, Kecamatan Sabu Tengah, Sabu Raijua.
Menurut Mantan Kepala Desa Eimau ini, Nikodemus Rihi Heke merupakan sosok pekerja keras yang tenang dan fokus pada kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya.
“Hanya beberapa tahun saja menjabat sebagai bupati menggantikan bapak Marthen Dira Tome, sudah banyak kemajuan yang terjadi di Sabu. Pariwisata Sabu Raijua maju pesat. Infrastruktur jalan juga mulai membaik,” puji Imanuel.
Menurut Imanuel, Sabu Raijua tidak mebutuhkan pemimpin yang pintar, namun memiliki hati dan kepedulian untuk membangun Sabu Raijua lebih baik.
Senada, Efraim Wue Bagi, Ketua Pokdarwis Ekowisata Kelaba Maja, menuturkan, sejak tahun 2015 Kellaba Madja mulai “disentuh”, namun kala itu belum ada fasilitasi pendukung.
“Saat Bapa Mabala (Sebutan untuk Nikodemus Rihi Heke) menggantikan bapak MDT, tempat ini mulai ditata, ada pembangunan Lopo, jalan masuk ke Kellaba Madja diperbaiki,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Efraim, sebagai upaya mempromosikan Kellaba Madja, pemerintah Kabupaten Sabu Raijua dibawah komando Nikodemus Rihi Heke dilaksanakan festival Kelabba Madja.
“Dalam festival itu dipamerkan kain tenun ikat Sabu, tarian adat Sabu dan berbagai atraksi budaya,” katanya.
Kegiatan – kegiatan tersebut akhirnya membawa Kellaba Madja menjadi Juara 1 kategori surga tersebunyi terpopuler dalam API Award tahun 2018.
Prestasi itu tidak kemudian membuat Nikodemus Rihi Heke puas, Ia terus membenahi semua destinasi wisata di Sabu Raijua. Alhasil, tahun 2019 dan 2020, Sabu Raijua masih berkumandang di API Award sebagai juara.
Efraim berharap Nikodemus Rihi Heke dapat melanjutkan kepemimpianannya agar pembangunan di Sabu Raijua berkesinambungan. (Tim)