Kupang, NTTPedia.com,-, Masyarakat Provinsi NTT harus berbangga. Karena saat ini, kita sudah memiliki Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Tim ini ada di provinsi serta seluruh kabupaten/kota, dan diketuai oleh Sekretaris Daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupten/kota, anggotanya pimpinan unit terkait. Mereka bekerja mempercepat akses keuangan di tingkat daerah. Meniadakan jalur akses distribusi keuangan yang tersendat, yang selama ini sering dikeluhkan oleh masyarakat baik itu pelaku UMKM, investor maupun masyarakat umum.
Yang lebih membanggakan lagi, adalah ini adalah wujud gerak cepat dan profesional dari Pemprov NTT dan mitra terkait yakni OJK, BI selaku regulator dan didukung penuh oleh Bank NTT, bank kebanggaan masyarakat Provinsi NTT yang mengemban misi sebagai agen of development. Dikukuhkan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), Jumat (27/8) di Desa Otan Kecamatan Semau Kabupaten Kupang, saat itu VBL banyak berharap pada TPAKD.
Gubernur VBL berharap agar dengan dikukuhkannya TPKAD di seluruh kabupaten dan kota, harus mulai menggerakkan UMKM untuk bertumbuh dalam akses menuju pada industri keuangan sehingga inklusi keuangan kita dapat dilakukan dengan baik.
“Bapak Presiden telah menggarisbawahi untuk Gubernur, Bupati dan Walikota harus mampu mendorong agar UMKM khususnya pada sektor pertanian dapat disinergikan dengan lembaga-lembaga keuangan sehingga produksinya bisa kontinuitas punya kualitas yang baik agar kita mampu bisa survive dalam kondisi pandemi ini, dan apa yang telah kita lakukan pada hari ini adalah melanjutkan perintah Bapak Presiden tersebut sebagai wujud kerja kolaboratif,”jelas Gubernur menambahkan “Dengan cara membangun tim percepatan akses keuangan daerah inilah maka kitalah para investor. Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Sekda harus mulai memahami dan mengambil langkah-langkah tentang bagaimana birokrat interpreneur. Libatkan semua OPD agar jangan bekerja sendiri-sendiri. Serta saya ingin agar kita menggerakkan anak-anak muda untuk mulai bangkit dan tertarik masuk pada sektor-sektor usaha,”ujar Gubernur.
Hadir dalam seremoni yang berlangsung dengan protokol ketat itu, Wakil Gubernur NTT Joseph Nae Soi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT Robert Sianipar, serta hampir seluruh kepala daerah di NTT dan Sekretaris Daerah (Sekda).
Masih dalam sambutannya, Gubernur ingin di setiap Kabupaten dan Kota harus memiliki minimal 100 UMKM yang mandiri dan kuat serta kualitatif dan dapat dibanggakan. Juga agar digitalisasi seluruh UMKM dan Koperasi harus dijalankan dan memiliki satu kesatuan gerakan dengan Pemerintah.
“Produk-produk pertanian perlu kita lanjutkan di dalam pengolahan industri yang sifatnya rumah tangga dan kelompok UMKM sehingga terus berkembang menjadi keunggulan. Kita punya banyak komoditi kopi yang baik di Kabupaten Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat, maka harus ada juga tersedia kedai-kedai kopi di tepi jalan mulai dari Ngada sampai ke Labuan Bajo dan disajikan dengan kualitas baik dan cita rasa yang khas,”ungkapnya.
“Kalau kita lihat di Kota Kupang bila sudah musim semangka maka sepanjang jalan banyak sekali orang yang jual buah semangka. Namun kita tidak melihat ada orang yang mulai menjual jus semangka ataupun produk lain yang dikembangkan dari semangka untuk kita nikmati. Maka saya ingin hasil pertanian, perkebunan dan peternakan harus kita kelola menjadi industri untuk UMKM kita. Harus kita kembangkan untuk jadi industri,”ujar VBL.
Gubernur juga menginginkan agar Pemerintah dan masyarakat harus menjadi marketplace dari UMKM. “Para Bupati dan Wakil Bupati, Walikota serta Sekda harus turun dan cek di hotel-hotel dan restoran agar harus gunakan hasil UMKM kita. Misalnya Kopi harus dari NTT jangan datangnya dari produk luar. Kita harus menjadi market dari produk kita sendiri,”tegas Gubernur yang juga meminta Pemerintah Kabupaten/Kota mulai melakukan pinjaman daerah.
“Saya harapkan sekali lagi kepada para Bupati/Walikota harus melakukan pinjaman daerah. Misalnya di Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur itu kan perkebunan dan pertanian sudah maju. Nanti dengan pinjaman daerah maka Bupatinya perlu fokuskan pinjaman daerahnya pada pembangunan jalan dan air. Itu tentunya akan sangat bermanfaat dan semakin mendorong ekonomi kabupaten sehingga masyarakat punya kepercayaan yang tinggi oleh pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.”