Memalukan, Agen Travel Telantarkan Wisatawan di Labuan Bajo

- Jurnalis

Jumat, 14 Januari 2022 - 08:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wisatawan ketika berkunjung ke salah satu destinasi di Labuan Bajo, Manggarai Barat/Foto Dok Internet

Wisatawan ketika berkunjung ke salah satu destinasi di Labuan Bajo, Manggarai Barat/Foto Dok Internet

Labuan Bajo, NTTPedia.id,- Kejadian memalukan terjadi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Sejumlah tamu yang sudah membayar lunas biaya perjalanan ke Labuan Bajo terlantar akibat agen travel tidak bertanggung jawab.

Cakrawala Agen Travel diketahui merupakan agen travel yang menelantarkan wisatawan. Agen travel ini berasal dari Bogor.

Kejadian itu sontak menjadi viral dilinimasa sosial media. Video yang diposting akun instagram labuanbajo_info dan ramai diperbincangkan warganet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Caption video itu tertulis “Kasihan tamunya sudah bayar lunas tapi diterlantarkan, tetapi kasihan juga dengan yang punya perahu kalau belum dilunaskan oleh travel agent dan tidak ada jaminan akan dilunasi. Serba salah.

Terkait hal itu Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Pariwisata mengambil langka tegas. Dinas Pariwisata mengeluarkan surat teguran keras kepada Cakrawala Agen Travel. Surat itu ditandatangani oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut.

Baca Juga :  Julie Sutrisno Laiskodat Ajak Siswa SMA Negeri 1 Kupang Gemar Makan Ikan dan Kelor 

Dalam surat itu, Dinas Pariwisata membeberkan sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh agen travel asal Bogor itu. Diketahui, Cakrawala Traveller belum memiliki izin usaha di bidang pariwisata sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu Cakrawala Traveller dilarang untuk menjual paket perjalanan wisata ke seluruh wilayah Kabupaten Manggarai Barat, sampai ada izin usaha.

Cakrawala Traveller juga diminta untuk segera menyampaikan permintaan maaf secara tertulis kepada publik, tamu atau wisatawan atas kejadian viral di media sosial dan pernyataan untuk tidak mengulang lagi kejadian tersebut.

Baca Juga :  Elektabilitas mencapai 68,8 %, Edy Endy berpeluang besar menangkan Pilkada Mabar 2024

ASITA NTT menyebutkan, kejadian seperti ini sudah sering terjadi sejak lama. Namun kurangnya penertiban dan ketegasan dari pemerintah daerah, sehingga semakin merajalela.

“Ya, memang kita prihatin dengan keadaan tersebut. Fenomena ini sebenarnya sudah lama berlangsung dan cukup sering terjadi. Sekali lagi disini perlu adanya pernanganan bersama antara pelaku pariwisata, atau asosiasi dengan pemkab setempat,” ungkap Ketua ASITA NTT, Abed Frans, Kamis (13/1).

Menurut Abed Frans, pelaku tidak dapat bekerja sendiri jika pemerintah kabupaten setempat juga tidak aktif dalam penertiban terhadap agen-agen liar atau bahkan fiktif.

“Sebaliknya pemerintah kabupaten pun sebenarnya tidak dapat melakukan penertiban sendiri, karena data-data agent atau pemandu-pemandu yang resmi ada pada asosiasi, maupun industri pariwisata masing-masing,” jelasnya.(Nitano)

Berita Terkait

PPI NTT Angkatan 1990-2006 Serahkan Sembako di Panti Asuhan dan Bagi Janda, Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025
Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah
Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan
Melki Lakalena Bangun Revolusi Belajar dari Rumah, Keluarga Jadi Tiang Utama Pendidikan NTT
Konten Kreator di SBD Ditahan Polisi Akibat Pelecehan Seksual Sesama Jenis 
Oknum Pendamping PKH di Malaka Diduga Gelapkan Dana Rp28 Juta Milik Warga
Peraih Goldman Environmental Prize, Aleta Baun Minta YNS Tidak Mundur Dari TTS 
GMIT Paulus Kupang Jadi Gereja Pertama Ramah Disabilitas di NTT

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:50 WIB

PPI NTT Angkatan 1990-2006 Serahkan Sembako di Panti Asuhan dan Bagi Janda, Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:54 WIB

Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:53 WIB

Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 09:52 WIB

Melki Lakalena Bangun Revolusi Belajar dari Rumah, Keluarga Jadi Tiang Utama Pendidikan NTT

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 15:16 WIB

Konten Kreator di SBD Ditahan Polisi Akibat Pelecehan Seksual Sesama Jenis 

Berita Terbaru