News

Bank NTT Biayai Petani Lewat Skim Kredit Merdeka Sukseskan Program TPJS Pemprov NTT

39
×

Bank NTT Biayai Petani Lewat Skim Kredit Merdeka Sukseskan Program TPJS Pemprov NTT

Sebarkan artikel ini

Dalam kesempatan yang sama, Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho menyarankan untuk dilakukan perekrutan terhadap petani-petani pelopor.

Para petani pelopor akan dikembangkan sumber daya manusianya dalam bidang pertanian melalui program magang.

Dalam program ini, Bank NTT bersama pemerintah akan melakukan transformasi sistem pertanian dari pola konvensional menjadi pola industri.

“Ketika rekrutmen petani-petani yang masuk dalam ekosistem ini, kita memastikan bahwa masalah administrasi kependudukan sudah tidak menjadi kendala bagi akses petani ke lembaga pembiayaan,” kata Dirut Alex Riwu Kaho.

Persoalan-persoalan sederhana seperti Kartu Keluarga (KK) dan KTP harus bisa diminimalisir sejak dini. Petani harus bisa bebas dari persoalan KK dan KTP demi kemudahan dalam mengakses pembiayaan.

Dalam hal ini, Dirut Bank NTT meminta agar para petani tidak hanya dimudahkan dalam mengakses pembiyaan, tetapi dari sisi pelayanan publik pun harus dimudahkan oleh pemerintah.

Dirut Bank NTT menyarankan agar perlu dilakukan perekrutan terhadap petani pelopor dari beberapa tempat yang sudah terbukti maju dalam industri jagung baik di NTB, Jawa Timur maupun di Jawa Tengah.

“Kita juga bisa kontrak petani-petani dari luar untuk sekaligus dilakukan transfer knowledge, skills, dan culture, agar merangsang petani kita mengadopsi pola pertanian,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam proses pengembangan SDM melalui pola petani pelopor ini, akan dibiayai sepenuhnya oleh dana CSR atau Corporate Social Responsibility dari beberapa perusahaan.

Dirut Bank NTT juga berharap agar beberapa pihak lainnya seperti PLN juga ikut serta dan dimasukan dalam ekosistem program TJPS demi tercapainya visi NTT Bangkit, NTT Sejahtera.

60.000 Hektar Lahan Jagung

Semetara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT Lecky Frederich Koli mengatakan di musim tanam pertama tahun 2022, akan ditanam jagung di atas lahan seluas 2.500 hektar.

“Sampai dengan hari ini yang sudah kita tanam adalah 1.127 hektar. Sisanya akan diselesaikan sampai bulan Maret, khususnya di Sumba Barat Daya dan Manggarai Timur serta di Belu, TTU dan TTS,” kata Kadis Lecky Koli.

Ia menyebut, sumber pembiayaan untuk pelaksanaan program TJPS pada awal tahun ini berasal dari Kredit Merdeka Bank NTT dan Off taker. Sedangkan dari KUR Bank Himbara belum ada.

“Tahun 2022 targetnya 60.000 hektar. Di masa tanam 2, kita akan menanam 6.000 hektar. Sedangkan di masa tanam 1 kita akan menanam 50.000 hektar dengan proyeksi produksi 420.000 ton,” jelasnya.

Lecky menambahkan, pada tahun 2023 pihaknya akan menanam 100.000 hektar jagung atau meningkat 2 kali lipat dari tahun 2022. (AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot ||
slot88 ||
Server Thailand ||
Slot Gacor Maxwin ||
Slot gacor ||
slot online||
Slots ||
SBOBET||
game slot
daftar slot ||
slot game||
poker online
slot thailand||
game slot online||
situs slot||
slot gacor online||
situs slot terbaru||
slot terbaru||
idn slot||
slot gratis||
https://voiceofserbia.org||
https://tibetwrites.org/||