Saya juga mengapresiasi Ibu Plt Kadis Provinsi NTT yang memang menciptakan ruang inovasi yang luar biasa dalam meningkatkan minat baca di provinsi ini.
Jumlah sekolah di provinsi NTT itu adalah 947, mereka ini SMA/SMK yang membuat kreasi mereka masing-masing dengan pakaian adat dan ini menjadi salah satu potensi di provinsi kita yakni hasil tenunan.
Ia juga mengapresiasi kreasi channel Youtube serta yel-yel dan marsnya SMA/SMK yang ditampilkan pada hari ini itu memang luar biasa, dan kita sebagai pemimpin harus terus mendukung potensi mereka.
Saya juga berharap melalui momen HARDIKNAS ini jangan sekadar dirayakan secara formalitas saja, tetapi mencari dan memberi panggung untuk anak-anak, dan dari situlah potensi-potensi itulah pemerintah harus mengetahuinya dan mengembangkannya.
Tugas kami sebagai pemerintah untuk mengegelilingi sekian banyak desa, minat bacanya sangat tinggi, hanya kami harus dukung dengan mengadakan fasilitas pendukungnya. Saya dan Ibu Kadis selalu mencari di mana-mana yang butuh penyediaan buku dan berbagai hal yang mendukung keberlangsungan taman baca dan lain sebagainya.
“Makanya di setiap Kabupaten saya selalu wajibkan untuk mensyaratkan literasi per kabupaten/kota. Memang di NTT baru di Lembata dan Nagakeo dan tahun ini ada tambatahan 5 kabupaten lagi dan mereka itu bukan hanya sebatas menjadi literasi, saya juga mengapresiasi pengelola Perpustakaan Nasional yang setiap tahun memberikan anggaran sebesar RP 10 Miliar untuk membangun perpustakaan dan saya pun berharap di setiap kabupaten bisa memakai gedung tersebut untuk literasi dan budaya” harapnya.(Fredy)