Kupang, NTTPedia.id – Badan Gizi Nasional (BGN) bersama BPOM Pusat dan Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), berkunjung ke SMPN 8 Kota Kupang, Senin (4/8/2025).
Kunjungan ini dilakukan pasca-140 siswa mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG), pada Selasa (22/7/2025) lalu. Selain itu, kunjungan itu bertujuan untuk melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi pada program makanan bergizi gratis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelum ke SMPN 8, Badan Gizi Nasional (BGN) bersama BPOM Pusat dan Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), meninjau langsung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kelapa Lima Satu, yang saat itu menyalurkan makanan bergizi gratis.
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh siswa dan orang tua yang menjadi korban insiden keamanan pangan, dalam program makanan bergizi gratis di sekolah tersebut.
“Kami mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh orang tua dari murid yang terdampak dari insiden dari keamanan pangan, dari proses makan bergizi gratis ini yang ada di SMP Negeri 8 Kota Kupang” ucapnya.
Menurut Tigor Pangaribuan, dia sebagai Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN ditugaskan Kepala BGN untuk melihat secara langsung sistem dan pengelolaan apa yang sebenarnya terjadi, sehingga perlu untuk diperbaiki.
“Kami juga prihatin atas insiden yang telah terjadi, jadi kita harus lakukan intropeksi internal dulu kenapa ini bisa terjadi, karena dapur atau SPPG yang melakukan pelayanan sudah dari 17 Februari 2025, ” jelasnya.
Tigor Pangaribuan mengaku, pihaknya telah membuat aturan atau petunjuk teknis dalam pelaksanaan makan bergizi gratis. Salah satunya ada memastikan bahwa bahan pangannya itu harus benar, baik, serta segar.
“Tadi kami sudah lihat dan nanti kami akan berdiskusi lebih detail lagi soal hal itu dengan SPPG yang bersangkutan dan seluruh yang bekerja di sana,” tutupnya.
Sebelumnya, sebanyak 140 siswa dan siswi SMPN 8 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) keracunan makanan bergizi gratis (MBG), Selasa (22/7/2025).
Ratusan siswa ini dilarikan ke Rumah Sakit S.K Lerik, Rumah Sakit Siloam dan Rumah Sakit Mamami Kupang, untuk mendapatkan perawatan intensif.
Hingga hari ini, masih terdapat 30 siswa-siswi yang masih menjalani rawat jalan di Rumah Sakit S.K Lerik Kota Kupang.















