Letjen Gabriel Lema Sebut Frans Pati Herin Jurnalis yang Menyerap Saripati Kehidupan

- Jurnalis

Kamis, 9 Oktober 2025 - 19:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, NTTPedia.id, Letnan Jenderal (Letjen) TNI, Gabriel Lema memuji sosok Frans Pati Herin wartawan Kompas asal Nusa Tenggara Timur (NTT)sebagai jurnalis yang tulus, jujur, dan mampu menembus batas daerah. Hal itu disampaikan Gabriel saat menghadiri peluncuran buku karya Frans Pati Herin di Kupang, Kamis, 09/10/2025 di kampus Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

 

Ada dua buka yang diluncurkan oleh Frans Pati Herin yaitu Melompat Kapal Menuju Amerika dan Deadline. Peluncuran buku itu dihadiri Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Lakalena dan sejumlah pejabat penting lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Dalam sambutannya, Gabriel mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Frans terjadi di Ambon saat situasi keamanan masih rawan.

 

” Saya dipertemukan oleh kakak saya, Frans Sarong dengan anak Frans ini juga tidak main-main. Mungkin sudah ditakdirkan seorang militer ditemukan oleh seorang jurnalis pada medan-medan yang sangat krusial dan rawan tepatnya di kota Ambon, ujarnya.

 

Frans Sarong merupakan sosok yang membawa Frans Pati Heri bergabung ke harian Kompas melalui seleksi yang ketat. Saat itu Frans Sarong merupakan kepala Biro Kompas Bali Nusra.

 

Gabriel mengatakan saat itu Frans Sarong mengenalkan Frans Pati Herin kepadanya. Frans Sarong kata Gabriel meminta dirinya untuk “menjaga” Frans Pati Herin ketika bertugas di Ambon.

Baca Juga :  Manjakan Pendukung Sepak Bola, BRIMo Gelar Nonton Bareng BRI Liga 1 di Seribu Lokasi

 

” Waktu itu kaka saya bilang, ade ini ada ade kita mau tugas ke ambon. Saya bilang datang sudah saya tunggu disini,” kata Gabriel Lema mengenang masa itu.

 

Gabriel mengatakan selain Frans Sarong, pertemuannya dengan Frans Pati Herin juga diinisiasi oleh mendiang eks Kepala BNPB, Letnan Jenderal (purn) Doni Monardo. Doni Monardo ini menjadi sosok “invisible hand” bagi Frans Pati Herin usai mengungkap skandal tambang di gunung botak. Laporan Frans Pati Herin kala itu menghiasi halaman utama harian Kompas dan membuat geger di Jakarta.

 

Gabriel mengatakan sejak saat itu ia melihat Frans sebagai pribadi yang berintegritas dan memiliki cara pandang sederhana namun kuat. Ia menilai karya-karya Frans menjadi bagian penting dari perjuangan NTT dalam menegaskan jati diri di kancah nasional.

 

“ Dia melanglang buana mengikuti semua perekamannya mengambil saripati dari mana pun lalu mempersembahkannya kembali untuk NTT,” kata Kepala Badan Cadangan Nasional Kemenhan RI ini.

 

Eks Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari itu juga menyebut karya jurnalistik kini menjadi senjata utama dalam mempercepat perubahan sosial. Ia menilai tulisan Frans Pati Herin mampu menginspirasi masyarakat karena lahir dari pengalaman hidup yang nyata.

Baca Juga :  Beredar Dana Haji Bangun IKN, GP Ansor NTT Minta Masyarakat Jangan Percaya Itu Hoax

 

“ Rintisan dari jurnalis seperti Frans tidak bisa diabaikan. Tulisan-tulisannya melahirkan solusi bahkan mampu mengubah banyak hal,” ucapnya.

 

Gabriel menambahkan salah satu karya yang berkesan baginya adalah tulisan berjudul Lompat Kapal. Ia mengaku sempat mengira tulisan itu menceritakan kejadian nyata. namun kemudian memahami maknanya sebagai refleksi perjalanan hidup.

 

“ Rupanya itu melukiskan bagaimana problematik kehidupan yang menentukan arah seseorang,” kata Gabriel.

 

Di akhir sambutan, Gabriel Lema mengajak masyarakat NTT untuk terus menunjukkan jati diri di mana pun berada dan tekun dalam menjalani proses hidup.

 

“ Kita harus kuat, tekun, dan matang dalam berproses. Di situ Tuhan membentuk kita,” tutupnya.

 

Pena Pati Herin dengan tajuk Peluncuran buku Jurnalis Kompas yang dihelat dikampus Unika Widya Mandira Kupang ini menghadirkan pembicara yaitu pengajar filsafat, Romo .Leo Mali, Dirut PT Pelni, Tri Andayani, Dr. Aqua Dwipayana selalu Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, public relation Indosat, Eni Nur Efati, Jurnalis Senior, Dion DB Putra dan pengajar Undana Kupang.(AP)

Berita Terkait

Walikota Kupang Bertemu Menpan RB Perjuangkan Nasib Honorer R5 dan R4
Peraih Goldman Environmental Prize, Aleta Baun Minta YNS Tidak Mundur Dari TTS 
Persatuan Gereja Wilayah NTT Sebut SE Walikota Untuk Hormati Hak Individu dan Kehidupan Bersama 
Tren Laka Lantas Meningkat di Atas Pukul 24.00, Sebagian Dipicu Karena Aktivis Malam Yang Tidak Diatur 
HMI Kupang Dukung Pembatasan Jam Pesta, Demi Ketertiban dan Keharmonisan Sosial
Anggota DPRD Kota Kupang Dukung SE Walikota Tentang Pembatasan Aktivitas Pesta
Yusinta Nenobahan Klarifikasi Fitnah Keji Soal Proyek Kemenhan, Siap Ambil Langkah Hukum
Xanana Surati Prabowo Soal Insiden di Perbatasan RI–RDTL

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 19:20 WIB

Letjen Gabriel Lema Sebut Frans Pati Herin Jurnalis yang Menyerap Saripati Kehidupan

Rabu, 8 Oktober 2025 - 20:24 WIB

Walikota Kupang Bertemu Menpan RB Perjuangkan Nasib Honorer R5 dan R4

Rabu, 8 Oktober 2025 - 07:48 WIB

Peraih Goldman Environmental Prize, Aleta Baun Minta YNS Tidak Mundur Dari TTS 

Minggu, 5 Oktober 2025 - 18:49 WIB

Persatuan Gereja Wilayah NTT Sebut SE Walikota Untuk Hormati Hak Individu dan Kehidupan Bersama 

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 19:32 WIB

Tren Laka Lantas Meningkat di Atas Pukul 24.00, Sebagian Dipicu Karena Aktivis Malam Yang Tidak Diatur 

Berita Terbaru

Letnan Jenderal Gabriel Lema salah satu putra NTT yang bersinar di kancah nasional. Saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Cadangan Nasional Kemenhan RI.

Ensiklopedia

Letjend Gabriel Lema, Dari Hokeng ke Panggung Strategis TNI

Kamis, 9 Okt 2025 - 22:37 WIB