Menia, NTTPedia.id,- PT Garindo Sejahtera Abadi melaksanakan panen perdana garam di Kampung Lobo Bali, Desa Bodae, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, Rabu (29/10/2025). Panen tersebut menjadi tonggak baru bagi industri garam nasional dan langkah nyata menuju swasembada garam Indonesia.
Direktur PT Garindo, Anshori, mengatakan panen perdana ini menghasilkan garam dengan kualitas tinggi berkat penerapan teknologi geomembrane. Ia mengaku hasil panen di luar ekspektasi, baik dari segi volume maupun mutu.
“ ini panen perdana kami di Sabu Raijua, dan hasilnya sangat bagus, bisa dikategorikan sebagai garam premium,” ujar Anshori.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari potensi alam Sabu Raijua yang memiliki topografi pantai cocok serta musim kemarau yang panjang, sehingga sangat mendukung produksi garam berkualitas.
” Panas di Pulau Sabu ini jauh lebih panjang dibanding daerah lain seperti Madura atau Jawa. Kalau pemerintah ingin swasembada garam, sebaiknya dimulai dari Sabu,” katanya.
Sementara itu, Owner PT Garindo, Aria, menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kemandirian garam nasional.
” Kami ingin Indonesia tidak perlu lagi impor garam. Potensi alam Sabu Raijua luar biasa, dan mutunya sangat baik. Kami akan memperluas lahan produksi untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri,” jelas Aria.
Dukungan terhadap langkah PT Garindo datang dari tokoh masyarakat dan pegiat garam, Marthen Dira Tome, yang menilai investasi tersebut akan memberi dampak positif bagi ekonomi lokal.
” Ini bukan hanya soal produksi garam, tapi juga membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi masyarakat. Karena itu, masyarakat perlu menjaga iklim investasi yang kondusif,” tegas Marthen.
Ia juga menilai langkah PT Garindo sejalan dengan visi pemerintah pusat di bawah Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mewujudkan kemandirian garam nasional pada tahun 2027.(sj)















