Ini Pesan Waketum KORPRI Untuk ASN, Jaga Netralitas Tak Hanya Saat Pemilu

- Jurnalis

Selasa, 6 Juni 2023 - 14:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Jakarta, NTTPedia.id, – Wakil Ketua Umum DP KORPRI Nasional Waketum DKPN), Dr. Ir. Bima Haria Wibisana, meminta ASN/anggota KORPRI harus netral setiap hari, bukan hanya pada saat Pemilu dan Pilkada.

Pernyataan ini dikemukakan Dr. Bima Haria pada saat mengukuhkan Ketua Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Sulawesi Tenggara, Periode 2021 – 2026, Pengganti Antar Waktu, Senin (5/6/2023), di Aula Merah Putih, Rujab Gubernur Sultra, Kota Kendari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bima Haria mengatakan, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas ke pulau Rote, memiliki 17.516 pulau, 300 etnis, dan 1.304 suku bangsa serta 718 bahasa.

“Untuk mengelola Negara yang sedemikian luas dan beragam ini, diperlukan ASN yang memiliki karakteristik yang paling utama yaitu adil, kalau tidak adil maka tidak dipercaya. Adil itu perwujudannya adalah netral,” ujarnya.

Jadi, sambung Bima Haria, esensi ASN dipilih dan diberi kewenangan untuk bisa melayani semua orang, dengan tingkat pelayanan dan kualitas yang sama baiknya, tidak memihak serta tidak memiliki preferensi.

Baca Juga :  Archipelago Perkuat Komitmen Sebagai Tempat Kerja Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas

Selain netral, tambahnya, ASN juga harus kompak, karena bila tidak kompak atau alan sendiri-sendiri, maka tidak ada korsa dan bisa menjadi alat serta menimbulkan kelompok-kelompok yang akan saling menyingkirkan.

“Anggota KORPRI mestinya lebih memegang teguh korsa dari pada untuk sekedar jabatan dan kepentingan diri sendiri. Untuk itu, kedepan program peningkatan korsa di kalangan KORPRI harus lebih digalakkan,” ujar Plt. Kepala BKN ini.

Selanjutnya, Waketum DPKN menegaskan bahwa patriotisme tidak akan berlaku kalau perutnya lapar. Jadi, kata dia, salah satu program yang perlu diangkat adalah kesejahteraan. Aturan ASN tidak boleh berbisnis sudah dihilangkan, akses sebagai anggota KORPRI untuk mendapatkan fasilitas berusaha itu dibolehkan.

“Jadi di era digitalisasi ini, dimana pekerjaan bisa dilakukan lebih cepat, ASN punya banyak waktu luang untuk membuka peluang usaha di samping melaksanakan tugas rutin sebagai ASN. Definisi ASN sejahtera itu sederhana, apabila ASN atau pensiunan tidak menggunakan dan menyentuh gaji dan tunjangannya untuk kebutuhan sehari-hari, maka Ia sejahtera,” ujarnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Gubernur Sulawesi Tenggara, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Drs. Asrun Lio, M.Hum, Ph.D, dalam sambutannya berharap agar pengukuhan Pengganti Antar Waktu DP KORPRI Provinsi Sulawesi Tenggara ini menjadi momen sangat penting yang akan berperan sentral dalam membawa aspirasi, kepentingan, serta harapan para ASN di Provinsi Sultra ke tingkat yang lebih tinggi.

Baca Juga :  Nasabah KUR BRI, Sate Klathak Pak Pong Jadi Primadona Wisata Kuliner Saat Mudik Lebaran ke Yogyakarta

Terkait 2024 sebagai tahun politik, Gubernur mengajak ASN di Sultra untuk berpartisipasi secara aktif dalam kampanye politik yang sehat dan bermartabat, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, mengutamakan kepentingan masyarakat di atas segalanya dengan terus menjalankan tugas sebagai Abdi Negara, tetap menjaga netralitas dan profesionalitas sebagai ASN, menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam menghormati proses demokrasi dan menghindari praktek politik yang tidak sehat serta menjaga integritas dengan mengedepankan kepentingan Bangsa dan Negara.

Acara Pengukuhan, Sekretaris Daerah, Drs. Asrun Lio, M.Hum, Ph.D sebagai Ketua DP KORPRI Provinsi Sultra masa bakti 2021 – 2026, juga dihadiri oleh Forkopimda dan kepala OPD serta Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi Tenggara.(AP)

Berita Terkait

Usman Husin Semprot Menhut, Lebih Pilih Pesiar ke Rote daripada Tinjau Hutan Mutis
Gubernur NTT Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029
Melki Jajaki Sister Province dan Sister City NTT- Jiangxi, Kupang-Nanchang, Belu- Jinggangshan Dengan Tiongkok
City Harvest Church Gelar Kebaktian Kesembuhan Ilahi “The Harvest Festival” di Kupang, Targetkan 20.000 Jemaat Setiap Malam
Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 
Prof. Apris Dorong RS Undana Kerja Sama dengan BPJS dan Maksimalkan BPU untuk Tingkatkan Pendapatan Non-Akademik
Dihadapan Menteri, Prof. Apris Adu Paparkan Strategi Transformasi Undana Dari Kampus ke Ekonomi Sosial 
Setelah Satu Dekade, Forum Melanesia Kembali Hidup di NTT Pada Era Gubernur Melki Laka Lena

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 17:21 WIB

Usman Husin Semprot Menhut, Lebih Pilih Pesiar ke Rote daripada Tinjau Hutan Mutis

Senin, 24 November 2025 - 13:39 WIB

Gubernur NTT Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen pada 2029

Minggu, 23 November 2025 - 13:30 WIB

Melki Jajaki Sister Province dan Sister City NTT- Jiangxi, Kupang-Nanchang, Belu- Jinggangshan Dengan Tiongkok

Kamis, 20 November 2025 - 14:35 WIB

City Harvest Church Gelar Kebaktian Kesembuhan Ilahi “The Harvest Festival” di Kupang, Targetkan 20.000 Jemaat Setiap Malam

Senin, 17 November 2025 - 07:36 WIB

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Berita Terbaru

Pengamat Pendidikan NTT yang juga Guru Besar Universitas Nusa Cendana Kupang, Prof. Drs. Tans Feliks, M.Ed., Ph.D, Foto: Fidelis Nong Nogor/Fortuna.press

Opini

Natal: Bahagia bagi Sebagian

Selasa, 23 Des 2025 - 09:23 WIB