“Maka saya dan istri membantu pembangunan gereja. Ketika selesai dibangun saya diundang untuk datang. Tadi diresmikan oleh bapak Gubernur NTT, saya bersama istri memotong pita. Bapak Gubernur menandatangani Prasasti peresmian dan pentabisan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu ia juga menyatakan keinginannya untuk maju sebagai calon Gubernur Provinsi Papua. Keinginan itu kata dia sebagai ikhtiar dalam membangun kesejahteraan bagi masyarakat Provinsi Papua dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Target saya adalah tahun 2024 saya siap maju 01 Papua. Untuk itu, mohon dukungan kepada seluruh masyarakat Jayapura dan juga keluarga besar di Kupang sini memberi dukungan dan mendoakan saya dan keluarga, agar Tuhan berkarya melalui perantaraan kami dengan memberi kesehatan yang baik, umur panjang dan kebijaksanaan dalam menakhodai pemerintahan. Kami ingin orang Pamong Praja memimpin Papua, biar birokrasi, tata kelola pemerintahan berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan bersama. Yang tahu informasi ini adalah alumni Pamong Praja. Di mana pun di tempatkan, meski di tempat terpencil, kami bisa membantu rakyat kami untuk maju dan berkembang” harapnya
Dukungan itu juga datang dari sejawatnya Lery Rupidara. Ia mengatakan sebagai Walikota Jayapura dua Periode, Benhur punya kapasitas untuk menjadi Gubernur Papua.
” Kita dukung beliau untuk maju sebagai Calon Gubernur Papua. Siapapun yang terpilih itu adalah pilihan Rakyat Provinsi Papua,” kata Lery disambut aplaus meriah dari semua hadirin.
Pada kesempatan itu Benhur Tomi Mano juga menyampaikan sebuah cerita unik terkait Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang mau mengibarkan Bendera Bintang Kejora diwilayah kecamatan yang dipimpinnya. ia menemui para pentolan OPM agar jangan mengibarkan bendera bintang Kejora.
” Saya temui mereka, saya bilang kamu jangan kibarkan bendera disini. Kamu cari dihutan mana saja tapi jangan disini. Saya berikan mereka bantuan beras,” ujarnya dengan mimik serius. Akhirnya OPM tidak jadi mengibarkan bendera bintang Kejora diwilayah.
Rupanya pertemuannya dengan OPM itu terdengar sampai di Laksus. Laksus memanggilnya untuk mempertanyakan tindakannya itu. Ia dengan lugas menjawab, apapun Ia akan lakukan demi keselamatan warga di kecamatannya agar tidak diganggu oleh OPM. ” Apapun saya lakukan untuk keselamatan rakyat saya,” Ujarnya.
Dikutip dari berbagai sumber, Benhur Memulai karir dalam dunia birokrasi sebagai kepala perwakilan Kecamatan Skanto Kabupaten Keerom, dan mempersiapkan Skanto menjadi Kecamatan definitif. Dan berada di wilayah Kabupaten Keerom saat ini.
Dinilai berhasil di Kecamatan Skanto, Benhur lalu dipindahkan di daerah pedalaman Kabupaten Jayapura sebagai Sekwilcam Lereh di Kaureh, dan diangkat menjadi Camat Kaure Kabupaten Jayapura.
Karir Benhur terus naik, sehingga dipindahkan dan menjadi camat Nimbokrang. Lalu diminta dari untuk dipindahkan ke kota Jayapura karena merupakan anak asli dari kota Jayapura Port Numbay kampung Tobati.
Benhur telah menggelorakan semangatnya untuk membangun Provinsi Papua melalui niatnya sebagai calon Gubernur dari Bumi Flobamoratas. Pada tanggal 22 mendatang Benhur akan mengakhiri jabatannya sebagai Walikota Jayapura. Tentu Budi baiknya selama memimpin Kota Jayapura telah menjadi sidik jari yang akan terkenang sepanjang waktu. Mungkin saja menjadi modal sosialnya untuk menjadi Gubernur Papua masa depan. (Elas Jawamara)