News

Bicara di Beritasatu TV, Dirut Bank NTT Paparkan Keberhasilan Digitalisasi UMKM di NTT

175
SPECIAL DIALOG. Direktur Beritasatu Media Holdings, Primus Dorimulu (kiri) saat memandu live talk show di studio Beritasatu TV Jakarta, Kamis (16/6) petang. Hadir Bayu Prawira Hie (tengah) yang adalah Digital Tranformation Expert, serta Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho (kanan). Sementara mengikuti secara daring, Wiweko Probojakti yang adalah Direktur TI, Konsumer dan Jaringan BPD Jawa Tengah.Foto: Humas Bank NTT

Jakarta, NTTPedia.id,—Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Kamis (16 Juni 2022), diundang hadir dalam Special Dialog, sebuah acara yang didesain khusus oleh manajemen Beritasatu TV Jakarta, untuk menampilkan tokoh-tokoh nasional yang geliatnya menginspirasi negeri.

 

Sembilan hari yang lalu, Primus Dorimulu, Direktur Beritasatu Media Holdings, yang juga presenter dalam program ini, menghadirkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Firli Bahuri dalam topik Firli Menjawab Keraguan Publik. Disana selama 50.36 menit Firli berbicara mengenai strateginya memberantas korupsi. Program ini juga panggung yang disiapkan untuk tokoh nasional yakni kepala negara hingga para menteri.

 

Dan, pada Kamis petang tadi, Primus mendatangkan tiga narasumber berkelas, yang membahas sebuah topik special, yakni ‘Digitalisasi Bank untuk mendukung UMKM Provinsi’. Yang membanggakan adalah, Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, diundang hadir mewakili sederetan pemimpin perusahaan daerah (BPD) di Indonesia, dalam program yang disiarkan secara live dari studio Berita Satu TV, Kamis pukul 16.00-17.00 Wita. Hadir bersama Alex dalam live talkshow di studio, Primus Dorimulu sebagai presenter dan Bayu Prawira Hie yang adalah Digital Tranformation Expert, sedangkan mengikuti secara daring, Wiweko Probojakti yang adalah Direktur TI, Konsumer dan Jaringan BPD Jawa Tengah.

 

Sebagai pengantar, Primus melontarkan pertanyaan mengenai apakah digitalisasi perbankan sudah menjadi kebutuhan nasabah ataukah belum, serta bagaimana prospek digitalisasi UMKM di NTT. Dijawab oleh Alex bahwa dunia sudah familiar dengan digitalisasi, berbeda dengan NTT yang karena kondisi topografi serta geografis bebeda-beda. Namun ini bukan kendala karena merupakan tantangan bagi sektor perbankan seperti Bank NTT untuk menyiasatinya. Bank NTT lalu secara masif berkolaborasi dengan semua pihak.

 

“Sehingga digitalisasi ini bisa dirasakan manfaatnya oleh semua pihak termasuk UMKM. Pandemi COVID menghantam fondasi ekonomi NTT dari level normal dari sebelumnya terkoreksi normal, hampir minus. Namun dalam kerja-kerja bersama dalam spirit yang sama, untuk membangun kembali fundamental ekonomi berbasis UMKM maka kolaborasi menjadi sebuah strategi untuk membangun sebuah ekosistem yang dalam ekosistem itu digitaliasi bisa dilakukan secara inklusi dengan berbagai pihak termasuk UMKM,”tegas Alex.

 

Memang digitalisasi membutuhkan kerja keras, sehingga Bank NTT pada 2019 melakukan review dan kajian untuk segera beradaptasi dengan kemungkinan terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Ketika BI menghadirkan terobosan sistem pembayaran yang lebih modern, yakni penerapan QRIS ini menjadi salah satu terobosan untuk gaya atau model digitalissi yang akan berkembang.

 

“Bank NTT segera melakukan upgrade core banking sehingga bisa mengakomodir potensi-potensui peluang di kemudian hari. Setelah itu tahapan berikutnya adalah mereviwe tenaga-tenaga IT baik special hire maupun organik untuk mampu mendesain program-program yang berbasis potensi unggulan di NTT. Karena jika Bank NTT mau bersaing namun jika tak memiliki karakteristik yang kuat, maka akan tergerus dan tenggelam,”tegas Alex menambahkan produk dan layanan yang disiapkan oleh Bank NTT seperti melakukan diversifikasi produk, pendekatan-pendekatan yang tepat untuk usaha-usaha yang berbasis potensi lokal. Dia bersyukur karena masyarakat mau beradaptasi. Apalagi dengan ratio elektronik dan ratio kelistrikan di NTT yang mulai membaik, membuat habid berubah dengan cepat termasuk masyarakat di pedesaan.

 

Alex merinci, setidaknya 6.000 UMKM binaan Bank NTT yang sudah bisa menggunakan layanan digital. Ini mengacu pada meningkatnya transaksi-transaksi digital dari hari ke hari. Ada beberapa kegiatan yang dihadirkan untuk mendukung digitalisasi terhadap layanan perbankan seperti Festival Desa Binaan Festival PAD dimana seluruh peserta sudah harus familiar dengan transaksi digital.

Exit mobile version
slot ||
slot88 ||
Server Thailand ||
Slot Gacor Maxwin ||
Slot gacor ||
slot online||
Slots ||
SBOBET||
game slot
daftar slot ||
slot game||
poker online
slot thailand||
game slot online||
situs slot||
slot gacor online||
situs slot terbaru||
slot terbaru||
idn slot||
slot gratis||
https://voiceofserbia.org||
https://tibetwrites.org/||