Tambolaka, NTTPedia.id,- Kontestasi Pilkada Gubernur (Pilgub) NTT 2024 kini berubah jadi arena pameran koneksi dengan pemerintah pusat dan sejumlah pejabat politik di jakarta. Padahal Pilgub harusnya menjadi ajang pertarungan program dan gagasan.
Hal ini mengundang keprihatinan dari Calon Gubernur NTT nomor Urut 3, Simon Petrus Kamlasi. Dihadapan ribuan massa di Sumba Barat Daya, Sosok yang akrab disapa SPK ini mengatakan Masa kampanye harusnya dimanfaatkan kandidat untuk menjelaskan visi dan misi. Meski demikian tak menjadi masalah bagi Pensiunan Jendral Bintang Satu TNI AD ini.
Ia mengatakan pemimpin NTT mestinya sudah paham dan bisa mengerjakan hal teknis untuk menggali potensi yang dimiliki daerah ini, bukan hanya bermimpi, kemudian bangga dengan mental mengemisnya.
“Jangan hanya andalkan koneksi dan kerabat. Saya juga punya koneksi dan kerabat di pusat, tapi saya tidak andalkan itu. Kalau hanya bisa jadi tukang minta-minta maka anak TK pun bisa jadi gubernur,” ujarnya
Pernyataan SPK ini disambut gemuruh tepuk tangan ribuan massa yang hadir di aula Fortuna, Desa Radamata, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten SBD, pada Minggu, 3 November 2024.
Untuk itu ia sudah membuat program bagaimana membangun Pulau Sumba yang terdiri dari 4 kabupaten. Dari karakteristik Wilayah Pulau Sumba sangat cocok menjadi sentra pengembangan peternakan dan Penetasan Ayam. Selain itu calon Gubernur Nomor urut 3 ini akan mendorong pembangunan pabrik pakan Ternak pada setiap 100 Hektar lahan.
Hal itu kata Kamlasi selain mendorong kemandirian ekonomi juga untuk memenuhi pasokan kebutuhan program makan siang gratis Presiden Prabowo Subianto.
“Jadi di dekat pabrik itu akan ada peternakan ayam, penetasan ayam dan lainnya, maka akan menjawab kebutuhan program makan gratis Presiden RI, bapak Prabowo Subianto,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal itu, sosok yang akrab disapa SPK ini mengatakan program SIAGA air akan menjadi fokus pembangunan menuju kemandirian ekonomi.