Sindir Cagub Pamer Koneksi Pusat, SPK : Pemimpin Jangan Jadi Tukang Minta-Minta

- Jurnalis

Senin, 4 November 2024 - 12:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tambolaka, NTTPedia.id,- Kontestasi Pilkada Gubernur (Pilgub) NTT 2024 kini berubah jadi arena pameran koneksi dengan pemerintah pusat dan sejumlah pejabat politik di jakarta. Padahal Pilgub harusnya menjadi ajang pertarungan program dan gagasan.

 

Hal ini mengundang keprihatinan dari Calon Gubernur NTT nomor Urut 3, Simon Petrus Kamlasi. Dihadapan ribuan massa di Sumba Barat Daya, Sosok yang akrab disapa SPK ini mengatakan Masa kampanye harusnya dimanfaatkan kandidat untuk menjelaskan visi dan misi. Meski demikian tak menjadi masalah bagi Pensiunan Jendral Bintang Satu TNI AD ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

 

Ia mengatakan pemimpin NTT mestinya sudah paham dan bisa mengerjakan hal teknis untuk menggali potensi yang dimiliki daerah ini, bukan hanya bermimpi, kemudian bangga dengan mental mengemisnya.

 

“Jangan hanya andalkan koneksi dan kerabat. Saya juga punya koneksi dan kerabat di pusat, tapi saya tidak andalkan itu. Kalau hanya bisa jadi tukang minta-minta maka anak TK pun bisa jadi gubernur,” ujarnya

 

Pernyataan SPK ini disambut gemuruh tepuk tangan ribuan massa yang hadir di aula Fortuna, Desa Radamata, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten SBD, pada Minggu, 3 November 2024.

Baca Juga :  Ambil Video Tanpa Izin, PB Reformasi Somasi PBSI NTT

 

 

Untuk itu ia sudah membuat program bagaimana membangun Pulau Sumba yang terdiri dari 4 kabupaten. Dari karakteristik Wilayah Pulau Sumba sangat cocok menjadi sentra pengembangan peternakan dan Penetasan Ayam. Selain itu calon Gubernur Nomor urut 3 ini akan mendorong pembangunan pabrik pakan Ternak pada setiap 100 Hektar lahan.

 

Hal itu kata Kamlasi selain mendorong kemandirian ekonomi juga untuk memenuhi pasokan kebutuhan program makan siang gratis Presiden Prabowo Subianto.

 

“Jadi di dekat pabrik itu akan ada peternakan ayam, penetasan ayam dan lainnya, maka akan menjawab kebutuhan program makan gratis Presiden RI, bapak Prabowo Subianto,” ujarnya.

 

Untuk mewujudkan hal itu, sosok yang akrab disapa SPK ini mengatakan program SIAGA air akan menjadi fokus pembangunan menuju kemandirian ekonomi.

 

“Ketika kebutuhan air terpenuhi, air bersih, air untuk pertanian, peternakan dan perikanan darat, makan banyak hal bisa kita lakukan,” ungkap SPK.

 

Jika panen jagung melimpah, akan dibangun pabrik pakan ternak agar bisa menopang kebutuhan para peternak.

 

“Setiap 100 hektar lahan akan dibangun 1 pabrik pakan ternak.

Baca Juga :  Deklarasi Akbar di TTS, Raja Amanuban Ajak Seluruh Masyarakat Dukung Paket SIAGA

Saya omong pabrik pakan bukan saya belum bikin, saya sudah buat,” terang SPK.

 

Lebih lanjut dijelaskan, ketika pabrik pakan dibangun akan ada multiplayer effect. “Akan menyerap banyak tenaga kerja, harga pakan menjadi murah,” jelasnya.

 

Ketika pakan sudah murah maka banyak orang akan beternak ayam, babi dan lainnya.

 

Ketua DPW PKB NTT Aloysius Malo Ladi, dalam sambutannya mengatakan calon gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi, merupakan satu – satunya calon dari wilayah Timor.

 

“Namun kita tidak melihat aspek wilayah saja, tapi aspek kapasitas menjafi pertimbangan utama,” jelas Alo Malo Ladi.

 

“Bapak SPK meninggalkan jabatannya demi rakyat NTT. Rekam jejak beliau juga luar biasa, tidak ada satu noda hitam pun dalam kariernya sejak menjadi TNI. elektabilitasnya teruji, imbuhnya.

 

Alo menegaskan, Simon Petrus Kamlasi, bukanlah sosok yang baru berangan – angan tetapi telah melakukan banyak hal untuk masyarakat khususnya petani.

 

“Oleh karena itu, kita harus memenangkan paket SIAGA, agar program – program pro rakyat dan inovatif dapat dikerjakan untuk masyarakat NTT,” tegasnya.

Berita Terkait

PPI NTT Angkatan 1990-2006 Serahkan Sembako di Panti Asuhan dan Bagi Janda, Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025
Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah
Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak
Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan
Melki Lakalena Bangun Revolusi Belajar dari Rumah, Keluarga Jadi Tiang Utama Pendidikan NTT
Konten Kreator di SBD Ditahan Polisi Akibat Pelecehan Seksual Sesama Jenis 
Oknum Pendamping PKH di Malaka Diduga Gelapkan Dana Rp28 Juta Milik Warga
Peraih Goldman Environmental Prize, Aleta Baun Minta YNS Tidak Mundur Dari TTS 

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:50 WIB

PPI NTT Angkatan 1990-2006 Serahkan Sembako di Panti Asuhan dan Bagi Janda, Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:54 WIB

Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:58 WIB

Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:53 WIB

Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 09:52 WIB

Melki Lakalena Bangun Revolusi Belajar dari Rumah, Keluarga Jadi Tiang Utama Pendidikan NTT

Berita Terbaru