Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah

- Jurnalis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubenur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Ketua Serikat Tani Nelayan (STN) Nusa Tenggara Timur, Marianus Lodwick Dea, Foto :Kolase

Gubenur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Ketua Serikat Tani Nelayan (STN) Nusa Tenggara Timur, Marianus Lodwick Dea, Foto :Kolase

Kupang, NTTPedia.id — Ketua Serikat Tani Nelayan (STN) Nusa Tenggara Timur, Marianus Lodwick Dea menyatakan dukungan penuh terhadap program Revolusi Belajar dari Rumah yang digagas oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena. Program ini menempatkan keluarga sebagai tiang utama pendidikan di NTT.

Menurut Marianus, langkah tersebut sangat tepat di tengah kondisi darurat literasi yang masih dialami NTT. Berdasarkan data tahun 2024, indeks literasi pelajar SMA di NTT tergolong rendah, kategori baik hanya mencapai 24,7%, sedang 25,80%, kurang 25,36%, dan kategori paling rendah 24,15%.

Sementara untuk indeks numerasi, kategori baik hanya 15,81%, sedang 33,81%, kurang 26,23%, dan paling rendah 24,15%.

” Program Revolusi Belajar dari Rumah ini sangat relevan dan strategis. Ketika keluarga dilibatkan langsung dalam proses belajar, maka anak-anak akan tumbuh dengan disiplin, kasih sayang, dan semangat belajar yang lebih kuat,” ujar Marianus Lodwick Dea kepada NTTPedia.id di Kupang, Kamis (16/10/2025).

Marianus juga menekankan pentingnya menghadirkan berbagai gerakan penunjang literasi agar program ini berjalan efektif. Ia mendorong pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat inisiatif seperti Gerakan Baca Rakyat, perpustakaan keliling, taman bacaan masyarakat, bedah buku, festival penulis muda, serta workshop literasi di setiap kabupaten/kota.

Baca Juga :  Melki Laka Lena: Demo Boleh, Rusuh Kita Tangkap

” Revolusi Belajar dari Rumah tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada ekosistem literasi yang hidup di tengah masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut ia menilai bahwa NTT beruntung memiliki Gubernur yang komunikatif dan punya visi-misi kerakyatan, terutama di bidang pendidikan.

“ Ini modal kuat bagi kemajuan pendidikan di NTT. Jika semua elemen bergerak bersama, dari pemerintah, sekolah, gereja, ormas, hingga keluarga, saya yakin cita-cita menjadikan NTT daerah berkarakter dan cerdas bisa tercapai,” ujar Marianus.(AP)

 

Berita Terkait

PPI NTT Angkatan 1990-2006 Serahkan Sembako di Panti Asuhan dan Bagi Janda, Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025
Melki Segera Berlakukan Program Jam Belajar Masyarakat untuk Atasi Krisis Literasi di NTT
Peringati 50 Tahun Balibo Five, Dewan Pers Timor-Leste Tekankan Keberanian Jurnalis
Panglima FDTL: Militer Tidak Akan Ganggu Pekerjaan Wartawan di Timor Leste
Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan
Melki Lakalena Bangun Revolusi Belajar dari Rumah, Keluarga Jadi Tiang Utama Pendidikan NTT
Tokoh GP Ansor NTT Nilai Tayangan Trans7 Lecehkan Kiai dan Pondok Pesantren
Konten Kreator di SBD Ditahan Polisi Akibat Pelecehan Seksual Sesama Jenis 

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:50 WIB

PPI NTT Angkatan 1990-2006 Serahkan Sembako di Panti Asuhan dan Bagi Janda, Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:37 WIB

Melki Segera Berlakukan Program Jam Belajar Masyarakat untuk Atasi Krisis Literasi di NTT

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:15 WIB

Peringati 50 Tahun Balibo Five, Dewan Pers Timor-Leste Tekankan Keberanian Jurnalis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:00 WIB

Panglima FDTL: Militer Tidak Akan Ganggu Pekerjaan Wartawan di Timor Leste

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:54 WIB

Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah

Berita Terbaru