Kupang, NTTPedia.id — Ketua Serikat Tani Nelayan (STN) Nusa Tenggara Timur, Marianus Lodwick Dea menyatakan dukungan penuh terhadap program Revolusi Belajar dari Rumah yang digagas oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena. Program ini menempatkan keluarga sebagai tiang utama pendidikan di NTT.
Menurut Marianus, langkah tersebut sangat tepat di tengah kondisi darurat literasi yang masih dialami NTT. Berdasarkan data tahun 2024, indeks literasi pelajar SMA di NTT tergolong rendah, kategori baik hanya mencapai 24,7%, sedang 25,80%, kurang 25,36%, dan kategori paling rendah 24,15%.
Sementara untuk indeks numerasi, kategori baik hanya 15,81%, sedang 33,81%, kurang 26,23%, dan paling rendah 24,15%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Program Revolusi Belajar dari Rumah ini sangat relevan dan strategis. Ketika keluarga dilibatkan langsung dalam proses belajar, maka anak-anak akan tumbuh dengan disiplin, kasih sayang, dan semangat belajar yang lebih kuat,” ujar Marianus Lodwick Dea kepada NTTPedia.id di Kupang, Kamis (16/10/2025).
Marianus juga menekankan pentingnya menghadirkan berbagai gerakan penunjang literasi agar program ini berjalan efektif. Ia mendorong pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat inisiatif seperti Gerakan Baca Rakyat, perpustakaan keliling, taman bacaan masyarakat, bedah buku, festival penulis muda, serta workshop literasi di setiap kabupaten/kota.
” Revolusi Belajar dari Rumah tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada ekosistem literasi yang hidup di tengah masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menilai bahwa NTT beruntung memiliki Gubernur yang komunikatif dan punya visi-misi kerakyatan, terutama di bidang pendidikan.
“ Ini modal kuat bagi kemajuan pendidikan di NTT. Jika semua elemen bergerak bersama, dari pemerintah, sekolah, gereja, ormas, hingga keluarga, saya yakin cita-cita menjadikan NTT daerah berkarakter dan cerdas bisa tercapai,” ujar Marianus.(AP)















