TTU Punya 44 Jalur Ilegal, Bupati Usul Tembok Perbatasan Sepanjang 113 Kilometer

- Jurnalis

Kamis, 28 Agustus 2025 - 12:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, NTTPedia.id – Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Yosep Falentinus Delasalle Kebo mengusulkan kepada pemerintah pusat, agar membangun tembok di sepanjang garis perbatasan antara Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

Menurutnya, panjang garis perbatasan Indonesia dan Timor Leste kurang lebih 113 Kilomete. Sehingga Bupati Falentinus Kebo menyarankan agar dibangun tembok pemisah untuk meminimalisir konflik, serta pelintas ilegal.

“Kalau bangun tembok kan final, tidak ada lagi yang geser-geser patok di sana dan juga bisa menutup seluruh jalur ilegal,” ujarnya di Kupang belum lama ini.

Bupati Falentinus Kebo mengatakan, di Kabupaten TTU terdapat 44 jalur ilegal dari total 113 Kilometer panjang garis perbatasan. Sehingga jika sepanjang itu dibangun tembok, maka akan menguntungkan dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Ia merincikan, Kabupaten Belu memiliki garis perbatasan sepanjang 123 Kilometer, Kabupaten TTU sepanjang 113 Kilometer, Kabupaten Malaka sepanjang 13 Kilometer dan Kabupaten Kupang sepanjang 5 Kilometer dari total 226 Kilometer.

Baca Juga :  Ratusan Mahasiswa Asal TTU Terancam Gagal Kuliah, Pemda Diminta Segera Pastikan Program KIP

“Jadi anggaran yang dibutuhkan tidak terlalu besar lah, kita bangun jalan tol sepanjang 1000 Kilometer saja mampu, apalagi hanya bangun tembok 200 lebih Kilometer saja tidak bisa. Tapi putusan itu kembali ke pemerintah pusat, kita pemerintah daerah siap mengamankan kebijakan,” tutup Bupati Falentinus Kebo.

Berita Terkait

PPI NTT Angkatan 1990-2006 Serahkan Sembako di Panti Asuhan dan Bagi Janda, Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025
Gubernur NTT Sosialisasikan Gagasan Jam Belajar dan Ibadah Keluarga di UNIPA Maumere
Sejumlah Toko di Malaka Kedapatan Jual Beras Diatas Harga Eceran Tertinggi 
In House Training SMA Kristen Kesetnana, Guru Harus Menjadi Pelopor Literasi Digital
Peraih Goldman Environmental Prize, Aleta Baun Minta YNS Tidak Mundur Dari TTS 
Pertamina FT Maumere Luncurkan Program SAPA TANA, Ubah Sampah Jadi Pangan dan Pupuk Organik di Sikka
Polairud Polda NTT Bantu Warga Sikka yang Rumahnya Roboh Akibat Cuaca Ekstrem
Dukung Pemerataan Pelayanan Publik, Pemprov NTT Genjot Peningkatan Jalan di Kabupaten TTS

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:50 WIB

PPI NTT Angkatan 1990-2006 Serahkan Sembako di Panti Asuhan dan Bagi Janda, Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 17:10 WIB

Gubernur NTT Sosialisasikan Gagasan Jam Belajar dan Ibadah Keluarga di UNIPA Maumere

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:36 WIB

Sejumlah Toko di Malaka Kedapatan Jual Beras Diatas Harga Eceran Tertinggi 

Senin, 20 Oktober 2025 - 15:40 WIB

In House Training SMA Kristen Kesetnana, Guru Harus Menjadi Pelopor Literasi Digital

Rabu, 8 Oktober 2025 - 07:48 WIB

Peraih Goldman Environmental Prize, Aleta Baun Minta YNS Tidak Mundur Dari TTS 

Berita Terbaru