Restrukturisasi Kian Landai, BRI Optimistis Ekonomi Mulai Pulih

- Jurnalis

Selasa, 10 Agustus 2021 - 20:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, NTTPedia.id,- Pertumbuhan ekonomi yang tercatat sebesar 7,07 persen pada kuartal II 2021 membumbungkan asa optimisme kebangkitan ekonomi nasional di kalangan pelaku industri keuangan. Senada dengan hal tersebut, pencapaian kinerja BRI hingga kuartal II 2021 tercatat tumbuh positif.

Salah satu indikator kinerja BRI yang menunjukkan sinyal pemulihan ekonomi nasional yakni terus menurunnya angka restrukturisasi kredit terdampak COVID-19. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto pada pemaparan kinerja BRI kuartal II 2021 di Jakarta (06/08). Hingga akhir Juni 2021 tercatat restrukturisasi kredit terdampak Covid di BRI telah mencapai sebesar Rp.175,2 triliun atau turun sebesar Rp.56,53 triliun.

Baca Juga :  Didukung Bunda Julie, Siswa SMKN 3 Kupang Ikut JF3

“Sampai Juni, kita sudah on track. Total restruk COVID kita sudah turun kurang lebih Rp.56,53 triliun dari akumulasi total loan restructure Covid kita sebesar Rp.231,5 triliun. Selama ini di posisi Juni 2021 itu porsinya tinggal Rp.175,2 triliun. Jadi ada penurunan sebesar Rp.56,53 triliun yang sebagian besar berasal karena adanya pembayaran, yaitu sebesar 44,3 triliun,” ujar Agus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perkembangan ini membuat perseroan makin optimistis ke depannya. “Jadi perkembangan ini sudah sangat baik karena kita bisa menurunkan kurang lebih sebesar lebih dari 20% dari total outstanding akumulasi restrukturisasi kita sampai dengan Juni. Kalau kedepan mudah-mudahan ini bisa terus kita turunkan posisinya dengan lebih agresif lagi,” imbuhnya.

Baca Juga :  Tangguh Tak Goyah di UMKM, BRI Jauh dari Epicentrum Krisis Ekonomi Global

Keberhasilan BRI dalam mengelola kualitas kredit yang disalurkan juga tercermin dari rasio NPL yakni sebesar 3,3 persen pada akhir Juni 2021. Untuk meng-cover risiko NPL tersebut, BRI juga menyiapkan cadangan atau biasa disebut NPL Coverage dikisaran 254,84%, jadi cadangannya meng-cover 2,5 kali dari jumlah NPL.

“Pencadangan yang ditetapkan ini dialokasikan dengan mempertimbangkan kondisi restrukturisasi BRI saat ini. Karena memang kita masih menghadapi restrukturisasi meskipun jumlahnya sudah semakin menurun,” pungkasnya.(Fdz)

Berita Terkait

Gubernur NTT Ungkap Penyebab Listrik Padam di Daratan Timor
Simon Petrus Kamlasi Terus Mengabdi Untuk NTT, Bantu Gereja Portable di Stasi Santo Elias Riangduli Adonara
Kota Kupang Bakal Punya Fasilitas Latihan Otomotif Bertaraf Internasional
NTT Siap Jadi Pusat Suplai Energi Terbarukan Nasional untuk Wujudkan Asta Cita Prabowo–Gibran
Produksi Minyak Indonesia Melampaui Target, Akademisi NTT Nilai Sinyal Positif Bagi Fondasi Ekonomi Nasional
1.000 UMKM di NTT Dapat Fasilitas Legalitas dan Pembiayaan Dari Kementerian UMKM
Melki Dorong NTT Jadi Poros Baru Melanesia di Asia Pasifik
Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 18:43 WIB

Gubernur NTT Ungkap Penyebab Listrik Padam di Daratan Timor

Rabu, 5 November 2025 - 10:44 WIB

Simon Petrus Kamlasi Terus Mengabdi Untuk NTT, Bantu Gereja Portable di Stasi Santo Elias Riangduli Adonara

Selasa, 4 November 2025 - 09:36 WIB

Kota Kupang Bakal Punya Fasilitas Latihan Otomotif Bertaraf Internasional

Senin, 3 November 2025 - 20:05 WIB

NTT Siap Jadi Pusat Suplai Energi Terbarukan Nasional untuk Wujudkan Asta Cita Prabowo–Gibran

Senin, 3 November 2025 - 18:27 WIB

Produksi Minyak Indonesia Melampaui Target, Akademisi NTT Nilai Sinyal Positif Bagi Fondasi Ekonomi Nasional

Berita Terbaru