1.000 Anakan Mangrove Ditanam BPDAS Noelmina di TWAL Teluk Kupang

- Jurnalis

Kamis, 25 April 2024 - 13:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, NTTPedia.id, – Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina Provinsi NTT melakukan kegiatan penanaman 1.000 anakan mangrove di Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Kupang, Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Kamis (25/4/2024) pagi.

 

Kegiatan bertajuk “Road to Green Impact Days 2024” dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dengan target penanaman sebanyak 25.000 anakan mangrove, seseuai instruksi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Hadir dalam kegiatan tersebut Tenaga Ahli Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Ir. Hudoyo, MM., Kepala Dinas LHK Provinsi NTT Ondy Siagian, perwakilan Forkompimda Provinsi NTT dan Kabupaten Kupang, mahasiswa, serta pelajar dari sejumlah sekolah di Kabupaten Kupang.

 

Kepala BPDAS Benain Noelmina NTT Kludolfus Tuames menjelaskan, 1.000 anakan mangrove ditanam pada areal seluas 0,6 hektare dengan melibatkan 500 orang perwakilan berbagai lembaga dan institusi, pegiat lingkungan, mahasiswa, serta pelajar.

 

Menurutnya, penanaman anakan mangrove di Taman Wisata Teluk Kupang merupakan yang kelima, setelah yang pertama digelar pada tanggal 30 Desember 2023 di KHDPK NTT. Kegiatan penanaman selalu melibatkan berbagai stakeholder termasuk mahasiswa dan pelajar.

Baca Juga :  Siswa SMP di Kupang Dianiaya Guru Olahraga, Kepalanya Dibenturkan Ke Tembok Ratusan Kali

 

“Saat penanaman tahap kedua di kompleks Lanud El Tari Kupang, NTT dinobatkan sebagai yang terbaik dan mendapatkan penghargaan dari KLHK,” ujar Dolfus Tuames.

 

Dia mengungkapkan, penanaman anakan mangrove ini bukan sekadar seremonial semata, karena selanjutnya akan dilakukan pemeliharaan dan monitoring secara berkala.

 

Mitigasi Perubahan Iklim

 

Tenaga Ahli Menteri LHK RI Ir. Hudoyo, MM mengatakan penanaman serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, serta upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon/tanaman.

 

“Kita pahami dan tahu persis bahwa keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim. Selain itu juga sebagai langkah positif restorasi dan melindungi lingkungan,” ungkapnya.

 

Penanaman yang dilakukan, lanjutnya, tidak hanya memberikan manfaat bagi bumi, tetapi juga menciptakan warisan untuk generasi mendatang. Dan pada banyak hal juga dapat men-generate income Masyarakat.

 

“Atasi iklim dengan tanam pohon dan upaya pelestarian harus juga sejalan dengan upaya membangun kesejahteraan masyarakat,” imbaunya.

Baca Juga :  Hadapi Musim Tanam Kedua, Julie Laiskodat Bantu Benih Padi Bagi Ratusan Petani di Kabupaten Kupang

 

Menurut Hudoyo, Indonesia dengan areal hutan tropis terbesar ke-3 di dunia, mempunyai arti sangat penting dalam upaya pengendalian iklim global. Khusus untuk ekosistem mangrove, Indonesia memiliki 23% mangrove dunia, seluas 3,36 juta hektar.

 

“Seperti kita ketahui mangrove merupakan ekosistem yang sangat penting dalam memperkuat resiliensi dan menjaga kualitas lingkungan,” bebernya.

 

Penanaman mangrove, kata Hudoyo, dapat memberikan manfaat antara lain mengurangi abrasi pesisir akibat gelombang laut, menangkap bahan pencemar sehingga menjaga kualitas air, habitat bagi beragam flora dan fauna pesisir dan laut, menjadi sumber bahan pangan khususnya perikanan, menciptakan daya tarik wisata dengan tampilan estetik dan meningkatkan cadangan karbon.

 

“Pada kesempatan hari ini saya mengajak kita semua, apparat, bisnis leaders, para aktivis, para pemangku kepentingan yang ada dan seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda, untuk kita dapat bersama bahu membahu memberikan kontribusi nyata di lapangan/masing-masing area of interest/responsibility, guna mendukung upaya pengendalian perubahan iklim secara masif dan terukur, antara lain dengan menanam pohon, termasuk mangrove,” pungkasnya. (AP)

Berita Terkait

Dirut dan Direksi Bank NTT dilantik,Laka Lena harap mampu menggerakkan Ekonomi NTT kearah yang lebih baik 
Hasil RUPSLB Bank NTT ,Melki Laka Lena Tetapkan Charlie Paulus Sebagai Dirut dan sejumlah Direksi Bank NTT 
Patung Bunda Maria dan Yesus di Biara Wairklau Maumere Dirusak, Umat Katolik Minta Pelaku Segera Ditangkap
Dana Transfer ke Daerah Dipangkas Rp140 Miliar, Pemkab Alor Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan
Diinisiasi Winston Rondo, Dinas Sosial NTT Koordinasi Tindak Lanjut Pemblokiran Penerima PKH di Tesabela
Winston Rondo Turun Tangan, Koordinasi dengan Dinsos NTT dan Pemkab Kupang Selesaikan Pemblokiran PKH Warga Tesabela
Total 13 Warga Tesabela Diblokir dari Daftar Penerima PKH dan BPNT, Dinsos Kabupaten Kupang Belum Turun Cek 
Ditanya Alasan Pemblokiran PKH Warga Tesabela, Dinsos Kabupaten Kupang Bungkam

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 10:55 WIB

Dirut dan Direksi Bank NTT dilantik,Laka Lena harap mampu menggerakkan Ekonomi NTT kearah yang lebih baik 

Kamis, 13 November 2025 - 09:40 WIB

Hasil RUPSLB Bank NTT ,Melki Laka Lena Tetapkan Charlie Paulus Sebagai Dirut dan sejumlah Direksi Bank NTT 

Rabu, 12 November 2025 - 21:39 WIB

Dana Transfer ke Daerah Dipangkas Rp140 Miliar, Pemkab Alor Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan

Senin, 10 November 2025 - 21:03 WIB

Diinisiasi Winston Rondo, Dinas Sosial NTT Koordinasi Tindak Lanjut Pemblokiran Penerima PKH di Tesabela

Senin, 10 November 2025 - 15:28 WIB

Winston Rondo Turun Tangan, Koordinasi dengan Dinsos NTT dan Pemkab Kupang Selesaikan Pemblokiran PKH Warga Tesabela

Berita Terbaru