Kupang, NTTPedia.id,- Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Simon Petrus Kamlasi sukses melakukan inovasi berupa pompa hidram untuk mengatasi masalah air bersih di Indonesia, termasuk Provinsi NTTT, selama masih berdinas di Tentara Nasional Indoensia (TNI).
Keberhasilan sosok yang kerap disapa SPK ini dalam penanganan masalah air bersih di Indonesia lewat pemasangan Pompa Hidram hasil inovasinya itu di seluruh Indonesia, membuat dirinya mendapatkan rekor MURI. Tercatat, mencapai hampir 4.000-an titik di Indonesia, sementara di NTT mencapai 400 titik.
Meski demikian, dalam debat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang diselenggarakan KPU NTT pada Rabu (23/10/2024) belum lama ini, penanganan air bersih yang dilakukan SPK menjadi bahan diskusi menarik. Di panggung debat itu rupanya cagub NTT Melki Laka Lena masih gagal paham soal itu.
Hal itu terjadi pada sesi tanya jawab antara pasangan calon nomor urut 3 Simon Petrus Kamlasi (SPK) – Adreas Garu bertanya ke Pasangan calon nomor urrut 2 Melki Laka Lena-Johny Asadoma.
“Jika menjadi Gubernur – Wakil Gubernur NTT, salah satu masalah yang menjadi persoalan utama masyarakat adalah kesediaan air bersih dan air untuk pertanian. Bagaimana model inovasi pelayanan publik untuk meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh air bersih dan air pertanian secara berkualitas dan merata,” demikian Simon Petrus Kamlasi ketika bertanya.
Namun, bagi Paket Siaga, jawaban yang disampaikan Paket Melky-Johny tidak menyentuh substansi yang ia tanyakan. “Saya kan tanya soal pelayanan publik. Pertanyaan saya dalam reformasi birokrasi ini pelayanan publik seperti apa yang kita lakukan untuk merespon krisis air bersih di masyarakat. Jawabannya malah menceritakan kedekatannya dengan Presiden Prabowo, pemerintah pusat untuk menggiring anggaran. Pelayanan publiknya yang mana?,” kata SPK.