Melki Laka Lena Gagal Paham Soal Penanganan Masalah Air Bersih yang Dikerjakan SPK

- Jurnalis

Selasa, 29 Oktober 2024 - 08:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, NTTPedia.id,- Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Simon Petrus Kamlasi sukses melakukan inovasi berupa pompa hidram untuk mengatasi masalah air bersih di Indonesia, termasuk Provinsi NTTT, selama masih berdinas di Tentara Nasional Indoensia (TNI).

Keberhasilan sosok yang kerap disapa SPK ini dalam penanganan masalah air bersih di Indonesia lewat pemasangan Pompa Hidram hasil inovasinya itu di seluruh Indonesia, membuat dirinya mendapatkan rekor MURI. Tercatat, mencapai hampir 4.000-an titik di Indonesia, sementara di NTT mencapai 400 titik.

Meski demikian, dalam debat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang diselenggarakan KPU NTT pada Rabu (23/10/2024) belum lama ini, penanganan air bersih yang dilakukan SPK menjadi bahan diskusi menarik. Di panggung debat itu rupanya cagub NTT Melki Laka Lena masih gagal paham soal itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu terjadi pada sesi tanya jawab antara pasangan calon nomor urut 3 Simon Petrus Kamlasi (SPK) – Adreas Garu bertanya ke Pasangan calon nomor urrut 2 Melki Laka Lena-Johny Asadoma.

“Jika menjadi Gubernur – Wakil Gubernur NTT, salah satu masalah yang menjadi persoalan utama masyarakat adalah kesediaan air bersih dan air untuk pertanian. Bagaimana model inovasi pelayanan publik untuk meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh air bersih dan air pertanian secara berkualitas dan merata,” demikian Simon Petrus Kamlasi ketika bertanya.

Baca Juga :  Ende Bergetar, Raja Moni, dan 6 Mosalaki Serta Ribuan Masyarakat  Sambut Paket SIAGA

Namun, bagi Paket Siaga, jawaban yang disampaikan Paket Melky-Johny tidak menyentuh substansi yang ia tanyakan. “Saya kan tanya soal pelayanan publik. Pertanyaan saya dalam reformasi birokrasi ini pelayanan publik seperti apa yang kita lakukan untuk merespon krisis air bersih di masyarakat. Jawabannya malah menceritakan kedekatannya dengan Presiden Prabowo, pemerintah pusat untuk menggiring anggaran. Pelayanan publiknya yang mana?,” kata SPK.

Lebih lanjut kata Putra TTS ini, pernyataan paket Nomor 2 terkait inovasi pompa hidram yang telah dinikmati warga NTT bahwa itu adalah program pemerintah pusat adalah tidak benar. Ia menegaskan bahwa program itu merupakan bantuannya secara pribadi hingga mencapai 320 titik pompa hidram di seluruh NTT.

“Sebanyak 400 titik itu ada, anggarannya beda. Saya sampai dapat Rekor MURI itu karena ada 320 titik yang saya kerjakan dari dana pribadi. Setelah itu ada tambah 80 titik, itu dari PUPR sehingga totalnya menjadi 400 titik,” tegasnya yang diamini Andreas Garu.

Baca Juga :  Ratusan Anak di Belu Dapat Asupan Gizi dari Bank NTT

“Jadi maksud saya, yang pelayanan publik yang menyentuh pertanyaan, pelayanan publiknya dimana, respon cepat terhadap krisis, kekurangan airnya bagaimana, bukan kita bercerita tentang kedekatan dengan presiden,” ujarnya lagi.

Secara umum Paket Melki-Johny menjelaskan bahwa ia dan pasangannya akan membawa program dari pusat karena ia merupakan gubernur yang didukung oleh koalisi pemerintah pusat. Terkait inovasi pompa hidram, Melki menyampaikan bahwa program tersebut merupakan program pemerintah pusat yang dibawa ke NTT.

“Terkait bagamana mengambil sumber-sumber air, itu kami berterima kasih kepada SPK dan teman-teman karena ini program dari pemerintah pusat yang dibuat di NTT dan saya sudah cek di pemerintah pusat. Sekali lagi ini bisa terjadi karena ini program pemerintah pusat. Hanya karena kita bagian dari koalisi nasional, program itu bisa dibawa ke NTT, bukan soal pertemanan,” kata Melki. (*/)

Berita Terkait

Melki Dorong NTT Jadi Poros Baru Melanesia di Asia Pasifik
PPI NTT Angkatan 1990-2006 Serahkan Sembako di Panti Asuhan dan Bagi Janda, Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025
Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT
Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste
Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional
Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah
Tokoh Muda Diaspora NTT di Jakarta Dukung Rencana Pergub Jam Belajar di NTT : Dekati Kaum Muda dengan Buk
Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 13:17 WIB

Melki Dorong NTT Jadi Poros Baru Melanesia di Asia Pasifik

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:50 WIB

PPI NTT Angkatan 1990-2006 Serahkan Sembako di Panti Asuhan dan Bagi Janda, Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025

Kamis, 23 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT

Selasa, 21 Oktober 2025 - 19:46 WIB

Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:47 WIB

Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional

Berita Terbaru