Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak

- Jurnalis

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Kolase

Foto Kolase

Kupang, NTTPedia.id,- Gagasan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena untuk menerapkan program Jam Belajar di Rumah Bersama Keluarga mendapat sambutan positif dari sejumlah orang tua murid di berbagai daerah di NTT. Mereka menilai kebijakan ini sebagai langkah tepat untuk memperkuat peran keluarga, meningkatkan literasi anak, dan mengurangi kecanduan terhadap gadget di kalangan pelajar.

 

Di Sumba Timur, Agustina Hara Aji, salah satu orang tua murid SD di Kecamatan Kambera, mengaku setuju dengan gagasan tersebut. Menurutnya, jam belajar di rumah justru akan membantu orang tua lebih aktif mendampingi anak-anak mereka belajar dan membaca.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

“ Selama ini anak-anak lebih banyak main HP setelah pulang sekolah. Kalau ada jam belajar yang jelas, orang tua bisa arahkan mereka untuk membaca buku atau mengulang pelajaran. Ini bagus sekali karena bisa batasi waktu main Hape,” ujar Agustina saat dihubungi NTTPedia.id, Selasa (15/10/2025).

 

Ia menambahkan, program tersebut bukan hanya soal belajar tetapi juga memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua.

 

“ Selama ini kita sibuk bekerja, kadang lupa dampingi anak belajar. Kalau pemerintah sudah atur jam khusus seperti ini, kita bisa jadikan waktu itu sebagai momen bersama keluarga, makan, belajar, dan berdoa bersama keluarga, ” tambahnya.

 

Pandangan senada disampaikan Yuliana Bela, orang tua murid SMA di Kota Kupang. Ia menyebut kebijakan Gubernur Melki Laka Lena sangat relevan dengan tantangan zaman di mana anak-anak semakin sulit lepas dari layar hape.

Baca Juga :  Sukseskan Bulan Inklusi Keuangan, Bank NTT Gelar Lomba Ramai Skali

 

“Anak sekarang lebih akrab dengan TikTok dan YouTube daripada buku. Kalau tidak ada aturan yang mendorong mereka belajar di rumah sulit mengubah kebiasaan itu. Saya dukung penuh program ini karena bisa bantu anak-anak lebih fokus,” ujarnya.

 

Menurut Yuliana, langkah Gubernur ini juga memberi sinyal kuat bahwa tanggung jawab pendidikan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah. Ia menilai program tersebut dapat menumbuhkan budaya belajar dan membaca dalam keluarga, terutama di lingkungan perkotaan yang mulai kehilangan kebiasaan belajar bersama.

 

“Ini bukan sekadar aturan, tapi ajakan moral untuk semua keluarga di NTT agar kembali peduli pada pendidikan anak. Kalau dijalankan dengan baik, pasti berdampak besar,” kata Yuliana.

 

Yuliana megatakan klau semua pihak kompak, sekolah gereja, dan keluarga pasti anak-anak NTT lebih rajin belajar dan mengurangi ketergantungan terhadap HP.

 

Dukungan terhadap kebijakan Jam Belajar di Rumah juga datang dari para orang tua murid di Kabupaten Ende. Salah satunya, Arifin Saidi, orang tua siswa SMP di Ende, menyatakan bahwa kebijakan tersebut merupakan langkah positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak.

 

” Saya pikir kebijakan Gubernur NTT terkait jam belajar malam bagi peserta didik ini sangat bagus, karena menjadi cara agar orang tua turut memiliki tanggung jawab yang sama dalam meningkatkan pengetahuan anak,” ujar Arifin

Baca Juga :  Limbah Agrosari Persada di Kupang Barat Sebabkan Aroma Busuk, Warga Minta Pemda Bertindak

 

Menurutnya, kebijakan ini tidak hanya sebagai bentuk tanggung jawab moral orang tua terhadap anak, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang lebih efektif di rumah. Sebab orang tua adalah pihak yang paling memahami karakter anaknya.

 

“ Kalau semua urusan pendidikan anak diserahkan sepenuhnya kepada sekolah atau guru belum tentu anak bisa menerima dengan baik ilmu yang diberikan. Maka jika waktu luang setelah pulang sekolah dimanfaatkan untuk mengulang kembali pelajaran bersama orang tua, hasilnya pasti lebih.

 

Ketiga orang tua murid ini berharap program Jam Belajar di Rumah dapat disosialisasikan dengan baik hingga ke tingkat desa dan RT agar masyarakat memahami tujuan positifnya. Mereka juga berharap pemerintah melibatkan sekolah dan gereja dalam gerakan tersebut, sehingga menjadi budaya kolektif di seluruh NTT.

 

Gagasan Jam Belajar di Rumah Bersama Keluarga merupakan salah satu inisiatif Gubernur Melki Laka Lena untuk memperkuat peran keluarga dalam pendidikan anak. Program ini direncanakan berlangsung setiap Senin hingga Jumat pukul 17.30–19.00, serta Minggu di jam yang sama, sebagai waktu khusus bagi keluarga untuk belajar, berdoa, dan makan bersama.(AP)

 

Berita Terkait

Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT
Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste
Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional
Tokoh Muda Diaspora NTT di Jakarta Dukung Rencana Pergub Jam Belajar di NTT : Dekati Kaum Muda dengan Buk
Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan
Gagasan Jam Belajar Gubernur Melki Laka Lena Kelanjutan Semangat Gong Belajar Era Frans Lebu Raya
Melki Laka Lena Hidupkan Kembali Program Gong Belajar, Atur Jam Belajar Anak Sekolah Dirumah 
Letjen Gabriel Lema Sebut Frans Pati Herin Jurnalis yang Menyerap Saripati Kehidupan

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT

Selasa, 21 Oktober 2025 - 19:46 WIB

Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:47 WIB

Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:28 WIB

Tokoh Muda Diaspora NTT di Jakarta Dukung Rencana Pergub Jam Belajar di NTT : Dekati Kaum Muda dengan Buk

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:58 WIB

Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak

Berita Terbaru