Fokus Bangun Ekosistem Ultra Mikro, BRI Percepat Inklusi Keuangan

- Jurnalis

Senin, 28 Juni 2021 - 19:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, NTTPedia.id,- Inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 76,6% pada akhir 2019, dan pemerintah telah menetapkan target indeks inklusi keuangan nasional mencapai 90% pada 2024. BRI berkomitmen untuk mendukung tercapainya target tersebut. Hal ini sejalan dengan aspirasi perseroan menjadi Champion of Financial Inclusion. Salah satustrateginya, BRI focus untuk menjangkau dan terus melakukan pemberdayaan pada ekosistemsegmenusaha ultra mikro.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa dengan berbagai macam pilihan layanan keuangandan program pemberdayaan yang dimiliki, BRI terusmendukung program Pemerintah, termasuk dalam upayanya meningkatkan inklusi keuangan.

Sejalan dengan aspirasi perseroan untuk menjadi champion of financial inclusion, BRI terus mengoptimalkan sumberdaya untuk menjangkau dan memberikan pemberdayaan melalui pengembangan ekosistem untuk pembiayaan segmen usaha mikro dan ultra mikro. Mengingat segmen tersebut merupakan sumber pertumbuhan baru perseroan yang masih sangat besar potensinya di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Inklusi, pemberdayaan dan pemerataan itu menjadi sangat penting. Oleh karena itu kami yakin BRI yang core bisnisnya UMKM dan lebih spesifik lagi porsi portofolio kredit mikro yang mencapai 40%, maka kami akan focus melayani masyarakat seluas-luasnya untuk mendukung inklusi keuangan di negeri ini,” ujarnya menegaskan.

UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian nasional di Indonesia. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir postur unit usaha di Indonesia tidak banyak berubah di mana unit usaha mikro, kecil dan menengah atau sering disebut UMKM masih mendominasi.

Baca Juga :  Ini 2 Kunci Pendorong Keberhasilan Transformasi Digital BRI!

Mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM, persentase segmen usaha tersebut sebesar 99,9% dari total unit usaha di Indonesia. Pada 2018, jumlah pelaku usaha di segmen mikro kurang lebih 63 juta unit usaha termasuk di dalamnya usaha ultra mikro.

Dari jumlah tersebut, baru sekitar 50% lebih unit usaha mikro dan ultra mikro yang bias mengakses dan tersentuh layanan jasa keuangan formal. Dari data tersebut UMKM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB).

Berdasarkan data 2018, kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia atas dasar harga berlaku mencapai lebih dari 62% atau secara nilai sekitar Rp8.000 triliun. Adapun kontribusi segmen usaha tersebut terhadap serapan tenaga kerja tercatat oleh Kementerian Perindustrian mencapai 97% dari total tenagakerja di Indonesia.

“Atau dengan kata lain lebih dari 117 juta masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya disegmen UMKM ini. Layanan keuangan mikro di Indonesia menjadi lebih atraktif semenjak adanya financial teknologi ataufintech yang mampu menjangkau masyarakat luas.

Layanan keuangan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dengan nilai nominal kecil syarat yang relative mudah, telah memberikan akses keuangan yang lebihcepat,” ujarnya menerangkan.

Upaya BRI dalam memperbesar dan mempercepat proses inklusi keuangan ditempuh melalui pembangunan ekosistem untuk pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro, termasuk juga menghubungkan strategi pengembangan segmen usaha tersebut secara nasional.

Baca Juga :  BRI Dorong Kontribusi Usaha Mikro Demi Bangkitkan Ekonomi Nasional

Selain itu, BRI juga dikenal sebagai lembaga keuangan yang terus melakukan inovasi, termasuk di segmen microfinance dengan mengoptimalkan teknologi digital. Sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan microfinance yang lebih mudah, cepat dan murah. Hal ini ditempuh BRI dengan strateginya go smaller, go faster, go cheaper.

Visi besar BRI dalam mendukung peningkatan inklusi keuangan di Indonesia kedepan diyakini bakal lebih mudah diwujudkan. Sebabnya, BRI ditunjuk pemerintah sebagai induk Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Ketiga perusahaan Negara tersebut akan bahu-membahu bersinergi dalam memperkuat pemberdayaan ekosistem segmen usaha ultra mikro yang akan semakin terintegrasi melalui holding. Seperti diketahui, pemerintah tengah membentuk holding ultra mikro dengan mengintegrasikan ketiga BUMN yang melayani sektor ultra mikro dan UMKM tersebut.

BRI telah menyampaikan Keterbukaan Informasi pada 14 Juni 2021. BRI akan melaksanakan right issue dengan keterlibatan Pemerintah di dalamnya melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam bentuk non tunai. Berkaitan proses tersebut, BRI akan menerima pengalihan seluruh saham Seri B milik Pemerintah (inbreng) di Pegadaian dan PNM.

Berita Terkait

Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT
Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste
Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional
Tokoh Muda Diaspora NTT di Jakarta Dukung Rencana Pergub Jam Belajar di NTT : Dekati Kaum Muda dengan Buk
Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak
Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan
Gagasan Jam Belajar Gubernur Melki Laka Lena Kelanjutan Semangat Gong Belajar Era Frans Lebu Raya
Melki Laka Lena Hidupkan Kembali Program Gong Belajar, Atur Jam Belajar Anak Sekolah Dirumah 

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT

Selasa, 21 Oktober 2025 - 19:46 WIB

Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:47 WIB

Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:28 WIB

Tokoh Muda Diaspora NTT di Jakarta Dukung Rencana Pergub Jam Belajar di NTT : Dekati Kaum Muda dengan Buk

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:58 WIB

Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak

Berita Terbaru