Di Masa Pandemi, AgenBRILink Jadi Tulang Punggung Penghasilan Keluarga

- Jurnalis

Senin, 12 Juli 2021 - 16:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Surakarta, NTTPedia.id,- Agen bank milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Agen BRILink terus bertumbuh dan menunjukkan kinerja yang memukau. Bahkan di tengah tahun pandemi yang berat ini, agen-agen ini justru mampu bertransformasi dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraannya.

Adi Kristiana adalah salah satu AgenBRILink. Warga Klodran, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, yang pernah bekerja sebagai satpam, saat ini justru lebih banyak bergantung pada pendapatan bisnis keagenan ketimbang toko kelontongnya.

Perjalanannya dengan BRI dimulai dari 2016. Waktu pertama kali ditawari, entah kenapa pria paruh baya ini langsung menerima ajakan kerja sama tersebut. Meski awalnya tak banyak nasabah yang datang, tetapi selalu ada saja pemasukan yang mampu diandalkannya untuk menyambung bisnis keagenan barunya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dulu sih masih sedikit, sebulan paling hanya seratusan transaksi, itu pun paling cuma bayar listrik dan token. Namun seiring berjalannya waktu, ya Alhamdulillah menghasilkan dan meningkat,” sebutnya.

Dia menyampaikan selama masa pandemi bisnis keagenan justru menjadi tulang punggung pengasilan keluarganya. Keterbatasan mobilitas justru membuat orang lebih memilih AgenBRILink untuk menjawab semua kebutuhan transaksinya.

Baca Juga :  Optimalkan Pemberdayaan, BRI Dukung Ribuan Klaster Usaha Binaan Perluas Akses Pasar UMKM

Terlebih, lokasi outlet AgenBRILink milik Adi berada di dekat pemukiman warga di Colomandu, Solo. “Dari bayar arisan, bayar SPP, ya pokoknya segala macam, dan Alhamdulillah meningkat,” ujarnya.

Dia mengaku, pendapatannya sudah jauh melebihi dari upah minimum kotanya. Pendapatan itu didapat dari biaya transaksi sekaligus bonus-bonus yang biasa diberikan nasabah ketika merasa terbantu.

“Saya juga tidak menyangka, padahal awalnya hanya niat selingan toko kelontong. Eh sekarang malah lebih penghasilan utama dibanding toko klontongnya, Alhamdulillah menguntungkan, ya lebih dari lumayan,” ujarnya.

Adi menambahkan keluarganya kini telah memiliki kos-kosan yang saat ini sudah mencapai 12 kamar. Dia bahkan sudah dapat membuka usaha kesukaannya yakni budidaya ikan. “Ya tentu itu sebagian dari hasil kerja BRILink, kan ngangsurnya dari bisnis AgenBRILink,” tambahnya.

Meski sudah sukses, Adi tetap ingin meningkatkan performa AgenBRILink miliknya. Dia ingin mempercantik tokonya agar nasabah lebih nyaman dan merasa tenang mempercayakan transaksinya.

“Saya mau merenovasi warung dan merapikannya. Semoga ke depan terus berkembang,” sebutnya.

Baca Juga :  PSI NTT Punya 6 Kursi, Jane Natalia Suryanto Berpotensi Maju di Pilgub NTT 2024

BRI menyatakan dari segi ekonomi kehadiran AgenBRILink di daerah memberi dampak positif karena mereka selama ini kerap terlibat melakukan pemberdayaan masyarakat, dan menambah pendapatan warga desa melalui peluang kerjasama. Selain itu, AgenBRILink banyak membawa manfaat terhadap peningkatan pemahaman dan penggunaan layanan keuangan formal (literasi) oleh masyarakat.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan bahwa keberadaan AgenBRILink membuat masyarakat desa tak perlu jauh-jauh dan repot mendapat layanan keuangan perbankan.

“Warga yang menjadi AgenBRILink mendapat tambahan pemasukan karena mereka akan mendapat sharing fee dari setiap transaksi keuangan yang dilakukan. Harapannya manfaat ekonomi yang diperoleh masyarakat dapat mengungkit bergeliatnya ekonomi daerah, untuk mendorong pemulihan ekonomi,” ujarnya.

BRI mencatat AgenBRILink kini tersebar di 55 ribu desa di Tanah Air dengan jumlah mencapai lebih dari 458 ribu agen dan volume transaksi sebesar Rp345,67 miliar per Mei 2021. AgenBRILink turut berperan dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi.(AP)

Berita Terkait

Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT
Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste
Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional
Tokoh Muda Diaspora NTT di Jakarta Dukung Rencana Pergub Jam Belajar di NTT : Dekati Kaum Muda dengan Buk
Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak
Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan
Gagasan Jam Belajar Gubernur Melki Laka Lena Kelanjutan Semangat Gong Belajar Era Frans Lebu Raya
Melki Laka Lena Hidupkan Kembali Program Gong Belajar, Atur Jam Belajar Anak Sekolah Dirumah 

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT

Selasa, 21 Oktober 2025 - 19:46 WIB

Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:47 WIB

Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:28 WIB

Tokoh Muda Diaspora NTT di Jakarta Dukung Rencana Pergub Jam Belajar di NTT : Dekati Kaum Muda dengan Buk

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:58 WIB

Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak

Berita Terbaru