Kepada Seluruh Bupati di Flores, Lembata, Alor, Gubernur Sebut Peran Besar Pemprov-Bank NTT Antisipasi Krisis Pangan

- Jurnalis

Rabu, 14 September 2022 - 19:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Maumere, NTTPedia.id,- Bertempat di ruang rapat utama kantor bupati Sikka, Minggu (11/9/2022), Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memimpin high level meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Ikut mendampingi Gubernur, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT, Daniel Agus P, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho. Sementara hadir anggota DPR RI, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat, seluruh Bupati se-daratan Flores, Lembata dan Alor serta Deputi Bidang Agribisnis Kemenko Perekonomian, para Camat dan Kepala Desa dan penyuluh pertanian se-Kabupaten Sikka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat itu Gubernur VBL menegaskan bahwa bukan ragasia lagi jika ssaat ini ada ratusan juta manusia di dunia yang kelaparan, bahkan hampir 50 negara di dunia dinyatakan bangkrut, atau sistem perekonomiannya runtuh. Inilah yang membuat pemerintah provinsi haryus bergerak ceoat menjari jalan mengantisipasi ancaman bencana kelaparan tersebut.

“Bank NTT mampu menjawabnya yakni mereka bekerjasama dengan Dinas Pertanian kita menghadirkan aplikasi B’Pung Petani yang punya manfaat besar untuk banyak pihak terutama ketika menghadapi krisis pangan global. Kita sangat butuh aplikasi seperti ini. Sehingga kita tinggal masuk dalam aplikasi ini, maka kita bisa mengetahui mana daerah yang surplus pertanian dan mana yang defisit,”tegas Gubernur Viktor.

Baca Juga :  Sukses Proteksi Kekayaan Intelektual UMKM, KemenkumHAM Apresiasi Bank NTT

Ditambahkan pendiri Partai Nasdem itu, mengutip apa yang disampaikan Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dalam materinya bahwa Satgas Penanggulangan Pangan harus terus masuk dan mengecek perkembangan kondisi di masyarakat petani melalui aplikasi.

“Kita membuat aplikasi dan ini harus terdigitalisasi dengan baik sehingga daerah-daerah ini dapat kita identifikasi, mana yang surplus dan mana defisit. Mana panen berlimpah dan mana gagal,”ujar Viktor menambahkan kerja keras memang harus dilakukan apalagi Presiden RI mengharuskan NTT sebagai lumbung jagung, sorgum, dan dia menambahkan kelor.

“Kita akan masuk dalam kondisi buruk, itu pasti. Bagi manusia yang berpengetahuan kita harus menyiapkan itu. Kita harus memastikan warga yang berkekurangan kita ini masuk dalam kondisi yang baik. Oktober itu saya mau semua kabupaten kecamatan dan desa sudah punya data jagung, sorgum dan kelor berapa ratus ribu hektar. Kalau tiga saja ini kita jaga dengan baik maka kita bisa bertahan.”jelas Viktor.

Baca Juga :  OJK: Bank NTT Kian Bagus, Teruslah Inovasi

Kepada seluruh bupati, diminta untuk mendata wilayahnya secara baik apalagi yang surplus agar menggunakan mekanisasi pertanian sementara bagi yang defisit, dicari pola terbaik untuk ketahanan pangan menghadapi situasi terburuk nanti.

Sementara itu, Dirut Bank NTT Alexander Riwu Kaho menjelaskan Bank NTT Bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah mendesain Aplikasi B-Pung Petani. Aplikasi ini membantu petani dalam pengembangan kemandirian dan keunggulan komoditi lokal.

“Aplikasi ini menjawab persoalan oleh para petani. Validitas datanya by name by adress, komoditi, luas lahan, kebutuhan bibit, pupuk, hortikultura, tanaman pangan ataupun perkebunan itu terintegrasi dengan baik.

Sehingga dalam master planning itu bisa membantu dalam sisi mengatasi masalah ketahanan pangan jangka pendek menengah dan panjang maka secara berkelanjutan kerja kita memberikan informasi kepada pemerintah, stakeholder, masyarakat, petani dan pasar utk terjadi hubingan kerja sama baik antar daerah yang surplus atau defisist sehingga kebutuhan ketahanan pangan bisa terakomodir dengan aplikasi ini. (AP)

Berita Terkait

Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT
Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste
Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional
Tokoh Muda Diaspora NTT di Jakarta Dukung Rencana Pergub Jam Belajar di NTT : Dekati Kaum Muda dengan Buk
Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak
Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan
Gagasan Jam Belajar Gubernur Melki Laka Lena Kelanjutan Semangat Gong Belajar Era Frans Lebu Raya
Melki Laka Lena Hidupkan Kembali Program Gong Belajar, Atur Jam Belajar Anak Sekolah Dirumah 

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT

Selasa, 21 Oktober 2025 - 19:46 WIB

Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:47 WIB

Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:28 WIB

Tokoh Muda Diaspora NTT di Jakarta Dukung Rencana Pergub Jam Belajar di NTT : Dekati Kaum Muda dengan Buk

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:58 WIB

Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak

Berita Terbaru