Kupang, NTTPedia.id, – Totalitas Ketua Dekranasrda dan Ketua PKK Provinsi Nusa Tenggara Timur, Julie Sutrisno Laiskodat dalam mengeksekusi program-program pemerintah provinsi NTT tidak diragukan lagi. Salah satu program yang sangat bermanfaat masyarakat dan pelaku UMKM adalah program Kelorisasi.
Program Kelorisasi ini digaungkan oleh Viktor Bungtilu Laiskodat jauh sebelum dilantik sebagai Gubernur NTT. Program ini dieksekusi secara apik oleh masyarakat dan para pelaku UMKM. Terhitung sudah banyak masyakarat maupun pelaku UMKM yang mendapat manfaat dan keuntungan dari program kelor. Kelor yang dahulu hanya sebagai tanaman pembatas pagar dan sayuran, kini sudah berubah dalam konsep industri rumah tangga maupun dalam skala mikro.
Pasar pun tak hanya di NTT. Beberapa UMKM pun sudah mengirim kebutuhan serbuk kelor maupun dalam bentuk olahan lain dalam berbagai macam bentuk.
Julie Sutrisno Laiskodat yang juga istri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ini tak ingin Pencapaian spektakuler ini berhenti. Politisi Nasdem ini ingin kisah manis para pelaku kelor terus dilanjutkan oleh pemerintah provinsi NTT dimasa mendatang.
Menurutnya, Kelor selain menjadi komoditi unggulan untuk peningkatan ekonomi masyarakat, juga untuk penurunan Stunting di NTT lewat program PMT atau Pemberian Makanan Tambahan bagi balita Stunting di NTT.
“Tahun depan, masa jabatan saya sebagai Ketua Dekranasda selesai. Tapi program Kelor harus dilanjutkan,” kata Bunda Julie usai pertemuan dengan Plt Sekda Provinsi NTT Yohana Lisapaly di Kantor Gubernur, Rabu 28 Desember 2022.
Anggota DPR RI Komisi IV ini menjelaskan, program Kelor harus dilaksanakan lintas sektor oleh semua pihak terkait, selain Dekranasda NTT dan PKK NTT.
“Selama ini PKK dan Dekranasda sudah laksanakan dengan baik, sampai menghasilkan Mie Kelor. Saya maunya program Kelor dilaksanakan lintas sektor. Kita lagi perjuangkan agar PMT nasional dan daerah harus menggunakan Kelor,” ucap Bunda Julie.
Ide Bunda Julie ini ternyata mendapat sambutan positif dari pemerintah Provinsi NTT. Plt. Sekda Provinsi NTT Yohana Lisapaly mengatakan, Kelor yang ada di NTT merupakan kelor terbaik di dunia setelah Spanyol.
“Sudah dibuktikan sebenarnya dengan PKK dan timnya. Mencampur kelor sebagai makanan tambahan untuk penurunan stunting bagi anak-anak,” katanya.
Ia juga berjanji akan mengelola kelor secara baik dari hulu ke hilir. Bukan hanya penurunan stunting, tetapi punya manfaat bagi kesejahtraan masyarakat.
“Dia bisa menurunkan, tetapi dengan produksi kelor mungkin bukan hanya untuk NTT, tetapi bisa untuk kebutuhan di Indonesia. Bukan hanya untuk penurunan stunting tetapi ada nilai ekonomisnya untuk masyarakat,” jelasnya.
Yohana Lisapaly menambahkan, pada 5 Desember 2022, seluruh stakeholder yang tergabung di dalamnya telah mempresentasikan di Komisi IX DPRI tentang manfaat dari kelor.”Ada Pemerintah, Staf Khusus, dari pihak ketiga, peneliti. Itu ada respon luar biasa dari DPR RI, Komisi IX waktu kita minta, kalau bisa secara nasional kita bisa tangani lewat kelor,” jelas Lisapaly. (AP)
Discussion about this post