Kepala Daerah se-Sumba Kompak Kendalikan Inflasi dan Majukan Digitalisasi Keuangan

- Jurnalis

Minggu, 26 Oktober 2025 - 09:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Waikabubak, NTTPedia.id – Seluruh kepala daerah se-daratan Sumba berkomitmen memperkuat sinergi dalam pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi keuangan daerah.

Komitmen tersebut disepakati dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sumba tahun 2025 yang berlangsung di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Rabu (23/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh para kepala daerah se-Sumba, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT Adidoyo Prakoso, unsur Forkopimda, pimpinan OPD, serta mitra strategis daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adidoyo Prakoso mengatakan, HLM bertujuan memperkuat sinergi dan menyepakati langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga, memperkuat pasokan pangan, serta mempercepat elektronifikasi transaksi pemerintah daerah.

“Dalam pembahasan HLM, seluruh peserta menekankan pentingnya penguatan produksi lokal sebagai kunci menjaga ketersediaan pasokan pangan di wilayah Sumba,” ujarnya.

Menurut Adidoyo Prakoso, pemerintah daerah berkomitmen meningkatkan produktivitas sektor pertanian, perikanan, dan hortikultura melalui pemberdayaan kelompok tani, distribusi benih unggul, serta kerja sama lintas kabupaten dalam pemasaran hasil pertanian.

Program lumbung pangan lokal dan efisiensi rantai pasok antarwilayah menjadi fokus utama guna mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah.

Selain itu, edukasi kepada masyarakat untuk mengubah pola konsumsi menuju produk pangan lokal yang lebih beragam juga terus digencarkan demi memperkuat ketahanan pangan berkelanjutan.

Baca Juga :  Ekonomi NTT Naik 5,44 Persen, Lapangan Usaha Hingga Peternakan Jadi Penggerak Utama

Di sisi kebijakan fiskal, para kepala daerah menyoroti pentingnya keseimbangan dan kolaborasi dalam mendukung pengendalian inflasi. Keterbatasan ruang fiskal akibat efisiensi anggaran pusat menjadi tantangan bagi daerah dalam menjaga daya beli masyarakat.

“Karena itu, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pertanian, kelautan, dan pariwisata menjadi fokus utama,” jelas Adidoyo Prakoso.

Salah satu proyek strategis yang disoroti adalah rencana pengembangan tambak udang terintegrasi senilai Rp7,4 triliun di Kabupaten Sumba Timur yang diharapkan menjadi motor ekonomi baru di Pulau Sumba melalui kerja sama lintas daerah.

Belanja publik juga akan diarahkan pada kegiatan produktif seperti subsidi transportasi pangan, bantuan sosial tepat sasaran, dan dukungan terhadap pelaku UMKM agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

Pada aspek digitalisasi keuangan daerah, TP2DD se-Sumba melaporkan kemajuan signifikan dalam penerapan elektronifikasi transaksi pemerintah. Dalam pertemuan ini, Pemkab Sumba Barat meluncurkan aplikasi SIMPADA berbasis Android untuk mempermudah pembayaran pajak dan retribusi daerah.

Kabupaten lain juga mengembangkan inovasi serupa seperti PBB online, e-retribusi, dan pembayaran non-tunai melalui QRIS yang terbukti meningkatkan efisiensi dan memperluas basis PAD.

Baca Juga :  BI NTT Gelar QRIS Jelajah Indonesia di Labuan Bajo, Dorong Inklusi Keuangan Digital

Adidoyo Prakoso menegaskan komitmen Bank Indonesia untuk terus memperkuat sinergi TPID dan TP2DD di seluruh kabupaten Sumba.

Ia mengungkapkan bahwa inflasi Pulau Sumba masih berada di bawah rata-rata nasional, meskipun tekanan terbesar berasal dari komoditas pangan seperti ikan dan daging ayam.

“Penguatan perencanaan tanam berbasis perubahan cuaca, pemanfaatan bibit unggul, serta modernisasi alat pertanian sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pangan lokal,” ungkap Adidoyo.

Adidoyo Prakoso juga menekankan pentingnya penerapan strategi 4K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif) serta adopsi kanal pembayaran non-tunai untuk memperkuat transparansi fiskal daerah.

Menutup kegiatan, HLM menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis bagi TPID dan TP2DD se-Sumba.

Diantaranya, pembentukan lumbung pangan lokal, pemantauan stok dan harga pangan, penguatan koordinasi lintas sektor, serta kerja sama antar daerah (KAD).

Untuk mendukung digitalisasi, peserta sepakat menyusun Roadmap P2DD 2026–2030 yang selaras dengan rencana kerja pemerintah daerah, memperkuat elektronifikasi transaksi, dan memperluas infrastruktur internet di wilayah yang masih mengalami blindspot.

Kegiatan HLM se-Sumba 2025 ini diharapkan menjadi momentum memperkokoh sinergi lintas sektor dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, sekaligus mempercepat transformasi digital menuju tata kelola pemerintahan yang efisien dan transparan.

Berita Terkait

Melki Segera Berlakukan Program Jam Belajar Masyarakat untuk Atasi Krisis Literasi di NTT
Peringati 50 Tahun Balibo Five, Dewan Pers Timor-Leste Tekankan Keberanian Jurnalis
Panglima FDTL: Militer Tidak Akan Ganggu Pekerjaan Wartawan di Timor Leste
Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah
Melki Lakalena Bangun Revolusi Belajar dari Rumah, Keluarga Jadi Tiang Utama Pendidikan NTT
Tokoh GP Ansor NTT Nilai Tayangan Trans7 Lecehkan Kiai dan Pondok Pesantren
Oknum Pendamping PKH di Malaka Diduga Gelapkan Dana Rp28 Juta Milik Warga
Pertamina Patra Niaga Hadirkan Hoist Crane Dukung Efisiensi Pengelolaan Sampah di Kota Kupang

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 09:35 WIB

Kepala Daerah se-Sumba Kompak Kendalikan Inflasi dan Majukan Digitalisasi Keuangan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:37 WIB

Melki Segera Berlakukan Program Jam Belajar Masyarakat untuk Atasi Krisis Literasi di NTT

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:15 WIB

Peringati 50 Tahun Balibo Five, Dewan Pers Timor-Leste Tekankan Keberanian Jurnalis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:00 WIB

Panglima FDTL: Militer Tidak Akan Ganggu Pekerjaan Wartawan di Timor Leste

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:54 WIB

Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah

Berita Terbaru