Inflasi Kota Kupang Terkendali di 1,87%, Pemkot dan BI NTT Perkuat Sinergi Jelang Akhir Tahun

- Jurnalis

Jumat, 7 November 2025 - 12:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, NTTPedia.id – Inflasi Kota Kupang masih terjaga dalam sasaran inflasi nasional melalui sinergi yang kuat dan terkoordinir.

Dalam rangka penguatan pengendalian inflasi di Kota Kupang menjelang akhir tahun 2025, serta akselerasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, Pemerintah Kota Kupang menginisiasi kegiatan High Level Meeting (HLM) TPID dan TP2DD Triwulan IV 2025 pada Rabu, 5 November 2025 di Aula Rumah Jabatan Walikota Kupang.

“Inflasi Kota Kupang pada Oktober 2025 terkendali di angka 1,87% (yoy) dan masih di bawah angka inflasi nasional. Hal ini tentu tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Kupang bersama seluruh stakeholders terkait di Kota Kupang dalam mengendalikan inflasi,” jelas Walikota Kupang, dr. Christian Widodo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, keberhasilan pengendalian inflasi tidak hanya bergantung pada koordinasi antar instansi, namun juga pada kemampuan pemerintah daerah beradaptasi terhadap perkembangan teknologi dan inovasi layanan publik.

“Di tengah dunia yang semakin terdigitalisasi, Pemerintah Kota Kupang tidak boleh tertinggal dan harus beradaptasi dengan cepat untuk menciptakan iklim pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan kompeten,” kata Christian Widodo.

Baca Juga :  Proyeksikan Ekonomi Melaju 4,8-5,3% pada 2022, BRI Optimistis Kredit Perbankan Tumbuh Lebih Tinggi

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Adidoyo Prakoso menambahkan bahwa diperlukan upaya konkrit pengendalian inflasi untuk menghadapi tantangan menjelang HBKN Nataru di Kota Kupang.

Kondisi cuaca akhir tahun di Provinsi NTT yang didominasi musim hujan berpotensi menahan laju produksi beberapa komoditas pangan.

Selain itu, Kota Kupang yang merupakan kota niaga di Provinsi NTT sangat bergantung terhadap pemenuhan komoditas dari luar daerah sehingga kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam pengendalian inflasi di akhir tahun.

“Dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Kupang, Bank Indonesia akan bersinergi bersama Pemerintah Kota Kupang untuk menyelenggarakan pasar murah bersubsidi serta memfasilitasi distribusi dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan pada akhir tahun 2025,” ungkap Adidoyo Prakoso.

Menurutnya, upaya lain yang akan dilaksanakan yaitu mendorong gerakan pekarangan pangan lestari untuk kemandirian pangan masyarakat Kota Kupang serta perluasan kerja sama dengan daerah produsen.

“Digitalisasi pada Kota Kupang sudah berjalan dengan baik dengan beberapa ruang yang masih dapat terus dioptimalkan,” ujar Adidoyo Prakoso.

Baca Juga :  RUPS Bank NTT Sepakati  Charlie Paulus dan Yohanis Landu Praing sebagai Calon Dirut

Ia memaparkan bahwa Kota Kupang menunjukkan kinerja fiskal yang sehat dengan potensi ekonomi lokal yang semakin berkembang. Namun demikian, pemanfaatan kanal digital pada penerimaan PDRD Kota Kupang masih tercatat 6,83% selama semester 1 2025 sehingga masih perlu dioptimalkan.

TP2DD Kota Kupang perlu menyusun roadmap P2DD periode 2026-2030 yang selaras dengan RKPD dan RPJMD, untuk merumuskan program unggulan yang dapat meningkatkan minat masyarakat dalam menunaikan kewajiban pajak atau retribusi melalui kanal digital.

Dari sisi belanja daerah, penggunaan Kartu Kredit Indonesia (KKI) masih terbatas baik fitur maupun realisasinya dalam belanja daerah Kota Kupang, sehingga masih perlu untuk diakselerasi.

Selain itu, BPD NTT selaku Bank RKUD diarahkan untuk melakukan pengembangan fitur KKI melalui implementasi QRIS dan sistem online payment. Hal ini bertujuan untuk mengakselerasi digitalisasi belanja rutin pemerintah daerah dan mengoptimalkan penyerapan belanja daerah yang menyasar segmen UMKM.

Berita Terkait

Kepala Daerah se-Sumba Kompak Kendalikan Inflasi dan Majukan Digitalisasi Keuangan
Melki Segera Berlakukan Program Jam Belajar Masyarakat untuk Atasi Krisis Literasi di NTT
Peringati 50 Tahun Balibo Five, Dewan Pers Timor-Leste Tekankan Keberanian Jurnalis
Panglima FDTL: Militer Tidak Akan Ganggu Pekerjaan Wartawan di Timor Leste
Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah
Melki Lakalena Bangun Revolusi Belajar dari Rumah, Keluarga Jadi Tiang Utama Pendidikan NTT
Tokoh GP Ansor NTT Nilai Tayangan Trans7 Lecehkan Kiai dan Pondok Pesantren
Oknum Pendamping PKH di Malaka Diduga Gelapkan Dana Rp28 Juta Milik Warga

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 12:55 WIB

Inflasi Kota Kupang Terkendali di 1,87%, Pemkot dan BI NTT Perkuat Sinergi Jelang Akhir Tahun

Minggu, 26 Oktober 2025 - 09:35 WIB

Kepala Daerah se-Sumba Kompak Kendalikan Inflasi dan Majukan Digitalisasi Keuangan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:37 WIB

Melki Segera Berlakukan Program Jam Belajar Masyarakat untuk Atasi Krisis Literasi di NTT

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:15 WIB

Peringati 50 Tahun Balibo Five, Dewan Pers Timor-Leste Tekankan Keberanian Jurnalis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:00 WIB

Panglima FDTL: Militer Tidak Akan Ganggu Pekerjaan Wartawan di Timor Leste

Berita Terbaru