Anggota DPRD NTT, Lily Adoe Bangun Jalan Rabat di TDM Pakai Dana Reses

- Jurnalis

Sabtu, 27 Maret 2021 - 20:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD NTT, Adoe Yuliana Elisabet ketika memantau pengerjaan jalan rabat di RT 18, Kelurahan TDM, Kota Kupang/Foto : Fidel Nogor for NTTPedia.id

Anggota DPRD NTT, Adoe Yuliana Elisabet ketika memantau pengerjaan jalan rabat di RT 18, Kelurahan TDM, Kota Kupang/Foto : Fidel Nogor for NTTPedia.id

Kupang, NTTPedia.com,- Anggota DPRD NTT, Adoe Yuliana Elisabet memfasilitasi pembangunan jalan rabat bagi warga RT 018/RW 05,TDM 2, Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM), Kota Kupang.  Pembangunan jalan rabat itu merupakan akses bagi warga menuju ke Gereja Katolik Santo Petrus TDM.

Sosok yang akrab disapa Lili Adoe ini mengatakan anggaran pembangunan jalan itu bersumber dari dana Reses Anggota DPRD NTT. Dana reses itu diperuntukkan bagi anggota DPRD untuk menyerap aspirasi masyarakat. Ia menjelaskan dana reses biasanya digunakan untuk biaya makan minum bagi anggota masyarakat ketika anggota DPRD melakukan tatap muka.

” Reses itu kan kesempatan anggota DPRD untuk menjalin aspirasi. Namun saat ini kita berada pada situasi pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita untuk tidak mengumpulkan orang dalam jumlah banyak. Meski di komisi,  saya tidak bermitra dengan Dinas Pekerjaan Umum, tapi saya berpikir bahwa kita lebih baik memberi tindakan yang nyata. Saya coba berkomunikasi dengan pak RT, Pak RT bilang ada kebutuhan yang memang harus segera diantisipasi,” kata politisi PDI Perjuangan ini kepada wartawan disela-sela pengerjaan jalan rabat, Sabtu, 27/03/2021.

Ia menjelaskan lebih lanjut hasil komunikasi itu, Ketua RT mengatakan masyarakat kesulitan akses jalan ke gereja pada musim penghujan. Ia meminta ketua RT untuk mengkomunikasikan dengan warga agar Ia membangun jalan rabat untuk memudahkan warga kalau ke gereja. Sebelumnya jalan yang terletak dibelakang gereja itu sudah ditimbun tanah putih. Namun pada musim hujan akan membuat jalan itu becek dan berlumpur.

” Saya bilang ke bapak RT, bagaimana kalau dana konsumsi yang seharusnya untuk tatap muka kita konversi ke bahan-bahan dasar pengerjaan jalan. karena disetujui oleh warga makanya hari ini kita kerjakan secara gotong royong. Mungkin orang bilang ada penyimpangan, tapi untuk masyarakat tidak perlu ragulah. biasanya untuk reses itu diperuntukkan untuk biaya makan minum dan lain-lain,” kata anggota Komisi III DPRD NTT ini.

Warga RT 18, Kelurahan TDM ketika mengerjakan jalan rabat. anggaran pembangunan itu bersumber dari dana reses anggota DPRD NTT, Adoe Yuliana Elisabet/Foto Fidel Nogor for NTTPedia.id

Dijelaskannya ia memilih untuk membangun jalan rabat sesuai hasil kesepakatan warga setempat. biaya makan minumnya dialihkan ke biaya pembelian bahan dasar pembangunan jalan dan biaya makan minum bagi warga ketika melakukan pekerjaan jalan.

” Jadi dialihkan sesuai dengan kesepakatan bersama dengan warga. ada juga dibeberapa tempat yang minta dibelikan sembako, saya selalu bilang siap-siap saja. karena dana ini diperuntukan untuk warga masyarakat. dana reses untuk masyarakat dan saya kembalikan lagi untuk masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah

Ketua RT 18, Bernadus Afoan mengatakan pembangunan jalan rabat itu merupakan kesepakatan warga karena tidak masuk dalam usulan pembangunan jalan ditingkat kelurahan. sebagai ketua RT, ia berinisiatif menemui ketua RW untuk mencarikan jalan keluar agar jalan itu bisa dibangun.

” Saya pergi bertemu ketua RW yang juga suami dari ibu Lily. ia bilang bagaimana kalau kita sampaikan kepada ibu Lily agar menggunakan dana reses. kalau memang seperti itu saya akan menggerakkan warga untuk bergotong royong membangun jalan ini,” kata Afoan.

Ia memberi apresiasi kepada Lily Adoe yang sudah memperhatikan pembangunan jalan rabat bagi warganya. Ia menjelaskan jalan rabat itu berjarak 155 meter dan lebar 160 centimeter.

” Saya mewakili warga RT 15 mengucapkan terima kasih kepada ibu Lily Adoe yang sudah memperhatikan kami. ini sudah sangat membantu kami warga masyarakat,” kata Afoan.

Berita Terkait

Dirut dan Direksi Bank NTT dilantik,Laka Lena harap mampu menggerakkan Ekonomi NTT kearah yang lebih baik 
Hasil RUPSLB Bank NTT ,Melki Laka Lena Tetapkan Charlie Paulus Sebagai Dirut dan sejumlah Direksi Bank NTT 
Patung Bunda Maria dan Yesus di Biara Wairklau Maumere Dirusak, Umat Katolik Minta Pelaku Segera Ditangkap
Dana Transfer ke Daerah Dipangkas Rp140 Miliar, Pemkab Alor Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan
Diinisiasi Winston Rondo, Dinas Sosial NTT Koordinasi Tindak Lanjut Pemblokiran Penerima PKH di Tesabela
Winston Rondo Turun Tangan, Koordinasi dengan Dinsos NTT dan Pemkab Kupang Selesaikan Pemblokiran PKH Warga Tesabela
Total 13 Warga Tesabela Diblokir dari Daftar Penerima PKH dan BPNT, Dinsos Kabupaten Kupang Belum Turun Cek 
Ditanya Alasan Pemblokiran PKH Warga Tesabela, Dinsos Kabupaten Kupang Bungkam

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 10:55 WIB

Dirut dan Direksi Bank NTT dilantik,Laka Lena harap mampu menggerakkan Ekonomi NTT kearah yang lebih baik 

Kamis, 13 November 2025 - 09:40 WIB

Hasil RUPSLB Bank NTT ,Melki Laka Lena Tetapkan Charlie Paulus Sebagai Dirut dan sejumlah Direksi Bank NTT 

Kamis, 13 November 2025 - 08:35 WIB

Patung Bunda Maria dan Yesus di Biara Wairklau Maumere Dirusak, Umat Katolik Minta Pelaku Segera Ditangkap

Rabu, 12 November 2025 - 21:39 WIB

Dana Transfer ke Daerah Dipangkas Rp140 Miliar, Pemkab Alor Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan

Senin, 10 November 2025 - 21:03 WIB

Diinisiasi Winston Rondo, Dinas Sosial NTT Koordinasi Tindak Lanjut Pemblokiran Penerima PKH di Tesabela

Berita Terbaru

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT yang beralamat di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto :Internet

Hukrim

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Senin, 17 Nov 2025 - 07:36 WIB