Harga Pupuk Bersubsidi Melambung, Petani di Ende Menjerit

- Jurnalis

Sabtu, 13 Februari 2021 - 20:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ende, NTTPedia.id,- Harga Pupuk bersubsidi melambung naik di kabupaten Ende. Hal ini membuat para petani kesulitan membeli akibat harga yang sangat mahal.

Salah satu Petani dari Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Ambrosius Au mengatakan harga pupuk organik sebelumnya perkarung 20 Kg harganya Rp. 20.000. kini melonjak tajam menjadi Rp. 32.000,.

Ia mengatakan naiknya harga pupuk bersubdidi sudah terjadi beberapa bulan terakhir. Tentu hal itu kata Ambros sangat menyusahkan petani di masa pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

” Naiknya harga pupuk bersubsidi membuat para petani disini merasa kesulitan apalagi dalam situasi pandemi seperti sekarang ini”, kata Ambrosius Au, kepada wartawan, Sabtu,13/02/2021.

Baca Juga :  Gebrakan Yohanis Landu Praing, Bank Indonesia Setujui Internet Banking Bisnis Bank NTT

Ambrosius Au mengatakan kenaikan harga tidak hanya pada pupuk organik. Pupuk non organik juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.

Misalnya jenis pupuk NPK Merah dan ZA. Untuk NPK sebelumnya Rp. 115.000, naik menjadi Rp. 130.000 dan ZA dari harga sebelumnya Rp. 75.000, naik menjadi Rp. 80.000, tambahnya.

Jika dihitung secara baik kata Ambrosius para petani tidak mendapat keuntungan tapi merugi.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Kembali Kunjungi NTT, Resmikan Bendungan Napung Gete

“ Hasil tani tidak bisa ditentukan dari para petani. Kalau kita jual mahal namun pasokan masih banyak, maka harganya menjadi turun,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Marianus Alexander, ketika dihubungi wartawan membenarkan adanya kenaikan harga pupuk bersubsidi. Kenaikan itu kata dia bukan karena kebijakan pemerintah daerah tapi kebijakan pemerintah pusat.

” Memang harga pupuk bersubsidi untuk tahun ini sedikit naik ketimbang tahun sebelumnya dan kenaikan harga pupuk bersubsidi diputuskan dari pusat bukan atas kemauan dari daerah,” ujarnya.(Chen)

Berita Terkait

Dirut dan Direksi Bank NTT dilantik,Laka Lena harap mampu menggerakkan Ekonomi NTT kearah yang lebih baik 
Hasil RUPSLB Bank NTT ,Melki Laka Lena Tetapkan Charlie Paulus Sebagai Dirut dan sejumlah Direksi Bank NTT 
Patung Bunda Maria dan Yesus di Biara Wairklau Maumere Dirusak, Umat Katolik Minta Pelaku Segera Ditangkap
Dana Transfer ke Daerah Dipangkas Rp140 Miliar, Pemkab Alor Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan
Diinisiasi Winston Rondo, Dinas Sosial NTT Koordinasi Tindak Lanjut Pemblokiran Penerima PKH di Tesabela
Winston Rondo Turun Tangan, Koordinasi dengan Dinsos NTT dan Pemkab Kupang Selesaikan Pemblokiran PKH Warga Tesabela
Total 13 Warga Tesabela Diblokir dari Daftar Penerima PKH dan BPNT, Dinsos Kabupaten Kupang Belum Turun Cek 
Ditanya Alasan Pemblokiran PKH Warga Tesabela, Dinsos Kabupaten Kupang Bungkam

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 10:55 WIB

Dirut dan Direksi Bank NTT dilantik,Laka Lena harap mampu menggerakkan Ekonomi NTT kearah yang lebih baik 

Kamis, 13 November 2025 - 09:40 WIB

Hasil RUPSLB Bank NTT ,Melki Laka Lena Tetapkan Charlie Paulus Sebagai Dirut dan sejumlah Direksi Bank NTT 

Kamis, 13 November 2025 - 08:35 WIB

Patung Bunda Maria dan Yesus di Biara Wairklau Maumere Dirusak, Umat Katolik Minta Pelaku Segera Ditangkap

Rabu, 12 November 2025 - 21:39 WIB

Dana Transfer ke Daerah Dipangkas Rp140 Miliar, Pemkab Alor Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan

Senin, 10 November 2025 - 21:03 WIB

Diinisiasi Winston Rondo, Dinas Sosial NTT Koordinasi Tindak Lanjut Pemblokiran Penerima PKH di Tesabela

Berita Terbaru

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT yang beralamat di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto :Internet

Hukrim

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Senin, 17 Nov 2025 - 07:36 WIB