Nutrition International dan Save the Children Gelar Pelatihan Manajemen Rantai Pasok Komoditas Gizi Tingkat Kabupaten Kupang

- Jurnalis

Selasa, 28 September 2021 - 14:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, NTTPedia.id,- Nutrition International dan Save the Children, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang dan Yayasan Masyarakat Tangguh Sejahtera (Marungga Foundation), melalui Program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA), hari ini (28/09) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Manajemen Rantai Pasok Komoditas Gizi, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Penguatan Kapasitas Tingkat Kabupaten, tentang pengelolaan rantai pasok komoditas gizi antara lain suplemen TTD ibu hamil dan remaja putri, kapsul Vitamin A, Oralit dan zink, tablet kalsium. BISA merupakan proyek terpadu gizi spesifik dan gizi sensitif. Proyek ini didanai oleh Pemerintah Kanada, Pemerintah Australia melalui DFAT, dan the Power of Nutrition, untuk mendukung program nasional pemerintah untuk penurunan stunting.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 28 – 29 September 2021 bertempat di Hotel Neo by Aston Kupang ini diperuntukkan bagi pegawai Dinas Kesehatan dan pegawai Puskesmas dari Kabupaten Kupang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan rantai pasok komoditas gizi, seperti suplemen Tablet Tambah Darah (TTD) yang berisi zat besi dan asam folat untuk ibu hamil dan remaja putri; kapsul Vitamin A, Oralit dan zink, serta tablet kalsium di masing-masing unit layanan kesehatan.

Peserta yang terlibat secara luring dalam kegiatan ini berjumlah 43 orang, terdiri dari 33 pegawai Puskesmas, 11 orang pegawai Dinas Kesehatan, dan dua orang koordinator provinsi dan kabupaten dari Nutrition International. Adapun peserta yang terlibat secara daring sebanyak enam orang dari Nutrition International. dan Save the Children. Setelah kegiatan ini peserta akan menyusun rencana tindak lanjut untuk diimplementasikan di wilayah masing-masing .

Country Director at Nutrition International, Dr. Sri Kusyuniati dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program BISA ini dirancang bersama antara Nutrition International, Save the Children, Beppenas, dan Kementerian Kesehatan untuk mendukung program nasional penurunan stunting. Ada pun fokus dari Program BISA ini adalah penguatan sisi pelayanan kesehatan dan gizi, dan pemberdayaan masyarakat dengan mempromosikan perubahan perilaku berkaitan dengan asupan gizi.

Lebih lanjut, Sri Kusyuniati menjelaskan bahwa kegiatan Pelatihan Manajemen Rantai Pasok Pengelolaan Komoditas Gizi ini diharapkan, 1) Petugas pengelola memahami perencanaan kebutuhan komoditas gizi; 2) Petugas pengelola komoditas gizi bisa menerapkan sistem manajemen inventaris sehingga ketersediaan stok komoditas gizi dapat dikendalikan dan tidak terjadi kekosongan stok; 3) Petugas pengelola dapat memahami mekanisme pasokan ulang secara rutin dan jadwal pasokan ulang yang telah ditentukan; 4) Petugas pengelola dapat melakukan penerimaan, dan penyimpanan komoditas gizi sesuai dengan SOP yang ada.

Sementara itu, Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang dr. Robert A. J. Amaheka dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang dr. Tjocorda I. S. F. Swastika mengatakan bahwa, kegiatan ini sangat penting, karena meningkatkan kesadaran kita sebagai pelopor dalam menurunkan prevelensi stunting. Pemerintah Kabupaten Kupang menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Nutrition International yang terus berupaya untuk mendukung pemerintah Kabupaten Kupang dalam upaya peningkatan kapasitas tentang manajemen rantai pasok.

Baca Juga :  Melki Lakalena Bangun Revolusi Belajar dari Rumah, Keluarga Jadi Tiang Utama Pendidikan NTT

Amaheka menjelaskan bahwa, pemenuhan gizi sangat penting untuk 1000 hari kehidupan (1000 HPK), Ini sangat berkaitan erat dengan pemenuhan gizi di awal kehidupan anak. Pada gilirannya, ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak sekaligus berpengaruh terhadap kesehatannya. Namun harus diakui bahwa banyak masyarakat terutama para orang tua belum memahami betul tentang pentingnya pemenuhan gizi bagi anak sehingga dianggap bukan hal yang prioritas. Pada tahun 2019 anemia pada ibu hamil di Kabupaten Kupang cukup tinggi, bukan saja terjadi pada trimester satu kehamilan tetapi juga pada trimester dua dan tiga, penyebabnya adalah minimnya kesadaran ibu hamil untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD).

Lebih lanjut Amaheka menjelaskan, dengan adanya dukungan dari Nutrition International melalui Program BISA dengan berbagai pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pegawai Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk terus melakukan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya mengonsumsi komoditas gizi sesuai kebutuhan. Selain itu, Amaheka mengharapkan, petugas pengelola komoditas gizi memahami mekanisme pasokan ulang secara rutin dan menerapkan sistem manajemen inventaris sehingga ketersediaan stok komoditas gizi dapat dikendalikan dan tidak terjadi kekosongan stok.

Dalam kegiatan ini yang bertindak sebagai narasumber antara lain pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang dari Bidang Kesehatan Masyarakat Seksi Gizi, Bidang Sumber Daya Manusia Seksi Farmasi, Bidang P2 Seksi P2PM. Metode kegiatan ini dilakukan secara daring dan luring. Dalam penyelenggaran kegiatan semua peserta, narasumber dan panitia menerapkan protokol kesehatan secara ketat termasuk negatif rapid test antigen.(SP)

Berita Terkait

PPI NTT Angkatan 1990-2006 Serahkan Sembako di Panti Asuhan dan Bagi Janda, Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025
Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah
Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan
Melki Lakalena Bangun Revolusi Belajar dari Rumah, Keluarga Jadi Tiang Utama Pendidikan NTT
Konten Kreator di SBD Ditahan Polisi Akibat Pelecehan Seksual Sesama Jenis 
Oknum Pendamping PKH di Malaka Diduga Gelapkan Dana Rp28 Juta Milik Warga
Peraih Goldman Environmental Prize, Aleta Baun Minta YNS Tidak Mundur Dari TTS 
GMIT Paulus Kupang Jadi Gereja Pertama Ramah Disabilitas di NTT

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 20:50 WIB

PPI NTT Angkatan 1990-2006 Serahkan Sembako di Panti Asuhan dan Bagi Janda, Sambut Hari Sumpah Pemuda 2025

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:54 WIB

Literasi NTT Masih Rendah, Hanya 24,7% Kategori Baik, STN NTT Dukung Pergub Jam Belajar di Rumah

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:53 WIB

Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 09:52 WIB

Melki Lakalena Bangun Revolusi Belajar dari Rumah, Keluarga Jadi Tiang Utama Pendidikan NTT

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 15:16 WIB

Konten Kreator di SBD Ditahan Polisi Akibat Pelecehan Seksual Sesama Jenis 

Berita Terbaru