Nutrition International dan Save the Children Gelar Pelatihan Manajemen Rantai Pasok Komoditas Gizi di TTU

- Jurnalis

Jumat, 1 Oktober 2021 - 15:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kefamenanu, NTTPedia.id,- Nutrition International dan Save the Children bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Yayasan Masyarakat Tangguh Sejahtera (Marungga Foundation), melalui Program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA), hari ini (01/10) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Manajemen Rantai Pasok Komoditas Gizi, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Penguatan Kapasitas Tingkat Kabupaten, tentang pengelolaan rantai pasok komoditas gizi antara lain suplemen TTD ibu hamil dan remaja putri, kapsul Vitamin A, Oralit dan zink, tablet kalsium. BISA merupakan proyek terpadu gizi spesifik dan gizi sensitif. Proyek ini didanai oleh Pemerintah Kanada, Pemerintah Australia melalui DFAT, dan the Power of Nutrition, untuk mendukung program nasional pemerintah untuk penurunan stunting.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal -1 – -2 Oktober 2021 bertempat di Hotel Victory Kefamenanu ini diperuntukkan bagi pegawai Dinas Kesehatan dan pegawai Puskesmas dari Kabupaten TTU. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan rantai pasok komoditas gizi, seperti suplemen Tablet Tambah Darah (TTD) yang berisi zat besi dan asam folat untuk ibu hamil dan remaja putri; kapsul Vitamin A, Oralit dan zink, serta tablet kalsium di masing-masing unit layanan kesehatan.

Peserta yang terlibat secara luring dalam kegiatan ini berjumlah 43 orang, terdiri dari 33 pegawai Puskesmas, 11 orang pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, dan dua orang koordinator provinsi dan kabupaten dari Nutrition International. Adapun peserta yang terlibat secara daring sebanyak lima orang dari Nutrition International. Setelah kegiatan ini peserta akan menyusun rencana tindak lanjut untuk diimplementasikan di wilayah masing-masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Deputy of Chief Party Proyek BISA, Donatus Klaudius Marut dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program BISA ini dirancang bersama antara Nutrition International, Save the Children, Beppenas, dan Kementerian Kesehatan untuk mendukung program nasional penurunan stunting. Ada pun fokus dari Program BISA ini adalah penguatan sisi pelayanan kesehatan dan gizi, dan pemberdayaan masyarakat dengan mempromosikan perubahan perilaku berkaitan dengan asupan gizi. Marut juga memberikan apresiasi bagi Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, dimana dari empat kabupaten dampingan Nutrition International Kabupaten TTU merupakan kabupaten yang memiliki poin tertinggi dalam mengendalikan ketersediaan stok komoditas gizi di puskesmas dan berharap agar Kabupaten TTU bisa menurunkan pravalensi stunting melebihi target nasional yaitu 14% pada tahun 2024.

Baca Juga :  Nutrition International dan Save the Children Latih Tenaga Kesehatan di Kabupaten Kupang

Lebih lanjut Marut menjelaskan, manajemen rantai pasok komoditas gizi merupakan tulang punggung dalam pencegahan stunting, dimana setiap layanan kesehatan harus memastikan ketersediaan produk gizi sehingga kebutuhan gizi masyarakat tetap terpenuhi. Komoditas gizi sangat penting bagi tubuh manusia misalnya Tablet Tambah Darah (TTD) menjadi kunci utama kesehatan ibu hamil dan remaja putri sehingga dapat mencegah stunting dan kematian ibu dan anak, Oralit dan zink juga sangat baik untuk mencegah diare dimana saat terjadi diare tubuh banyak kehilangan zink, karena itu, pemberian zink berguna membantu pemulihan serta meningkatkan kesehatan anak. Produk gizi lain yang tidak kalah penting adalah Vitamin A dan iodium, dimana manfaat Vitamin A tidak saja untuk kesehatan mata, melainkan juga membantu pertumbuhan dan iodium beperan dalam perkembangan saraf otak pada anak.

Mengakhiri sambutannya, Marut menyampaikan harapan dari Pelatihan Manajemen Rantai Pasok Pengelolaan Komoditas Gizi yaitu, 1) Petugas pengelola memahami perencanaan kebutuhan komoditas gizi; 2) Petugas pengelola komoditas gizi bisa menerapkan sistem manajemen inventaris sehingga ketersediaan stok komoditas gizi dapat dikendalikan dan tidak terjadi kekosongan stok; 3) Petugas pengelola dapat memahami mekanisme pasokan ulang secara rutin dan jadwal pasokan ulang yang telah ditentukan; 4) Petugas pengelola dapat melakukan penerimaan, dan penyimpanan komoditas gizi sesuai dengan SOP yang ada.

Baca Juga :  Beri Kuliah Umum di STKIP Citra Bangsa Ngada, SIAGA  Minta Mahasiswa Perkuat Skil

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU Thomas J. M Laka, SKM dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten TTU Basilius F. Haumein SKM, MPH mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten TTU mengucapkan terima kasih kepada tim Proyek BISA dari Nutriton International karena telah membantu Pemerintah Daerah Kabupaten TTU. Nutrition International telah menginisiasi dan melaksanakan kegiatan-kegiatan ini yang belum disentuh oleh Dinas Kesehatan Kabupaten TTU. Oleh karena itu, apa yang sudah dilakukan oleh Nutrition International akan direplikasi oleh Dinas Kesehatan terutama yang berkaitan dengan penguatan kapasitas.

Lebih lanjut Laka menjelaskan, angka prevalensi stunting di TTU selalu menurun dimana tahun 2020 angkanya 28,9% dan tahun 2021 25,6%. Hal ini mengambarkan bahwa kerja-kerja kolaboratif yang dibangun selama ini telah membawa dampak positif bagi daerah dan masyarakat dalam pencegahan stunting. Hal yang penting yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah melakukan konsolidasi sumber daya manusia di tingkat puskesmas agar program-program yang telah disusun bisa dilaksanakan sesuai yang diharapkan.

Dalam kegiatan ini yang bertindak sebagai narasumber antara lain pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten TTU dari Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Gizi, UPTD Farmasi, Bidang P2 Seksi P2PM dan Bidang SDMK. Metode kegiatan ini dilakukan secara daring dan luring. Dalam penyelenggaran kegiatan semua peserta, narasumber dan panitia menerapkan protokol kesehatan secara ketat termasuk negatif rapid test antigen.(SP)

Berita Terkait

Dirut dan Direksi Bank NTT dilantik,Laka Lena harap mampu menggerakkan Ekonomi NTT kearah yang lebih baik 
Hasil RUPSLB Bank NTT ,Melki Laka Lena Tetapkan Charlie Paulus Sebagai Dirut dan sejumlah Direksi Bank NTT 
Patung Bunda Maria dan Yesus di Biara Wairklau Maumere Dirusak, Umat Katolik Minta Pelaku Segera Ditangkap
Dana Transfer ke Daerah Dipangkas Rp140 Miliar, Pemkab Alor Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan
Diinisiasi Winston Rondo, Dinas Sosial NTT Koordinasi Tindak Lanjut Pemblokiran Penerima PKH di Tesabela
Ditanya Alasan Pemblokiran PKH Warga Tesabela, Dinsos Kabupaten Kupang Bungkam
PKH Diblokir, Pendamping dan Dinsos Kabupaten Kupang Kompak Salahkan Warga Tesabela
Bantuan PKH Diblokir, Warga Tesabela, Kabupaten Kupang Menjerit Minta Tolong Bupati

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 10:55 WIB

Dirut dan Direksi Bank NTT dilantik,Laka Lena harap mampu menggerakkan Ekonomi NTT kearah yang lebih baik 

Kamis, 13 November 2025 - 09:40 WIB

Hasil RUPSLB Bank NTT ,Melki Laka Lena Tetapkan Charlie Paulus Sebagai Dirut dan sejumlah Direksi Bank NTT 

Kamis, 13 November 2025 - 08:35 WIB

Patung Bunda Maria dan Yesus di Biara Wairklau Maumere Dirusak, Umat Katolik Minta Pelaku Segera Ditangkap

Rabu, 12 November 2025 - 21:39 WIB

Dana Transfer ke Daerah Dipangkas Rp140 Miliar, Pemkab Alor Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan

Senin, 10 November 2025 - 21:03 WIB

Diinisiasi Winston Rondo, Dinas Sosial NTT Koordinasi Tindak Lanjut Pemblokiran Penerima PKH di Tesabela

Berita Terbaru

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT yang beralamat di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto :Internet

Hukrim

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Senin, 17 Nov 2025 - 07:36 WIB