Jadi Pionir Jaga Bumi, erafone Pantik Era Baru Pengelolaan Limbah Elektronik

- Jurnalis

Kamis, 27 Februari 2025 - 19:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, NTTPedia.id,- eErafone mengambil langkah proaktif dalam upaya pengelolaan limbah elektronik (e-waste) dengan menghadirkan Jaga Bumi. Melalui inisiatif ini, perusahaan erafone berkomitmen menyediakan fasilitas pengumpulan e-waste di Indonesia.

Sampah elektronik yang kelak terkumpul di sejumlah titik drop box erafone akan didaur ulang melalui proses yang ramah lingkungan. Gerakan Jaga Bumi ini menjadi solusi aman bagi masyarakat yang ingin membuang perangkat elektroniknya.

Head of CSR Erajaya Grup Rezza Lazuardi Pramata menjelaskan, pihaknya tak bekerja sendiri dalam melakukan daur ulang e-waste.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami menunjuk mitra-mitra yang kompeten untuk mengelola limbah elektronik. Mereka akan melaporkan kembali progress daur ulang yang dilakukan,” katanya di dalam konferensi pers erafone Jaga Bumi bertajuk Sadar akan Limbah Elektronik, di Jakarta, Kamis (27/2).

Ia pun mengutarakan, pada tahap awal akan hadir 10 drop box di 10 gerai erafone yang tersebar di DKI Jakarta. Sepanjang tahun ini, erafone berencana menghadirkan sekitar 25 – 50 drop box di lima wilayah kerjanya.

Perhatian serius erafone terhadap isu e-waste melalui Jaga Bumi, diharapkan memantik kesadaran, perhatian, dan hadirnya era baru pengelolaan limbah elektronik. Pasalnya, sampah kategori ini sangat berisiko mencemari lingkungan jika tidak dikelola baik lantaran mengandung bahan berbahaya, seperti timbal dan merkuri.

Baca Juga :  Moeldoko Bantah Gambar Dirinya Bersama Puan Maharani Kandidat Capres dan Cawapres 2024

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dikutip Waste4Change diketahui, Indonesia menghasilkan 2 juta ton sampah elektronik setiap tahun. Tapi yang bisa dikelola secara baik melalui sistem daur ulang resmi baru sekitar 17,4 persen.

“Melalui erafon Jaga Bumi, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta membangun kebiasaan konsumsi elektronik yang lebih bertanggung jawab demi masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar Rezza.

Komitmen erafone buntuk berkontribusi di dalam pengelolaan sampah elektronik merupakan bagian dari strategi keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan dalam kerangka ESG. Sebab, seiring meningkatnya penggunaan perangkat elektronik, limbah yang dihasilkan juga bertambah, sehingga memerlukan solusi yang sistematis dan bertanggung jawab.

Jaga Bumi merupakan inisiatif dari erafone yang bersifat jangka panjang. Oleh karena itu, keberlanjutan program ini jelas membutuhkan keterlibatan lintas stakeholder, tidak hanya masyarakat tetapi juga pemerintah, dan berbagai pihak terkait lainnya.

Baca Juga :  Greysia Polii Masuki Purnatugas, BNI Beri Bantuan Atlet Muda Penerus Greys

 

Aktor sekaligus Eco Warior Ramon Y. Tungka yang juga hadir di dalam sesi konferensi pers Jaga Bumi mengapresiasi inovasi erafone ini.

 

“Saya melihat, inisiatif yang dilakukan erafone melalui Jaga Bumi ini adalah sebuah terobosan. Sebagai distributor produk elektronik, erafone mampu menghadirkan inovasi sekaligus solusi. Jadi, ini Langkah yang perlu kita apresiasi dan saya akan dukung terus,” ucapnya.

 

eErafone adalah satu-satunya ritel online untuk produk smartphone, gadget, IOT maupun aksesoris pendukungnya di Indonesia. eErafone memberikan pengalaman belanja daring aman dan nyaman dengan jaminan orisinalitas serta garansi resmi.

 

Tentang erafone:

PT Erafone Artha Retailindo (“erafone”) didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bisnis ritel perangkat telekomunikasi dan aksesori di Indonesia. erafone telah membangun kemitraan strategis dengan beberapa prinsipal merek perangkat telekomunikasi dan aksesori. Saat ini erafone telah hadir di hampir 100 kota di Indonesia. Informasi lebih lanjut mengenai erafone bisa dilihat di www.erafone.com.

Berita Terkait

Sejumlah SPBU di Kupang Kehabisan Solar, Sopir Mengaku Sudah Antri Sejak Dini Hari
Akademisi Undana Ricky Foeh Desak OJK NTT Ubah Pendekatan Edukasi, Fokus Komunitas Lokal untuk Atasi Investasi Bodong
Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 
Aneka Kegiatan Warnai Perayaan HUT ke-75 SMA Negeri 1 Kupang
Prof. Apris Dorong RS Undana Kerja Sama dengan BPJS dan Maksimalkan BPU untuk Tingkatkan Pendapatan Non-Akademik
Dihadapan Menteri, Prof. Apris Adu Paparkan Strategi Transformasi Undana Dari Kampus ke Ekonomi Sosial 
Dana Transfer ke Daerah Dipangkas Rp140 Miliar, Pemkab Alor Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan
Setelah Satu Dekade, Forum Melanesia Kembali Hidup di NTT Pada Era Gubernur Melki Laka Lena

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 18:23 WIB

Sejumlah SPBU di Kupang Kehabisan Solar, Sopir Mengaku Sudah Antri Sejak Dini Hari

Senin, 17 November 2025 - 09:52 WIB

Akademisi Undana Ricky Foeh Desak OJK NTT Ubah Pendekatan Edukasi, Fokus Komunitas Lokal untuk Atasi Investasi Bodong

Senin, 17 November 2025 - 07:36 WIB

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Sabtu, 15 November 2025 - 20:12 WIB

Prof. Apris Dorong RS Undana Kerja Sama dengan BPJS dan Maksimalkan BPU untuk Tingkatkan Pendapatan Non-Akademik

Sabtu, 15 November 2025 - 20:01 WIB

Dihadapan Menteri, Prof. Apris Adu Paparkan Strategi Transformasi Undana Dari Kampus ke Ekonomi Sosial 

Berita Terbaru

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT yang beralamat di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto :Internet

Hukrim

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Senin, 17 Nov 2025 - 07:36 WIB