Dili, NTTPedia.id – Perdana Menteri Timor-Leste, Kay Rala Xanana Gusmão, mengirim surat kepada Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, terkait insiden yang terjadi di perbatasan antara warga Timor-Leste dan Indonesia.
Insiden tersebut melibatkan warga daerah Administratif Khusus Oé-Cusse Ambeno Sub-Wilayah Oé-Silo Sub-Wilayah Bobometo, dengan warga Indonesia di Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.
“Masalah ini sudah saya sampaikan kepada Presiden Republik José Ramos Horta. Saya juga telah menulis surat kepada Presiden Indonesia dan Duta Besar Indonesia untuk Timor-Leste,” kata Xanana usai bertemu Presiden Horta di Istana Kepresidenan Nicolau Lobato Aitarak, Dili, Jumat (29/8/2025).
Untuk mencegah kejadian serupa, Xanana menegaskan bahwa kedua negara akan membentuk tim bersama guna menyelidiki insiden tersebut. Ia juga mengakui telah menyurati Duta Besar Indonesia untuk Timor-Leste, agar menyelidiki insiden tersebut.
“Karena rakyat kami mengatakan mereka (Indonesia) salah, dan warga Indonesia juga mengatakan rakyat kami (Timor Leste) salah,” ujar Xanana seperti yang dikutip dari hatutan.com.
Selain membahas masalah perbatasan darat, Xanana juga melaporkan kepada Presiden Horta mengenai perundingan batas laut yang telah digelar bersama delegasi Indonesia pada 19–20 Agustus lalu.
“Indonesia datang dengan sikap terbuka untuk berdiskusi. Akan ada pertemuan lagi hingga akhir tahun termasuk di Indonesia,” ujarnya.
Presiden Ramos Horta menambahkan, insiden di perbatasan ini harus diselesaikan melalui dialog. Ia mengaku langsung menghubungi Duta Besar Indonesia, Kementerian Luar Negeri Timor-Leste, serta pihak terkait lainnya begitu mendapat laporan.
Menurut Horta, masalah ini bukan melibatkan militer atau polisi kedua negara, tetapi murni kesalahpahaman warga akibat kurangnya koordinasi yang baik antar otoritas di perbatasan.
“Hubungan kedua negara tetap kuat. Masalah ini muncul karena kurangnya koordinasi di lapangan. Ini bukan masalah antara F-FDTL, PNTL dan TNI maupun Polri,” ujar Horta kepada wartawan di Bandara Internasional Lobato setelah kembali dari Jepang.















