Home / Tak Berkategori

Jembatan Palmerah di Era Frans Lebu Raya Kembali Mengemuka di Masa Gubernur Melki Laka Lena

- Jurnalis

Senin, 20 Oktober 2025 - 19:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kupang, NTTPedia.id,- Proyek monumental Jembatan Pancasila Palmerah dan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) Larantuka) kembali menjadi pembahasan penting di Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena menerima audiensi tim Tidal Bridge BV (Belanda) di Ruang Rapat Gubernur, Senin (20/10/2025) sore, untuk membahas kelanjutan proyek energi baru terbarukan yang pernah digagas pada masa kepemimpinan Gubernur Frans Lebu Raya.

 

Proyek Jembatan Pancasila Palmerah merupakan gagasan visioner yang dimulai pada tahun 2017 saat Frans Lebu Raya menjabat Gubernur NTT. Selain menjadi infrastruktur penghubung antara Pulau Adonara dan Larantuka (Flores Timur), jembatan ini dirancang untuk menjadi sumber energi terbarukan pertama di Indonesia yang memanfaatkan arus laut sebagai tenaga listrik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejak masa Frans Lebu Raya, Tidal Bridge BV bersama Pemerintah Provinsi NTT telah melaksanakan berbagai tahapan penting, seperti Feasibility Study (FS), Analisis Dampak Lingkungan(AMDAL),Environmental and Social Impact Assessment (ESIA), serta studi interkoneksi dengan PLN.

Proyek ini bahkan telah memperoleh dukungan pembiayaan dari Bank Pembangunan Belanda (FMO/Invest International) dan sempat menjadi sorotan internasional dalam Forum G20 di Bali.

Baca Juga :  Gubernur NTT Ungkap Penyebab Listrik Padam di Daratan Timor

Latif Gau, President Director PT Tidal Bridge Indonesia, menegaskan bahwa proyek PLTAL Larantuka merupakan bentuk kerja sama berkelanjutan yang menunjukkan komitmen Pemerintah NTT dalam mengembangkan energi bersih berbasis potensi lokal.

 

” Dari era Bapak Frans Lebu Raya hingga sekarang, Pemerintah NTT terus menunjukkan komitmen kuat terhadap energi baru terbarukan. Kami melihat sinergi yang baik dan kepemimpinan yang berkelanjutan untuk mewujudkan proyek ini,” ungkap Latif Gau.

 

PLTAL Larantuka ditargetkan mampu menghasilkan hingga 100 megawatt (MW) listrik yang dapat memperkuat sistem kelistrikan Pulau Flores. Saat ini, tim Tidal Bridge tengah mempersiapkan pembaruan dokumen AMDAL dan izin teknis yang telah kedaluwarsa agar proyek dapat segera dilanjutkan menuju tahap konstruksi.

 

Dalam audiensi tersebut, Gubernur Melki Laka Lena menegaskan bahwa pemerintahannya akan meneruskan dan mempercepat kerja besar yang sudah dirintis oleh pendahulunya.

” Kami menghormati fondasi yang sudah diletakkan oleh almarhum Bapak Frans Lebu Raya. Kini saatnya kita melanjutkan visi itu agar benar-benar terwujud. Proyek ini penting untuk menambah pasokan listrik dan menghadirkan energi bersih di wilayah Flores,” tegas Gubernur Melki.

Baca Juga :  Gagasan Jam Belajar Gubernur Melki Laka Lena Kelanjutan Semangat Gong Belajar Era Frans Lebu Raya

Ia juga menyampaikan bahwa Pemprov NTT akan segera berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, KKP, dan pihak terkait lainnya agar PLTAL Larantuka dapat segera masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

 

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTT, Rosye Hedwine, menjelaskan bahwa untuk dapat ditetapkan sebagai PSN, proyek ini masih memerlukan penyempurnaan sejumlah dokumen administratif, antara lain, Dokumen Feasibility Study (FS),Manajemen Risiko, Master Plan, Dokumen Lingkungasesuaian dengan RTRW Provinsi dan Kabupaten Flores Timur

 

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas PUPR Benyamin Nahak, Kepala Dinas ESDM Rosye Hedwine, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulastri Rasyid, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Adelino Soares, serta Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Selfi H. Nange.

Dari pihak mitra hadir CEO Tidal Bridge BV (Belanda), Mr. Eric Van Den Eijnden, President Director PT Tidal Bridge Indonesia, Latif Gau, dan perwakilan PT Pertamina Power Indonesia.(hms)

Berita Terkait

Tukang Ojek Nyaris Dibacok, Tiga Mahasiswa Asal Sumba Diamankan Polisi
Sejumlah SPBU di Kupang Kehabisan Solar, Sopir Mengaku Sudah Antri Sejak Dini Hari
Akademisi Undana Ricky Foeh Desak OJK NTT Ubah Pendekatan Edukasi, Fokus Komunitas Lokal untuk Atasi Investasi Bodong
Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 
Aneka Kegiatan Warnai Perayaan HUT ke-75 SMA Negeri 1 Kupang
Diduga 14 Ribu Warga NTT Jadi Korban Investasi Bodong VIR 
Prof. Apris Dorong RS Undana Kerja Sama dengan BPJS dan Maksimalkan BPU untuk Tingkatkan Pendapatan Non-Akademik
Dihadapan Menteri, Prof. Apris Adu Paparkan Strategi Transformasi Undana Dari Kampus ke Ekonomi Sosial 

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 20:16 WIB

Tukang Ojek Nyaris Dibacok, Tiga Mahasiswa Asal Sumba Diamankan Polisi

Senin, 17 November 2025 - 18:23 WIB

Sejumlah SPBU di Kupang Kehabisan Solar, Sopir Mengaku Sudah Antri Sejak Dini Hari

Senin, 17 November 2025 - 09:52 WIB

Akademisi Undana Ricky Foeh Desak OJK NTT Ubah Pendekatan Edukasi, Fokus Komunitas Lokal untuk Atasi Investasi Bodong

Senin, 17 November 2025 - 07:36 WIB

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Minggu, 16 November 2025 - 15:56 WIB

Aneka Kegiatan Warnai Perayaan HUT ke-75 SMA Negeri 1 Kupang

Berita Terbaru

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT yang beralamat di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto :Internet

Hukrim

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Senin, 17 Nov 2025 - 07:36 WIB