Kupang, NTTPedia.id,- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) segera memberlakukan Program Jam Belajar Masyarakat sebagai upaya membangun budaya belajar dan memperkuat karakter anak di lingkungan keluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut disampaikan Gubernur NTT Melki Laka Lena saat menghadiri Sidang Senat Terbuka Wisuda VII IAKN Kupang Periode II Tahun 2025 di Hotel Harper Kupang, Rabu (22/10/2025).
Melki menjelaskan jam belajar masyarakat akan menjadi gerakan sosial yang mendorong setiap keluarga di NTT memiliki waktu khusus untuk membaca, berdiskusi, dan belajar bersama anak di rumah.
“Jam belajar ini bukan sekadar aturan, tapi gerakan sosial untuk menumbuhkan budaya belajar, memperkuat karakter anak, dan menanamkan kebiasaan baik di keluarga,” tegasnya.
Ia menilai, program tersebut menjadi bagian penting dalam menjawab krisis literasi dan numerasi dasar yang masih dihadapi generasi muda di NTT. Rendahnya kemampuan membaca dan berhitung, kata Melki, mencerminkan kualitas pembelajaran dan budaya literasi yang belum tumbuh kuat di berbagai jenjang pendidikan.
“Kita dihadapkan pada rendahnya kemampuan literasi siswa mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Jika ini tidak segera dibenahi, generasi muda NTT akan kesulitan bersaing di era digital,” ujar Melki.
Dalam kesempatan yang sama, Melki juga mendorong 385 wisudawan dan wisudawati IAKN Kupang agar tidak berhenti pada gelar akademik semata, tetapi menjadi agen perubahan dan pembawa nilai-nilai kejujuran, integritas, serta kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Perjalanan sejati baru dimulai saat anda meninggalkan kampus. Dunia menantikan kontribusi, kejujuran, dan integritas moral,” ujarnya.
Melki menegaskan Pemerintah Provinsi NTT siap berkolaborasi dengan IAKN Kupang untuk memperkuat pembangunan manusia yang cerdas, berkarakter, dan berlandaskan iman.
Acara wisuda turut dihadiri Anggota DPD RI Abraham Paul Liyanto, perwakilan Forkopimda NTT, tokoh agama, orang tua/wali wisudawan, serta insan pers.(sj)















