Kupang, NTTPedia.id,- Korban aplikasi investasi bodong VIR Indonesia terus mencuat. Informasi yang dihimpun NTTPedia.id, menyebutkan jumlah korban di Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga mencapai 14 ribu orang. Investasi yang mengklaim bergerak pada bisnis daur ulang sampah itu kini dituding sebagai skema penipuan yang merugikan ribuan warga dengan nilai kerugian hingga miliaran rupiah.
Salah satu korban berinisial TS, mengaku kehilangan uang sebesar Rp26 juta setelah tergiur iming-iming bonus harian dan komisi besar dari aplikasi tersebut. TS menuturkan bahwa ia mulai curiga ketika pencairan keuntungan mulai tersendat dan pihak aplikasi terus menekan anggota untuk membayar pajak sebelum bisa menarik dana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Awalnya lancar, setiap hari ada bonus masuk. Tapi setelah dana di aplikasi sudah banyak, mereka bilang harus bayar pajak dulu. Saya tidak mau bayar pajak dan uang tetap tidak bisa dicairkan. Total saya hilang Rp26 juta,” ungkap TS kepada NTTPedia.id, Sabtu, 15/11/2025.
Menurut TS, tekanan dari admin grup VIR semakin kuat ketika banyak anggota mulai mengeluh. Beberapa anggota bahkan mengaku diancam akunnya akan disuspend jika tidak membayar pajak tambahan.
” Ternyata yang bayar pajak juga pada akhirnya komisi bersama modal tetap tidak kembali. Saya sudah tidak percaya lagi ketika mereka persoalkan pajak, ” ujarnya.
TS menyatakan ia dan banyak korban lainny ikut dalam grup WhatsApp berisi anggota yang berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan. Grup whatsapp VIR di NTT tak hanya satu saja tetapi sangat banyak dan dikendalikan oleh masing-masing ketua kelas yang merekrut anggota.
TS mewakili para korban mendesak pemerintah daerah aparat penegak hukum, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk segera turun tangan mengusut dugaan penipuan berkedok aplikasi investasi tersebut.
Sementara itu LH yang juga satu korban mengaku tidak peduli lagi dengan aplikasi VIR Indonesia. LH sesudah membayar pajak komisinya tetap tidak cair. Namun LH tidak berkecil hati karena Ia telah meraup untung jutaan rupiah.
” Saya memang tidak rugi bos. Saya bermain pakai otak bukan napsu, saya tidak pernah melakukan upgrade ke level apapun sejak mendaftar. Begitu komisi sudah mencapai ambang untung penarikan, saya tarik komisi ke rekening, “ujarnya.
Sementara itu, NTTPedia.id terus melakukan penelusuran untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak pengelola VIR Indonesia di NTT. Hingga berita ini diturunkan, sosok Erwin yang diduga menjadi dalang tidak merespon pesan teks dan panggilan telepon. Pesan whatsapp yang dikirimkan sudah centang dua namun tidak dibalas oleh Erwin.(AP)
Catatan Redaksi
Jumlah 14 ribu warga NTT yang menjadi korban investasi bodong VIR Indonesia masih sebatas klaim. Angka itu masih terus dikonfirmasi ke Erwin yang menjadi Leader VIR Indonesia di NTT. Ikuti terus update berita dari NTTPedia.id, Berita dan Ensiklopedia Seputar Nusa Tenggara Timur.















