Kupang, NTTPedia.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT bersama Pemerintah Provinsi NTT dan ISEI Kota Kupang bersinergi menyelenggarakan kegiatan Flobamorata Business and Economic Forum 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan pertama kali di Provinsi NTT ini bertujuan merumuskan langkah-langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta menjaga stabilitas inflasi di Provinsi NTT.
“Capaian Provinsi NTT pada tahun 2025 sudah sangat baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang melebihi tahun-tahun sebelumnya serta stabilitas inflasi tetap terjaga dalam sasaran. Namun, kita harus terus berupaya merumuskan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTT,” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Adidoyo Prakoso.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT dapat didorong melalui pemanfaatan berbagai komoditas unggulan seperti, garam, rumput laut dan daging sapi, yang dapat didorong untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT.
Gubernur NTT Melki Laka Lena menambahkan, semua stakeholder perlu perkuat hilirisasi produk unggulan yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi melalui program One Village One Product (OVOP), One Community One Product (OCOP), dan One School One Product (OSOP).
“Apabila nilai tambah produk sudah ditingkatkan melalui hilirisasi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan peningkatan skala usaha dari produk-produk tersebut utamanya melalui pembiayaan,” ujarnya saat membuka kegiatan Flobamorata Business and Economic Forum 2025.
Narasumber dari Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Septian Hario Seto menyatakan, pembiayaan dan investasi berperan penting meningkatkan kapasitas usaha di Provinsi NTT sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Septian Hario Seto juga menyampaikan kebijakan pemerintah pusat dalam memperkuat iklim investasi di daerah melalui pemberian insentif dan penyederhanaan perizinan berinvestasi.
Narasumber lain Alexander Lubis dari Departemen Kebijakan Makroprudensial menyampaikan kebijakan Bank Indonesia dalam mendukung pembiayaan oleh perbankan, salah satunya melalui pemberian insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) kepada sektor prioritas.
Selanjutnya, akademisi Zaafri Ananto Husodo menyampaikan upaya-upaya yang dapat dilaksanakan dalam optimalisasi pembiayaan kepada pelaku usaha khususnya UMKM untuk dapat meningkatkan skala usaha dalam mendukung perekonomian di daerah.
Kegiatan Flobamorata Business and Economic Forum 2025 ditutup dengan presentasi kajian yang telah disusun oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Kota Kupang berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT.
Kajian mengulas penguatan nilai tambah komoditas garam di Kabupaten Kupang, analisis pemanfaatan dan kesiapan infrastruktur pendukung Bendungan Temef, serta optimalisasi rantai pasok ayam pedaging di Kota Kupang.















