Kefamenanu, NTTPedia.id,- Nutrition International dan Save the Children bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Yayasan Masyarakat Tangguh Sejahtera (Marungga Foundation), melalui Program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA), hari ini (01/10) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Manajemen Rantai Pasok Komoditas Gizi, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Penguatan Kapasitas Tingkat Kabupaten, tentang pengelolaan rantai pasok komoditas gizi antara lain suplemen TTD ibu hamil dan remaja putri, kapsul Vitamin A, Oralit dan zink, tablet kalsium. BISA merupakan proyek terpadu gizi spesifik dan gizi sensitif. Proyek ini didanai oleh Pemerintah Kanada, Pemerintah Australia melalui DFAT, dan the Power of Nutrition, untuk mendukung program nasional pemerintah untuk penurunan stunting.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal -1 – -2 Oktober 2021 bertempat di Hotel Victory Kefamenanu ini diperuntukkan bagi pegawai Dinas Kesehatan dan pegawai Puskesmas dari Kabupaten TTU. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan rantai pasok komoditas gizi, seperti suplemen Tablet Tambah Darah (TTD) yang berisi zat besi dan asam folat untuk ibu hamil dan remaja putri; kapsul Vitamin A, Oralit dan zink, serta tablet kalsium di masing-masing unit layanan kesehatan.
Peserta yang terlibat secara luring dalam kegiatan ini berjumlah 43 orang, terdiri dari 33 pegawai Puskesmas, 11 orang pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, dan dua orang koordinator provinsi dan kabupaten dari Nutrition International. Adapun peserta yang terlibat secara daring sebanyak lima orang dari Nutrition International. Setelah kegiatan ini peserta akan menyusun rencana tindak lanjut untuk diimplementasikan di wilayah masing-masing.
Deputy of Chief Party Proyek BISA, Donatus Klaudius Marut dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program BISA ini dirancang bersama antara Nutrition International, Save the Children, Beppenas, dan Kementerian Kesehatan untuk mendukung program nasional penurunan stunting. Ada pun fokus dari Program BISA ini adalah penguatan sisi pelayanan kesehatan dan gizi, dan pemberdayaan masyarakat dengan mempromosikan perubahan perilaku berkaitan dengan asupan gizi. Marut juga memberikan apresiasi bagi Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, dimana dari empat kabupaten dampingan Nutrition International Kabupaten TTU merupakan kabupaten yang memiliki poin tertinggi dalam mengendalikan ketersediaan stok komoditas gizi di puskesmas dan berharap agar Kabupaten TTU bisa menurunkan pravalensi stunting melebihi target nasional yaitu 14% pada tahun 2024.
Lebih lanjut Marut menjelaskan, manajemen rantai pasok komoditas gizi merupakan tulang punggung dalam pencegahan stunting, dimana setiap layanan kesehatan harus memastikan ketersediaan produk gizi sehingga kebutuhan gizi masyarakat tetap terpenuhi. Komoditas gizi sangat penting bagi tubuh manusia misalnya Tablet Tambah Darah (TTD) menjadi kunci utama kesehatan ibu hamil dan remaja putri sehingga dapat mencegah stunting dan kematian ibu dan anak, Oralit dan zink juga sangat baik untuk mencegah diare dimana saat terjadi diare tubuh banyak kehilangan zink, karena itu, pemberian zink berguna membantu pemulihan serta meningkatkan kesehatan anak. Produk gizi lain yang tidak kalah penting adalah Vitamin A dan iodium, dimana manfaat Vitamin A tidak saja untuk kesehatan mata, melainkan juga membantu pertumbuhan dan iodium beperan dalam perkembangan saraf otak pada anak.