Jakarta, NTTPedia.id,- Perusahaan BUMN terus bertransformasi untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, BRI Group telah menetapkan langkah penguatan yang ditempuh dalam Transformasi BRIvolution 2.0. Transformasi tersebut merupakan strategic response dari kondisi pandemi, sehingga rencana jangka panjang yang dituangkan pada BRIvolution 1.0 telah disesuaikan dengan situasi pasar terkini.
Pada Transformasi BRI, BRIvolution 2.0, BRI Group menetapkan visi The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion di tahun 2025. Bank dengan jaringan terluas di Indonesia ini sekaligus mempertegas komitmen untuk mempertajam fokus menumbuhkembangkan sektor UMKM dengan sinergi bersama anak usaha atau secara BRI Group.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso yang menjelaskan bahwa pihaknya memiliki sumber pertumbuhan bisnis baru yang berkelanjutan. Oleh karenanya, BRI akan terus konsisten melakukan perluasan fungsi anak usaha.
Perluasan fungsi anak perusahaan dalam BRI Group tersebut dilakukan untuk diversifikasi income, spreading risk, dan memperkuat customer base BRI. BRI Group harus menjangkau masyarakat sebanyak mungkin, kemudian dengan proses bisnis yang kita digitalisasikan, biayanya bisa menjadi seefisien mungkin, kata Sunarso dalam wawancara belum lama ini.
Dalam hal membentuk sumber pertumbuhan baru, pihaknya memberi contoh pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merupakan wujud komitmen BRI untuk go smaller. Sejak resmi terbentuk setahun lalu, Holding UMi setidaknya telah melayani kebutuhan 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan mencapai sebesar Rp183,9 triliun per Agustus 2022.
Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi. Bentuk integrasi layanan lainnya dapat tercermin dari PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121. Adapun nasabah tabungan baru UMi telah mencapai 6,85 juta nasabah atau melampaui target awal sebanyak 3,3 juta nasabah pada 2022.
Strategi pertumbuhan BRI ada dua, yang pertama mengikuti nasabah yang ada (existing) di BRI tapi dibantu untuk naik kelas, yang kedua adalah BRI harus mampu menjangkau yang lebih kecil lagi atau go smaller jadi karena kita punya strategi pertumbuhan ke atas mengikuti naik kelas nasabah yang ada, kebawah kita cari sumber pertumbuhan baru atau nasabah baru, maka go smaller, dari situlah kita membuat konsep membentuk holding ultra mikro bersama PNM dan Pegadaian, tambahnya.