Atambua, NTTPedia.id,- Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr, meminta masyarakat kabupaten Belu dan Malaka untuk menjaga suasana keamanan dan ketertiban masyarakat jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah (PHP Kada). Untuk itu Uskup Dominikus meminta semua pihak untuk menghindari berita-berita hoax dan berita yang tidak terkonfirmasi yang beredar disosial media maupun dalam kehidupan sehari-hari.
“Selamat siang, selamat berjumpa, salam sehat sejahtera saudara-saudaraku umat beriman warga masyarakat kabupaten Belu dan Malaka yang terkasih. Kita bersyukur kepada Tuhan karena sejak tanggal 9 Desember tahun 2020 yang lalu, Kita telah melaksanakan pesta demokrasi. mengadakan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati untuk Kabupaten Belu dan kabupaten Malaka. hasil-hasilnya kita telah ketahui. proses selanjutnya ada di Mahkamah konstitusi di Jakarta,” kata Uskup Dominikus kepada wartawan di istana keuskupan Atambua, Jumat, 12/03/2021.
Uskup Dominikus menjelaskan beberapa waktu akan ada pengumuman dari hasil-hasil penyelenggaraan Pilbup di kabupaten belu dan Malaka yang telah dilewati. sebelum pengumuman resmi oleh Mahkamah Konstitusi, Uskup Dominikus memberi himbauan kepada masyarakat kabupaten Belu dan Malaka.
” Perkenankan saya menyampaikan himbauan berikut ini. yang pertama marilah kita menghindarkan diri dari pengaruh berita-berita hoax, berita-berita yang tidak berdasar yang tidak terkonfirmasi di media sosial yang bersifat memprovokasi. kedua, janganlah kita gampang terprovokasi oleh berbagai pihak yang memprovokasi kita untuk masuk dalam suasana kekacauan, kerawanan bahkan konflik sehingga masyarakat menjadi kacau balau,” kata Uskup Dominikus.
Uskup Dominikus mengajak semua pihak jangan terprovokasi dengan isu-isu yang mengatasnamakan suku, agama dan ras karena semua masyarakat adalah orang-orang beriman yang dipersatukan dalam naungan negara kesatuan republik indonesia.
” Mari kita jaga bersama supaya masyarakat kita tetap damai sejahterah, tetap aman, tetap nyaman untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari dengan baik. yang ketiga, janganlah kita terprovokasi oleh isu-isu yang mengatasnamakan suku, agama, ras dan kepercayaan yang tidak perlu. kita semua adalah orang-orang beriman yang dipersatukan dibawah naungan bangsa dan negara republik indonesia tercinta,” kata Uskup Dominikus.