Kredit Mikro Tumbuh 17 Persen, BRI Raih Laba Rp 12,54 triliun

- Jurnalis

Jumat, 6 Agustus 2021 - 11:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, NTTPedia.id,– PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu mempertahankan kinerja positif yang berkelanjutan di tengah pandemi yang masih berlangsung. Sampai dengan akhir kuartal II 2021, BRI mampu mencatatkan laba sebesar Rp.12,54 triliun atau tumbuh double digit sebesar 22,93 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dalam pemaparan kinerja yang dilakukan secara virtual di Jakarta (06/08), Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan faktor utama pendorong kinerja BRI yakni pertumbuhan kredit yang tumbuh positif dan diatas rata rata industri perbankan nasional. Hingga akhir Juni 2021, penyaluran kredit BRI secara konsolidasian sebesar Rp. 929,40 triliun, tumbuh positif dibandingkan dengan penyaluran kredit BRI pada akhir kuartal II 2020 sebesar Rp 922,97 triliun.

Sunarso menambahkan bahwa apabila dirinci lebih lanjut, kredit mikro BRI tercatat sebesar Rp.366,56 triliun atau tumbuh 17 persen yoy. Hal ini memperkuat komitmen BRI untuk fokus dalam pengembangan bisnis mikro dengan komposisi kredit mikro mencapai 39,44 persen dari total penyaluran kredit BRI. “Hal ini on the track menuju komposisi kredit mikro minimal 45 persen di tahun 2025,” imbuh Sunarso.

Pencapaian ini membuat proporsi kredit UMKM BRI merangkak naik menjadi 80,62 persen dibanding 78,58 persen pada periode yang sama tahun lalu.

“Selain kredit mikro, kredit konsumer BRI juga tercatat tumbuh positif sebesar 3,54 persen menjadi sebesar Rp 145,94 triliun pada akhir kuartal II 2021,” ungkapnya.

Perseroan pun mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) dengan baik. Tercatat NPL BRI pada akhir kuartal II tahun 2021 sebesar 3,30 persen dengan NPL Coverage mencapai 254,84 persen. Keberhasilan BRI menjaga NPL ini tak lepas dari kian landainya tren restrukturisasi kredit terdampak COVID, dimana hingga akhir Juni 2021 tercatat outstanding kredit restrukturisasi akibat Covid sebesar Rp 175,16 triliun atau telah turun sebesar Rp 56,3 triliun dari total akumulasi kredit restrukturisasi.

Dari sisi liabilities, BRI mampu mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 2,23 persen yoy, atau tercatat sebesar Rp. 1.096,45 triliun pada akhir Juni 2021. Dana murah (CASA) masih mendominasi struktur pendanaan BRI, dimana tercatat sebesar 59,56 persen atau tumbuh signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55,81 persen.
“Keberhasilan BRI dalam meningkatkan proporsi CASA membuat biaya dana (COF/Cost of Fund) menjadi turun, dari semula 3,54 persen pada akhir kuartal II 2020 menjadi 2,18 persen pada akhir kuartal II 2021,” imbuh Sunarso.

Baca Juga :  Terobosan Brilian Bank NTT Siapkan CMS Untuk Pemda Permudah Tata Kelola Keuangan Daerah

Pertumbuhan kredit yang positif disertai dengan membaiknya kinerja COF membuat pendapatan bunga bersih (net interest income) BRI tumbuh dengan baik. Kinerja BRI yang prudent juga tercermin dari rasio LDR maupun CAR yang berada pada angka ideal. LDR BRI di akhir Juni 2021 tercatat sebesar 84,77 persen, sementara itu CAR BRI di periode yang sama tercatat sebesar 19,98 persen.

“Perseroan optimistis mampu menjaga pertumbuhan yang kuat dan sustainable di masa mendatang dengan tetap berhati-hati dalam mengelola dampak pandemi, salah satunya dengan disiplin membentuk pencadangan yang memadai. Dengan fundamental kinerja yang kuat serta diiringi kondisi ekonomi yang kian membaik, BRI meyakini saat ini kita sudah menapaki awal kebangkitan ekonomi nasional,” pungkas Sunarso.(Fdz)

Berita Terkait

Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT
Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste
Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional
Tokoh Muda Diaspora NTT di Jakarta Dukung Rencana Pergub Jam Belajar di NTT : Dekati Kaum Muda dengan Buk
Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak
Gagasan Jam Belajar Melki, Guru Besar Undana: Ide Bagus Tapi Belum Sentuh Akar Masalah Pendidikan
Gagasan Jam Belajar Gubernur Melki Laka Lena Kelanjutan Semangat Gong Belajar Era Frans Lebu Raya
Melki Laka Lena Hidupkan Kembali Program Gong Belajar, Atur Jam Belajar Anak Sekolah Dirumah 

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT

Selasa, 21 Oktober 2025 - 19:46 WIB

Melki Laka Lena Dorong Kawasan Ekonomi Khusus di Perbatasan RI–Timor Leste

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:47 WIB

Jembatan Palmerah dan Pembangkit Listrik Arus Laut Didorong Jadi Proyek Strategis Nasional

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:28 WIB

Tokoh Muda Diaspora NTT di Jakarta Dukung Rencana Pergub Jam Belajar di NTT : Dekati Kaum Muda dengan Buk

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:58 WIB

Orang Tua Murid di NTT Dukung Jam Belajar di Rumah Untuk Kurangi Kecanduan Gadget, Perkuat Literasi Anak

Berita Terbaru