Kupang, NTTPedia.id,- Polres Kupang Kota terus melakukan vaksin bagi anak, Lansia dan warga masyarakat Kota Kupang. Setiap hari, vaksinator Polres Kupang Kota melakukan vaksin di lokasi berbeda di Kota Kupang. Saat ini sasaran utama dilakukan vaksin di sekolah-sekolah.
Kamis (17/2/2022), vaksin dilakukan di SMPN 4 di Kelurahan Airnona, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang dipimpin langsung Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, SIK didampingi Kepala sekolah SMPN 4 Kota Kupang, Susi Apriyanti, SPd.
Vaksin awalnya menargetkan 150 anak di SMPN 4 Kota Kupang, namun dalam pelaksanaannya vaksin tidak hanya melayani anak sekolah tetapi juga bagi warga sekitar maupun yang berminat baik dosis 1 maupun dosis 2.
“Sasaran awal bagi siswa di SMPN 4 Kota Kupang sebanyak 150 orang tetapi bertambah karena ada juga warga masyarakat dan keluarga dari guru di sekolah untuk ikut vaksin dan kita tetap layani,” ujar Kapolres Kupang Kota disela-sela pelaksanaan vaksin ini.
PIhaknya berupaya menggenjot pelaksanaan vaksin dosis 1 dan 2 serta mulai melakukan vaksin dosis 3. Polisi pun tidak bergerak sendiri namun didukung Pemkot Kupang dan TNI serta stakeholder lainnya seperti Dinas kesehatan guna meningkatkan pelayanan vaksin bagi semua kalangan.
Kapolres Kupang Kota menargetkan pada awal bulan Maret 2022 ini, pelayanan vaksin dosis I bisa mencapai 100 persen. Ia optimis target itu akan tercapai karena hingga saat ini capaian vaksin dosis I di Kota Kupang sudah mencapai 98,91 persen, dosis II mencapai 73,13 persen dan dosis III sebanyak 3,47 persen.
“Kita target pada awal Maret nanti, dosis 1 sudah bisa 100 persen. Kita terus kejar dan target ini pasti tercapai,” tandas Kapolres Kupang Kota.
Kapolres memaparkan kalau capaian vaksin di Kota Kupang dosis 1 sebesar 98,91 persen, dosis 2 sudah 73,13 persen sementara dosis 3 sebanyak 3,47 persen.
Untuk klasifikasi penerima, kelompok Lansia dosis 1 sebanyak 67,89 persen, dosis II sebesar 56,96 persen. Untuk remaja, dosis I sudah mencapai 112 persen dan dosis II sebanyak 89 persen. Kelompok anak-anak dosis 1 sebanyak 68,90 persen, dosis 2 sebanyak 25,39 persen.
“Kita terus kejar target pelayanan vaksin bagi pelajar usia 6-12 tahun agar tercapai 100 persen. Vaksin juga kita percepat untuk anak, remaja dan Lansia, tegas Kapolres Kupang Kota.
Terkait virus varian baru dan ditemukan dua orang positif omicron di Kota Kupang, Kapolres Kupang Kota menegaskan kalau pihaknya berupaya membangun kerjasama dengan Pemkot Kupang serta TNI untuk menjaga kewaspadaan masyarakat dan memperketat protokol kesehatan.
Polisi juga gencar melakukan patroli dan kampanye serta sosialisasi penggunaan masker dan penerapan protokol kesehatan. “Kami mohon maaf pada masyarakat apabila ada aktivitas yang terganggu saat kami patroli karena ini kami lakukan demi menjaga dan mengantisipasi penyebaran virus covid 19,” tandasnya.
Diakui nya kalau saat ini ada penambahan kasus covid 19 yang cukup lumayan. “Kemarin konfirmasi positif 94 orang, dibanding dua hari lalu 75 orang jadi ada peningkatan cukup signifikan,” jelas Kapolres Kupang Kota.
Soal kesiapan rumah sakit maupun lokasi isolasi terpusat juga disiapkan oleh Pemkot Kupang dan pihak Polres Kupang Kota.
Sekolah apresiasi polisi
Kepala sekolah SMPN 4 Kota Kupang, Susi Apriyanti, SPd mengapresiasi terobosan dan langkah yang dilakukan pihak Polres Kupang Kota dengan melakukan vaksin di sekolah-sekolah.
Ia mengakui saat pelaksanaan vaksin dosis I bagi siswa di sekolahnya, ia harus berkoordinasi dengan empat Puskesmas yakni Puskesmas OEbobo, Bakunase, Pasir Panjang dan Sikumana.
“Saya harus menghubungi sendiri dan meminta bantuan dari 4 Puskesmas untuk melayani 73 guru dan 800 siswa kami,” tandasnya.
Ia berterima kasih dalam pelaksanaan vaksin dosis II ini, ia terbantu karena vaksinator Polres Kupang Kota melayani langsung di sekolahnya.
Kepala sekolah juga mengakui kalau peserta vaksin kali ini adalah sebagian kecil siswanya yang belum terakomodir saat vaksin dosis I karena belum cukup umur.
“Siswa 150 yang ikut vaksin saat ini adalah mereka yang sebagian kecil dari siswa kami dan belum terakomodir karena saat itu belum cukup umur,” ujarnya.
Hingga saat ini, sudah 800 siswa sudah divaksin. “waktu usia dibawah 12 tahun tidak bisa divaksin sehingga karena ada upaya percepatan maka sisa dari yang lalu ikut vaksin saat ini. dengan demikian siswa kami sudah 100 persen ikut vaksin. guru juga sudah 100 persen ikut vaksin,’ tambahnya.
Ditegaskan pula dalam aturan SKB 4 menteri tidak diatur bahwa siswa dilarang ikut tatap muka apabila belum divaksin “Aturan itu tidak ada,” tegasnya. Tapi guru apabila belum divaksin tidak boleh mengajar dengan alasan apapun tidak boleh mengajar. “Sehingga kalau mereka (guru) tidak divaksin maka otomatis tidak bisa mengajar dan tidak dapat sertifikasi.
Alasan-alasan yang dulu nya katanya sakit sehingga tidak divaksin dengan sendiri nya guru mau divaksin sehingga sertifikasi tidak hilang. Saya tidak izinkan guru mengajar jika tidak divaksin,” tegas kepala sekolah.
Dengan demikian seluruh siswa, guru, pegawai dan staf di SMPN 4 sudah mengikuti vaksin tahap I dan tahap II. Ia juga mengapresiasi kepada polisi serta dukungan dari banyak pihak sehingga kegiatan vaksin bisa maksimal.
“Awalnya saya inisiatif sekolah untuk hubungi puskesmas, waktu itu ada 4 puskesmas yakni Oebobo, Bakunase, Pasir Panjang, SIkumana tetapi dengan bantuan pihak kepolisian maka sangat luar biasa dan kami beri apresiasi,” tandasnya.
Selain kegiatan vaksin, pihak sekolah pun memperketat protokol kesehatan karena saat ini proses pembelajaran dibatasi 50 persen setelah satu bulan dilakukan kegiatan tatap muka 100 persen. “Awalnya sudah sebulan kami gelar tatap muka 100 persen tapi sekarang harus kembali ke 50 persen maka prokes harus ketat,” ujarnya.
Kepala sekolah juga membentuk tim covid yang tiap saat dan tiap 15 menit keliling memeriksa masker. Kepala sekolah pun sangat ketat dengan guru dan pegawai terutama yang tidak hadir agar menginformasikan sehingga dalam kondisi apapun kelas tidak boleh kosong.(Nitano)
Discussion about this post