Kupang, NTTPedia.id,- Tindakan nyata dari PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) membangun kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT serta Pemkab/Pemkot di NTT guna menurunkan angka stunting dengan cara memberi makanan tambahan untuk 6.000 bayi bawah dua tahun (Baduta) di seluruh NTT, diapresiasi oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Apresiasi ini datang dari orang nomor satu di Provinsi NTT itu, saat memberi sambutan seusai kebaktian syukur panen dan panen perdana kebun bawang merah Gereja GMIT Aku Ada Batun, Desa Batulesa Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.
“Stunting ini tidak datang dari mana-mana melainkan datang dari kita sendiri. Karena itu saya harapkan semua kita untuk ikut berperan aktif. Ketika saya menjadi gubernur, stunting kita 42 persen. Saya baru dapat laporan, sekarang sudah berada pada angka 22 persen,”tegas mantan ketua Fraksi Partai Nasdem itu sembari berharap agar seluruh oasangan usia subur mengkonsumsi kelor sehingga memiliki kadar Hb (Hemoglobin) yang mencukupi.
“Kepada pasangan harus makan kelor. Khusus ibu-ibu agar hemoglobinnya baik. Kalau Hb tidak cukup maka keluar anaknya stunting. Saya ingin sebelum saya turun nanti, sudah ada pada angka 10 persen,”ujar Gubernur Laiskodat.
Diakui bahwa untuk turun ke angka 10 bukan kerja bisa, melainkan kerja besar. Dia menyebut kabupaten yang msih hatus didorong, yakni TTS, Kabupaten Kupang dan beberapa kabupaten lain karena mereka menghasilkan angka sunting yang tak sedikit.
Menutup sambutannya, Gubernur VBL menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Bank NTT yang sudah berpartisipasi memberi makanan tambahan bagi anak-anak dibawah dua tahun usianya (Baduta).
“Terimakasih kepada Bank NTT dan ini diharapkan terus menerus dan tidak satu hari saja. Agar didampingi terus, diberi edukasi sampai anaknya jadi, dan bisa berdiri. Beri makanan tambahan dari sekelilingnya yang menjadi kekuatan pangan lokal yang juga tak kalah dari pangan lainnya,”tegas VBL.