BRI Raih Penghargaan di Kehati ESG Award 2025, Bukti Nyata Komitmen Keuangan Berkelanjutan

- Jurnalis

Rabu, 27 Agustus 2025 - 13:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta ,NTTPedia.id– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pelaku utama dalam pembiayaan berkelanjutan di sektor keuangan nasional. Komitmen jangka panjang BRI terhadap prinsip sustainability mendapat pengakuan dalam KEHATI ESG Award 2025. Pada ajang yang diselenggarakan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), BRI dinobatkan sebagai pemenang pada Sektor Debt & Project Financing pada kategori Issuer/Borrower.Apresiasi tersebut diberikan kepada institusi keuangan yang dinilai konsisten membangun struktur pendanaan berbasis sustainability dan mendorong dampak nyata terhadap pembangunan berkelanjutan. Hingga akhir Triwulan II 2025, total dana wholesale yang dihimpun BRI melalui instrumen pembiayaan berbasis ESG mencapai Rp73,45 triliun, setara dengan 65,65% dari keseluruhan pendanaan wholesale. Portofolio tersebut mencakup Sustainability Bond, tiga tahap Green Bond, Inclusivity-based Securites, Repo ESG, Sustainability Linked Loan, Social Loan, serta Social Bond.Dalam menerbitkan bond berbasis keberlanjutan, BRI mengacu pada standar-standar yang berlaku, diantaranya POJK No. 60 tahun 2017 terkait Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond) yang diperbarui melalui POJK No. 18 tahun 2023 terkait Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan. Tidak hanya mengacu pada regulasi nasional, BRI juga berpedoman pada guidelines penerbitan instrumen bond yang dikeluarkan International Capital Market Association (ICMA). Dengan mengacu pada ketentuan dan standar yang berlaku, BRI memastikan bahwa penerbitan obligasi dilakukan dengan transparan dan akuntabel, mulai dari pemilihan proyek yang didanai, pengelolaan hasil dana, hingga pelaporan dampak yang terukur.
Setiap tahunnya, BRI menerbitkan impact report berisikan alokasi hasil penerbitan Green Bond melalui Laporan Keberlanjutan. Pendanaan yang berhasil dihimpun BRI melalui Green Bond, disalurkan ke sektor KUBL (Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan) yakni energi baru terbarukan serta pengelolaan sumber daya hayati dan lahan berkelanjutan. Selain itu, penyaluran juga dilakukan melalui sektor sosial yang bertujuan untuk penciptaan lapangan kerja dan mendorong pemberdayaan ekonomi.

Baca Juga :  Hadapi Tantangan Global, Ilmuwan dan Pengambil Kebijakan Berkolaborasi di Konferensi IRSA 2024

Berdasarkan impact report tahun 2024, pembiayaan proyek energi baru terbarukan yang didukung BRI memiliki potensi menghasilkan 5,6 juta MWh energi terbarukan per tahun dan menghindarkan emisi gas rumah kaca hingga 3,9 juta ton CO₂e per tahun. Dari sisi sosial, penyaluran alokasi Green Bond diestimasikan telah menciptakan lebih dari 21.500 lapangan pekerjaan baru di segmen UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Di tahun 2025, BRI kembali menerbitkan instrumen berkelanjutan yakni Social Bond senilai Rp5 triliun. Kerangka social bond BRI menetapkan 6 (enam) kategori proyek yang memenuhi syarat untuk dapat dibiayai, diantaranya Infrastruktur Dasar yang Terjangkau, Akses ke Layanan Esensial, Perumahan Terjangkau, Penciptaan Lapangan Kerja, Ketahanan Pangan dan Sistem Pangan Berkelanjutan, Kemajuan Sosial-Ekonomi. Alokasi dari Social Bond akan disalurkan melalui pembiayaan kepada segmen UMKM.

Inisiatif-inisiatif penghimpunan dana berbasis sustainability yang dijalankan BRI juga bertujuan untuk berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada Tujuan No. 7 – Energi Bersih dan Terjangkau, Tujuan No. 13 – Penanganan Perubahan Iklim, serta Tujuan No. 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Direktur Human Capital & Compliance BRI A. Solichin Lutfiyanto mengungkapkan bahwa penghargaan ini mencerminkan pengakuan atas konsistensi BRI dalam mengintegrasikan prinsip sustainability ke dalam praktik bisnis yang berdampak nyata bagi ekonomi, lingkungan, dan masyarakat. Ia menekankan bahwa keberlanjutan dijalankan bukan sebagai kewajiban, melainkan bagian integral dari pengambilan keputusan strategis di seluruh lini bisnis dan operasional Perseroan.

“Penghargaan ini menegaskan peran BRI dalam mendorong praktik pembiayaan berkelanjutan di Indonesia. ESG tidak kami pandang sebagai kewajiban, melainkan sebagai kerangka transformasi untuk memperkuat ketahanan model bisnis dan meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan nasional. Kami percaya bahwa hanya institusi yang mampu menempatkan keberlanjutan sebagai keunggulan strategis yang akan tetap relevan dalam dinamika industri keuangan global,” ungkapnya.

Dalam Indeks SRI-KEHATI, BRI masuk dalam jajaran ESG Quality 45 dan ESG Sector Leaders, yang menegaskan konsistensi perseroan dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan di setiap strategi bisnis. Capaian tersebut mengukuhkan peran strategis BRI sebagai penggerak pertumbuhan inklusif yang selaras dengan upaya menjaga keberlanjutan bagi generasi mendatang.***

Berita Terkait

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 
Prof. Apris Dorong RS Undana Kerja Sama dengan BPJS dan Maksimalkan BPU untuk Tingkatkan Pendapatan Non-Akademik
Dihadapan Menteri, Prof. Apris Adu Paparkan Strategi Transformasi Undana Dari Kampus ke Ekonomi Sosial 
Setelah Satu Dekade, Forum Melanesia Kembali Hidup di NTT Pada Era Gubernur Melki Laka Lena
BRI Pacu Legalitas dan Pembiayaan UMKM NTT, 1.200 Pelaku Usaha Hadiri Festival FKPUM di Kupang
Wali Kota Kupang Christian Widodo Jadi Keynote Speaker di Konferensi Kota Dunia 2025 di Shanghai
Prabowo-Gibran Diminta Pulihkan Kepercayaan Dunia Usaha lewat Regulasi yang Pasti
Prabowo Tidak Pandang Bulu Berantas Korupsi Selama Setahun Jadi Presiden

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 07:36 WIB

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Sabtu, 15 November 2025 - 20:12 WIB

Prof. Apris Dorong RS Undana Kerja Sama dengan BPJS dan Maksimalkan BPU untuk Tingkatkan Pendapatan Non-Akademik

Sabtu, 15 November 2025 - 20:01 WIB

Dihadapan Menteri, Prof. Apris Adu Paparkan Strategi Transformasi Undana Dari Kampus ke Ekonomi Sosial 

Rabu, 12 November 2025 - 09:46 WIB

Setelah Satu Dekade, Forum Melanesia Kembali Hidup di NTT Pada Era Gubernur Melki Laka Lena

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:31 WIB

BRI Pacu Legalitas dan Pembiayaan UMKM NTT, 1.200 Pelaku Usaha Hadiri Festival FKPUM di Kupang

Berita Terbaru

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT yang beralamat di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto :Internet

Hukrim

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Senin, 17 Nov 2025 - 07:36 WIB