Xanana Surati Prabowo Soal Insiden di Perbatasan RI–RDTL

- Jurnalis

Jumat, 29 Agustus 2025 - 20:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dili, NTTPedia.id – Perdana Menteri Timor-Leste, Kay Rala Xanana Gusmão, mengirim surat kepada Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, terkait insiden yang terjadi di perbatasan antara warga Timor-Leste dan Indonesia.

Insiden tersebut melibatkan warga daerah Administratif Khusus Oé-Cusse Ambeno Sub-Wilayah Oé-Silo Sub-Wilayah Bobometo, dengan warga Indonesia di Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

“Masalah ini sudah saya sampaikan kepada Presiden Republik José Ramos Horta. Saya juga telah menulis surat kepada Presiden Indonesia dan Duta Besar Indonesia untuk Timor-Leste,” kata Xanana usai bertemu Presiden Horta di Istana Kepresidenan Nicolau Lobato Aitarak, Dili, Jumat (29/8/2025).

Untuk mencegah kejadian serupa, Xanana menegaskan bahwa kedua negara akan membentuk tim bersama guna menyelidiki insiden tersebut. Ia juga mengakui telah menyurati Duta Besar Indonesia untuk Timor-Leste, agar menyelidiki insiden tersebut.

“Karena rakyat kami mengatakan mereka (Indonesia) salah, dan warga Indonesia juga mengatakan rakyat kami (Timor Leste) salah,” ujar Xanana seperti yang dikutip dari hatutan.com.

Selain membahas masalah perbatasan darat, Xanana juga melaporkan kepada Presiden Horta mengenai perundingan batas laut yang telah digelar bersama delegasi Indonesia pada 19–20 Agustus lalu.

“Indonesia datang dengan sikap terbuka untuk berdiskusi. Akan ada pertemuan lagi hingga akhir tahun termasuk di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga :  Sepanggung Dengan Bank Nasional, Bank NTT Raih Digital Banking Awards

Presiden Ramos Horta menambahkan, insiden di perbatasan ini harus diselesaikan melalui dialog. Ia mengaku langsung menghubungi Duta Besar Indonesia, Kementerian Luar Negeri Timor-Leste, serta pihak terkait lainnya begitu mendapat laporan.

Menurut Horta, masalah ini bukan melibatkan militer atau polisi kedua negara, tetapi murni kesalahpahaman warga akibat kurangnya koordinasi yang baik antar otoritas di perbatasan.

“Hubungan kedua negara tetap kuat. Masalah ini muncul karena kurangnya koordinasi di lapangan. Ini bukan masalah antara F-FDTL, PNTL dan TNI maupun Polri,” ujar Horta kepada wartawan di Bandara Internasional Lobato setelah kembali dari Jepang.

Berita Terkait

Gubernur NTT Ungkap Penyebab Listrik Padam di Daratan Timor
Simon Petrus Kamlasi Terus Mengabdi Untuk NTT, Bantu Gereja Portable di Stasi Santo Elias Riangduli Adonara
Kota Kupang Bakal Punya Fasilitas Latihan Otomotif Bertaraf Internasional
NTT Siap Jadi Pusat Suplai Energi Terbarukan Nasional untuk Wujudkan Asta Cita Prabowo–Gibran
Produksi Minyak Indonesia Melampaui Target, Akademisi NTT Nilai Sinyal Positif Bagi Fondasi Ekonomi Nasional
1.000 UMKM di NTT Dapat Fasilitas Legalitas dan Pembiayaan Dari Kementerian UMKM
Melki Dorong NTT Jadi Poros Baru Melanesia di Asia Pasifik
Jernihkan Persoalan Dengan Pendeta Nelson, Yusinta Nenobahan dan Kuasa Hukum Penuhi Undangan Sinode GMIT

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 18:43 WIB

Gubernur NTT Ungkap Penyebab Listrik Padam di Daratan Timor

Rabu, 5 November 2025 - 10:44 WIB

Simon Petrus Kamlasi Terus Mengabdi Untuk NTT, Bantu Gereja Portable di Stasi Santo Elias Riangduli Adonara

Selasa, 4 November 2025 - 09:36 WIB

Kota Kupang Bakal Punya Fasilitas Latihan Otomotif Bertaraf Internasional

Senin, 3 November 2025 - 20:05 WIB

NTT Siap Jadi Pusat Suplai Energi Terbarukan Nasional untuk Wujudkan Asta Cita Prabowo–Gibran

Senin, 3 November 2025 - 18:27 WIB

Produksi Minyak Indonesia Melampaui Target, Akademisi NTT Nilai Sinyal Positif Bagi Fondasi Ekonomi Nasional

Berita Terbaru