Tragedi Kemanusian Atas Prada Lucky, Tokoh Nasional Wiliam Yani Wea Minta Para Pelaku Dihukum Berat

- Jurnalis

Minggu, 10 Agustus 2025 - 07:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, NTTPedia. Id-, Pengungkapan kasus tewasnya Prada Lucky Cepril Saputra Namo, anggota TNI AD yang bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, NTT menjadi atensi semua pihak. Tokoh NTT asal Nagekeo, William Yani Wea, mendesak proses hukum yang transparan untuk keadilan dan kemanusiaan.

“Pelaku harus diusut tuntas. Pelaku mesti dihukum berat. Ini demi keadilan dan atas nama kemanusiaan,” tegas William kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (9/8/2025)

Menurut William, apa yang dialami Prada Lucky mencerminkan tindakan yang sadis dan tidak beradab yang terjadi di dalam asrama tentara. Hal ini tidak bisa ditolerir dari segi nilai kemanusiaan mana pun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Berhadapan dengan kasus seperti ini, akal sehat kita boleh bertanya; apa yang dilakukan komandan batalyon di Nagekeo sana? Apa saja kegiatannya? Bagaimana mungkin hal-hal keji seperti ini bisa lolos dari radar komandan dan para petinggi langsung Prada Lucky?,” tanya William.

Baca Juga :  Aktivis Taruna Merah Putih Respon Permintaan Jokowi Bangun Pusat Kreasi Pemuda di NTT

William kemudian lebih jauh mempertanyakan urgensi dan relevansi keberadaan batalyon di Nagekeo, terutama bagi masyarakat setempat. Pengalaman sadis yang menimpa Prada Lucky kiranya menjadi evaluasi penting bagi keberlanjutan batalyon di Nagekeo.

Menurut William, evaluasi ini perlu menjadi perhatian serius, karena mencerminkan tindakan tentara terhadap tentara, apalagi Prada Lucky adalah juga anak tentara. Hal ini tidak bisa dibayangkan oleh orang sipil seperti warga lokal di sekitar Batalyon.

William Yani Wea yang juga merupakan kandidat doktor di IPDN merasa pihatin dan terpukul ketika melihat video tentang jeritan seorang ayah ketika jenazah anaknya harus menunggu lama untuk di otopsi di Rumah Sakit Kupang . Jeritan yang penuh luka batin dari seorang ayah yang juga tentara ketika anaknya penuh penderitaan

Baca Juga :  Pangdam Udayana Tegaskan Proses Hukum Kasus Prada Lucky Berjalan Transparan

“Sebagai putera daerah asli Nagekeo, saya sedih, kecewa dan sangat memakhlumi kemarahan, perasaan spontan orang tua Prada Lucky. Itu sangat manusiawi sebagai orang tua,” ungkap William.

Sebagai informasi, Lucky diketahui baru dua bulan menjadi seorang tentara sebelum akhirnya diduga dianiaya para seniornya hingga meninggal dunia. Lukcy mulai mengikuti pendidikan di sekolah calon tamtama (Secatam) TNI AD di Singaraja, Bali sejak Bulan Februari 2025.

Pada akhir Mei 2025, korban pulang setelah dilantik menjadi anggota TNI AD.
Lucky kemudian ditempatkan di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) yang bermarkas di Kabupaten Nagekeo, NTT.

Ada dugaan sangat kuat Prada Lucky dianiaya seniornya di dalam asrama.

Prada Lucky meninggal pada Rabu (6/8) pukul 10.30 Wita setelah menjalani perawatan selama empat hari di Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo, Nagekeo.(AP)

Berita Terkait

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 
Prof. Apris Dorong RS Undana Kerja Sama dengan BPJS dan Maksimalkan BPU untuk Tingkatkan Pendapatan Non-Akademik
Dihadapan Menteri, Prof. Apris Adu Paparkan Strategi Transformasi Undana Dari Kampus ke Ekonomi Sosial 
Setelah Satu Dekade, Forum Melanesia Kembali Hidup di NTT Pada Era Gubernur Melki Laka Lena
BRI Pacu Legalitas dan Pembiayaan UMKM NTT, 1.200 Pelaku Usaha Hadiri Festival FKPUM di Kupang
Wali Kota Kupang Christian Widodo Jadi Keynote Speaker di Konferensi Kota Dunia 2025 di Shanghai
Prabowo-Gibran Diminta Pulihkan Kepercayaan Dunia Usaha lewat Regulasi yang Pasti
Prabowo Tidak Pandang Bulu Berantas Korupsi Selama Setahun Jadi Presiden

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 07:36 WIB

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Sabtu, 15 November 2025 - 20:12 WIB

Prof. Apris Dorong RS Undana Kerja Sama dengan BPJS dan Maksimalkan BPU untuk Tingkatkan Pendapatan Non-Akademik

Sabtu, 15 November 2025 - 20:01 WIB

Dihadapan Menteri, Prof. Apris Adu Paparkan Strategi Transformasi Undana Dari Kampus ke Ekonomi Sosial 

Rabu, 12 November 2025 - 09:46 WIB

Setelah Satu Dekade, Forum Melanesia Kembali Hidup di NTT Pada Era Gubernur Melki Laka Lena

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:31 WIB

BRI Pacu Legalitas dan Pembiayaan UMKM NTT, 1.200 Pelaku Usaha Hadiri Festival FKPUM di Kupang

Berita Terbaru

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT yang beralamat di Jalan Frans Seda, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto :Internet

Hukrim

Investasi Bodong Menggurita di NTT, OJK Ada Dimana? 

Senin, 17 Nov 2025 - 07:36 WIB