Sabu Raijua dan Tiga Kabupaten di NTT Jadi Sentra Pengembangan Garam oleh Gubernur Melki

- Jurnalis

Selasa, 7 Oktober 2025 - 20:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, NTTPedia.id,– Empat kabupaten di NTT menjadi fokus utama pengembangan garam oleh Pemerintah Provinsi NTT. Empat kabupaten itu adalah Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Kupang, Rote Ndao dan Kabupaten Timor Tengah Utara.

 

Fokus ini sebagai komitmen Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Lakalena untuk NTT sebagai produsen garam nasional dalam rangka rencana swasembada garam. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman pengembangan lahan dan industri garam dengan K-Utech Salt Technology Germany dan PT Garam bersama Gubernur NTT dan empat bupati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Empat bupati yang hadir adalah Bupati Kupang Yosef Lede, Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, Bupati Sabu Raijua Krisma Riwu Kore, dan Bupati TTU Falentinus Desalle Kebo.

Baca Juga :   Promosi Expo Bangkok, Dapur Kelor Dapat Permintaan Ekspor ke Cina dan Jepang

 

Pengembangan garam di NTT didukung penuh oleh Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Program ini masuk dalam proyek strategis nasional (PNS).

 

Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan, tonggak sejarah baru swasembada garam ini diharapkan mampu membawa dampak nyata bagi NTT. Pengembangan nilai tambah garam menjadi keharusan.

 

“Basisnya pada pengetahuan, teknologi, dan penelitian. Kita akan membangun Indonesia International Salt Institute untuk mendukung ini semua,” kata Pambudy saat membawakan keynote speech di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

 

Menurut Pambudy, gubernur NTT Melki Laka Lena sangat proaktif dan kooperatif untuk pengembangan industri garam. Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo untuk swasembada garam.

 

Optismisme juga datang dari Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, yang menyatakan, akhir 2027 Indonesia akan menghentikan impor garam. Di NTT, program pertama digarap di kabupaten Rote Ndao, dengan potensi lahan 13.000 hektare (ha).

Baca Juga :  Bank NTT Teken PKS Dengan Kemenkeu Tentang Pengelolaan Kas Negara

 

“Rote Ndao sangat potensial. Kita akan membangun pengembangan garam di sana dalam tiga tahap,” ujar Sakti.

 

Tahap pertama seluas 1.192,57 ha. Tahal kedua 9.541,10 ha. Tahap ketiga 3.135,13 ha.

 

Sakti mengungkapkan, KKP menargetkan tahun 2027, konsumsi garam 5,1 juta ton dengan kontribusi dari tambak dalam negeri 4 juta ton dan pabrik dalam negeri sekitar 1 juta ton.

 

“Pada gilirannya salah satu tujuannya adalah meningkatkan pendapatan pekerja dari warga setempat hingga 2,5 kali UMR,” imbuhnya.(AP)

Berita Terkait

Pelapor YNS, Natalia Rusli Pernah Jadi DPO Polri Kasus Penggelapan KSP Indosurya
Yusinta Nenobahan Klarifikasi Fitnah Keji Soal Proyek Kemenhan, Siap Ambil Langkah Hukum
BRI Resmi Angkat Dhanny Sebagai Corporate Secretary
Konsisten Berdayakan UMKM Antar BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial Katadata ESG Index Awards 2025
Hadirkan Solusi Keuangan Lengkap untuk Pelaku Usaha, BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Peduli Lingkungan
Porsi Transaksi Digital Capai 99,1% dari Total Transaksi, Nasabah Semakin Nyaman Gunakan Layanan Digital Banking BRI
Dari Hobi Jadi Bisnis, Usaha Kopi Lokal Ini Semakin Bertumbuh dan Naik Kelas berkat Pendampingan BRI

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 20:23 WIB

Sabu Raijua dan Tiga Kabupaten di NTT Jadi Sentra Pengembangan Garam oleh Gubernur Melki

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:27 WIB

Pelapor YNS, Natalia Rusli Pernah Jadi DPO Polri Kasus Penggelapan KSP Indosurya

Kamis, 2 Oktober 2025 - 11:42 WIB

Yusinta Nenobahan Klarifikasi Fitnah Keji Soal Proyek Kemenhan, Siap Ambil Langkah Hukum

Rabu, 1 Oktober 2025 - 11:40 WIB

BRI Resmi Angkat Dhanny Sebagai Corporate Secretary

Selasa, 30 September 2025 - 12:02 WIB

Konsisten Berdayakan UMKM Antar BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial Katadata ESG Index Awards 2025

Berita Terbaru