Lewoleba, NTTPedia.id,- Hari Ini umat Katolik sedunia merayakan misa Rabu Abu. Misa Rabu Abu ditandai dengan penandaan abu pada setiap dahi umat yang hadir dalam gedung gereja.
Namun tahun 2021 ini tradisi itu sudah tidak dilakukan lagi. Hal itu berkenaan dengan pandemi Covid-19. Di Paroki Santo Arnoldus Jansen, Waikomo, Kabupaten Lembata, Rabu, 17/02/2021, penerimaan abu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Umat yang menerima abu berdiri berjarak di pinggir jalan dan lorong- lorong supaya mengurangi kerumunan.
Di lingkungan Yohanes Pemandi, Paroki Waikomo, Frater Arnold membawa abu dan dengan berjalan kaki melewati lorong ke lorong di wilayah lingkungan Yohanes Pemandi.
Frater Arnold Bria mendatangi umat, kemudian mengurapi abu dengan membentuk tanda salib di kepala umat satu per satu.
Pastor paroki St. Arnoldus Jansen Waikomo, Pater Yosep Ola Sabhe SVD dalam renungannya lewat pengeras suara dari Gereja Paroki Waikomo mengatakan Rabu Abu menurut tradisi gereja Katolik bertanda hari pertama masa tobat untuk umat Katolik. Rabu abu sekaligus permulaan masa tobat 40 hari sebelum umat merayakan hari Raya Paskah.
Dalam ajaran Katolik, abu adalah tanda pertobatan. Rabu abu juga sekaligus mengingatkan umat Katolik bahwa kita adalah debu dan akan kembali menjadi debu ujar Pater Yosep Ola Sabhe SVD.(PLW)
Discussion about this post