Kupang, , NTTPedia.id, – Perekonomian dunia sedang mengalami kendala, akibat invasi militer Rusia ke Ukraina. Dampak dari invasi ini pun dirasakan oleh perekonomian nasional dan regional, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“NTT mengalami inflasi sebesar 0,23 persen di bulan Mei 2022” ujar I Nyoman Ariawan Atmaja, selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam kegiatan ‘Briefing Kondisi Perekonomian NTT Periode Juni 2022, di Aula Popeye Steak and Chinese Food, Kamis (9/6/2022).
Penyebab inflasi ini adalah daging ayam beras, ikan tembang, dan ikan segar. Kedua: Transportasi udara, karena tiket pun naik bertepatan dengan perayaan Hari Raya Idulfitri.
“Kemudian ketika kita melihat perekonomian NTT di triwulan pertama 2022 itu sebesar 1, 62 persen. Ini pun melambat dari tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,1 persen” sambungnya.
Kontribusi terbesar NTT itu ada pada sektor Pertanian, sebesar 30 persen, kedua adalah administrasi pemerintah, Perdagangan, Konstruksi, dan Pendidikan.
Perkiraan kami di Bank Indonesia itu sebesar 4,3 persen, namun harapan itu tidak tercapai karena kasus inflasi dunia.
Penyebab pertumbuhan ekonomi NTT yang melambat adalah, karena angka curah hujan. Kedua adalah pergeseran panen raya dari triwulan pertama ke triwulan kedua.