Waingapu, NTTPedia.id,- Program TEKAD (Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu) sudah berjalan di Kabupaten Sumba Timur sudah setahun setahun. Program TEKAD juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Sumba Timur karena selaras dengan visi misi dan prioritas kerja Pemda. Selain itu program TEKAD berada dalam prioritas RPJMN 2021-2024, dimana TEKAD sendiri pendampingan melalui pemberdayaan ekonomi desa, kerjasama pengembangan ekonomi desa dan mendorong inovasi, pembelajaran dan kebijakan pembangunan.
Koordinator TEKAD Kabupaten Sumba Timur, Largus Ogot mengatakan Kabupaten Sumba Timur, pada tahun anggaran 2021 akan menyasar 4 wilayah Kecamatan dan 20 Desa sebagai pilot project dan secara bertahap akan ada pengembangan wilayah sasaran.
Menurut Largus, program ini bertujuan untuk peningkatan pendapatan rumah tangga pedesaan dan peningkatan produktivitas berkelanjutan yang terintegrasi, dimana target sasarannya akan memberi manfaat langsung ke sekitar 412.300 rumah tangga, atau 1.855.350 orang, Rumah Tangga Petani Kecil dan Rumah tangga di desa Pesisir yang terlibat dalam perikanan dan produksi produk kelautan.
Untuk menjalankan program TEKAD, Largus memaparkan memiliki sejumlah sumber daya manusia yang mumpuni diantaranya 5 orang fasilitator Kabupaten, 8 orang fasilitator Kecamatan dan 20 orang kader desa. Selain itu akan didukung pula oleh satuan kerja yang akan segera dibentuk oleh pemerintah daerah.
Untuk memastikan program ini berjalan semana mestinya, Kepala Dinas Pemberdayaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ( DPMD) Provinsi NTT menurunkan TIM untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi ( MONEV) program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadau ( TEKAD) Kabupaten Sumba Timur. Kegiatan Monev dilakukan di beberapa desa dan kecamatan yang menjadi sasaran Program TEKAD. Pada hari pertama Monev dilakukan di Kecamatan Kahaungu dan Kecamatan Umalulu. Di kecamatan Kahaungu Eti Tim Monev pada kesempatan pertama Melakukan dialog dengan
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kahaungi Eti. Hal ini karena BPP memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian di wilayah kerjanya sekaligus juga tim Monev mengetahui peta wilayah kelompok tani yang tersebar di wilayah kecamatan. Sebelum bertemu BPP Kecamatan Kahaungu Eti, Tim Monev Sempat berkunjung ke Kantor Kecamatan Kahaungu Eti.
Kesempatan berikutnya Tim monitoring berkunjung ke Kelompok Tekad langsung ke Lokasi. Desa Matawai Maringu adalah desa yang menjadi dampingan program TEKAD.

Koordinator Tim Monev Ester Jawa Rambu, menerangkan, kegiatan Monev ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan Program TEKAD yang dilaksanakan oleh Tim TEKAD, ,baik dari sisi adminjstasi, manajemn dan pelqkaksanaan porgrqm di Sumba Timur sejqk bulan Januari sampai bulqn Juni 2022.
“Kegiatan Monev ini adalah bagian integral dari program TEKAD. Kita perlu mengetahui secara langsung sejauh mana pelaksanaan program yang dijalankan oleh para fasilitator TEKAD Apa yang telah dikerjakan kita harus monitoring dan evaluasi agar berjalan lebih baik, ,” kata Eater Jawa Rambu Deta yang didampingi Salvatore H. Diaz Johanes J. Pailo, Theresia Maria E. Haumen, kepada TEKAD NTT. .COm ketika mengunjungi Kelompok TEKAD Cahaya Purnama di Desa Matawai Maringu di Kecamata kon Kahaungu Eti , Kamis,( 1/7/2022) siang.
Rambu Ester yang didampingi FASKAB TEKAD Sumba Timur, Deby Bunga, mengatakan, selain melihat atau memantau langsung program, juga dilakukann evaluasi tehadap Surat Pertanggugjawaban ( SPJ) terkait pengelolan keuangan Fasilitator Program TEKAD di Sekretariat TEKAD Sumba Timur.
Lebih lanjut, Ester Rambu, menerangkan dalam kegiatan Monev ini juga dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, dalam hal ini DPMD Sumbq Timur, dan dinas teknis seperti Dinas Pertanian dan Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Kecamatan Kahaungueti dan Pemerintah Desa Matawai Maringu dan Kades Patawang di Kecamatqn Umalulu.
“Koordinasi ini sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan TEKAD karena kita butuh kolaborasi lintas instansi untuk bersama menyukseskan program. TEKAD. Kita sadar betul bahwa program TEKAD ini datang tidak membawa dana, kita hanya membawa pengalqman, kemampuan dan semnagat pendampingan untuk mendorong masyarakat desa bangkit mengolah usaha mereka sendiri di atas lahan pertanian, peternakan dan perikanan dan usaha ekonomi kreatif lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan untuk dipasarkan,” terangnya.
Dalam Monev ini, lanjut dia, pihaknya juga membrikan penjelasan atau pemahaman terlait TEKAD dan juga mendengarkan secara langsung sejauhmana tanggapan dan harapan wargai kelompok- dampingan Tim Tekad Sumba Timur yang dipimpin para Kader Deaa. Tujuannyq, kata diq, harapan atau usulan- usulan atau permintaan warga kelompok- kelompok dapat ditampung dan ditindaklanjuti baik di tingkat Tim Tekad dan DPMD NTT.
Hal lain yang disampaikan Rambu Ester, melalui kesempatan Monev kali ini adalah kehadiran TIM Tekad yang diperkuat dengan TIM MULTI MEDIA dalam hal ini TEKADNTT.COM yang telah mendukung eksistensi profram di tengah warga kelompok TEKAD termasuk membantu mempublikasikan berbagai informasi kegiatan, termasuk membqntu memqsarkan peoduk-produk pertaniqn, perikanqn dan usaha ekonomi kreatif lainnya melqlui media digital.
Dalam kunjungan ke Desa Matawai Maringu, Kecamatan Kahaunga Eti, Ester Rambu berkesempatan berdialog dengan ketua dan amggota Kelompok Cahaya Purnama di rumah panggung milik Ketua Kelompok Tamar Langgi Hau Kepada Ester Rambu, Katarina menjelaskan keberhasilan yang telah mereka capai selqma mereka didampingi kader desa dan Tim TEKAD.
“Kami gembira sekali dengan kehadiran pendamping TEKAD di desa kami karena telah banyak memfasilitasi kegiatan kelompok kami dalam mengolah dan menanam berbagai tanaman holtikuktura. Saat ini lahan pekarangan yang kami sudah pagari telah kami buat dengan bedeng-bedenga yang kami tanami sayur putih, tomat, terong dan bawamg. Ada yang kami jual dan ada pula kami konsumsi sehari- hari bersama keluarga. Kami senang karena kami didampingi kader desa yang membantu bibit sayuran. Kami bangga dan mendukung program ini berkelanjutan,” tutur Katarina yang didampingi sang suami Yiwa Konda Namu dan bebrapa anggota kelompok lainnya
Sambil menghidangkan kopi panas dalam gelas-gelas bermotif Sumba, dia menerangkan, kelompok yang ia pimpin berjumlah 23 orang. Dari 23 orang itu mayoritas adalah kaum perempuan dan beberapa kaum pria muda. Selain menanam tanaman holtikultura, di bagian belakang halaman rumah mereka juga ditanami padi dan sebagian lahan sedang digali untuk tambak ikan air tawar.
Menyambut baik kegiatan Monev kali ini, Kader Desa Matawai Maringu, Katarina Kahi Leba, mengatakan kehadiran TTEKAD di desanya membuat ia merasa senang karena dapat menyampaikan secara langsung berbagai harapan dan usulan dari warga kelompok tani yang ia dampingi selama ini.
“Dengan kehadiran Tim Monev dapa melihat dan mendengarkan langsung pencapaian program TEKAD di desa saya. Ada kemajuan usaha dalam kelompok dan ada juga yang belum berjalan baik karena mengalami kendala. Kendala itu antara lain adanya serangan hama, keterbatasan bibit tanaman, dan gangguan ternak serta modal usaha .Menghadapi kendala itu, ada yang kqmi bantu seperti bibit dan ada yang kami sampaikan ke Faskab TEKAD untuk difasilitasi, ” terang ibu rumah tangga yang nerasa bangga direkrut menjadi kader desa TEKAD ini.
Sebelumnya, Tim Monev diterima Koordinator Kabupaten ( KORKAB) Sumba Timur, Largus Ogot dan FASKAB, Deby Bunga bersama seluruh fasilator TeKAD di Sekretariat TEKAD di Kelurahan Kambajawa, Kota Waingaou, Rabu ( 30/6/2022) . (AP)
Discussion about this post