Kupang, NTTPedia.id – Perasaan seorang ibu memang tak pernah salah. Itulah yang dialami Sepriana Paulina Mirpey, ibunda Prada Lucky Namo.
Sepriana Mirpey mengaku mendapat firasat aneh dalam beberapa malam terakhir. Sang anak selalu datang dalam mimpi Sepriana Mirpey.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Firasat buruk dan mimpinya itu membawa Sepriana Mirpey nekat mengunjungi tempat tugas sang anak Prada Lucky Namo, di Batalion Pembangunan (TP) 834 Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo.
Ketika tiba Mbay, Sepriana Mirpey baru diinformasikan bahwa sang anak sedang dirawat intensif di ICU RSUD Aeramo, dengan kondisi mengenaskan. Hal ini diungkapkan paman Prada Lucky Namo, Rafael Davids.
“Mamanya kemudian menelpon bapaknya yang bertugas di Kodim Rote Ndao dan memberitahukan bahwa anak mereka di ICU. Saatnya bapaknya tiba di sana, Lucky menghembuskan napas terakhir,” ungkapnya.
Rafael Davids berharap seluruh pelaku yang menganiaya ponakannya itu diusut secara transparan, dan dihukum seberat-beratnya. Sehingga keluarga mendapatkan keadilan.
“Karena di foto yang beredar itu anak kami kondisinya sangat memperihatinkan, tubuhnya penuh dengan luka lebam, bahkan saat sakit pun kami keluarga tidak diberitahukan. Jadi kami minta para pelaku dihukum berat,” tutupnya.
Seorang prajurit TNI AD dari Teritorial Pembangunan (TP) 834 Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Prada Lucky Namo (23), meninggal dunia setelah dirawat secara intensif selama empat hari di Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo.
Prada Lucky Namo diduga menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah seniornya di asrama, hingga dilarikan ke Intensif Care Unit (ICU) RSUD Aeramo sejak Sabtu (2/8/2025).
Menurut keterangan seseorang yang sempat mengurus jenasah Prada Lucky, terdapat sejumlah luka sayat dan lebam di sekujur tubuhnya. Pengakuan itu sama dengan sejumlah foto yang beredar dan terlihat pada Jenasah Prada Lucky Namo.















